Pimpinan UMI dan Ketua Dewan Penasihat Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKS-PTIS), Jusuf Kalla. DOK UMI
Pimpinan UMI dan Ketua Dewan Penasihat Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKS-PTIS), Jusuf Kalla. DOK UMI

Perguruan Tinggi Islam Swasta Didorong Lebih Unggul dan Mandiri

Renatha Swasty • 20 November 2023 14:06
Jakarta: Ketua Dewan Penasihat Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKS-PTIS), Jusuf Kalla, mendorong pengurus baru BKS-PTIS terus membangun kerja sama dengan perguruan tinggi Islam swasta. Hal itu agar PTIS lebih unggul dan mandiri.
 
“Selamat kepada Pengurus BKS PTIS yang baru dilantik dan saya berharap membangun kerja sama antar perguruan tinggi dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dan menjadi perguruan tinggi mendunia dengan menyiapkan lulusan siap bekerja dan memberi manfaat untuk bangsa dan negara," ujar JK saat pelantikan pengurus BKS-PTIS periode 2023-2027 di Auditorium Universitas Islam Riau (UIR) melalui keterangan tertulis, Senin, 20 November 2023.  
 
Dalam kesempatan itu, JK menyampaikan pidato bertema Seni Berbisnis Jusuf Kalla: Memadukan Spiritualitas, Profesionalitas, dan Kearifan Lokal. JK menyampaikan nilai-nilai entrepreneurship sangat dekat dengan ajaran Islam, di mana berdagang merupakan sunah nabi yang patut diteladani.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (YW UMI) 1992-1994 itu menyebut kunci sebuah usaha menjadi besar dan bisa memajukan bangsa adalah diniatkan untuk ibadah, bukan mencari kekayaan semata.
 
“Kemampuan berpikir kita harus diiringi dengan niat yang baik. Kerja itu tujuannya adalah ibadah, kita harus bisa memajukan bangsa ini dari sisi entrepreneur yang baik,” jelas Kalla.
 
JK mencontohkan kesuksesan CEO Wardah, Nurhayati Subakat. Kalla menyebut yang telah dilakukan Nurhayati sebuah contoh dari usaha yang baik. 
 
"Wardah ini luar biasa, tiba-tiba muncul dan booming mengalahkan semuanya. Beliau (Nurhayati) memberi contoh bagaimana berusaha dan menjadikan usaha dengan niat ibadah, usaha harus didasarkan pada niat ibadah, bukan untuk kekayaan. Niat berbisnis bukan untuk kaya, tapi jadikan ibadah,” kata mantan Wakil Presiden RI itu. 
 
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M Job Kurniawan, berharap BKS-PTIS mampu menjadi wadah dalam merancang rencana strategis menghadapi tantangan dunia pendidikan. BKS-PTIS juga diharapkan menjadi sarana komunikasi dan kolaborasi antar PTIS untuk melahirkan inovasi baru dalam dunia pendidikan.
 
"Kepada pengurus yang baru dilantik oleh Bapak Wapres RI ke-10 dan ke-12 (Jusuf Kalla), kami ucapkan selamat dan berharap BKS PTIS dapat membawa pengaruh positif bagi kemajuan perguruan tinggi yang mandiri dan mendunia,” kata Kurniawan. 
 
Ketua Umum BKS PTIS, Fathul Wahid, menyampakan seiring dengan pusaran globalisasi, perguruan Tinggi dituntut untuk terus berubah dalam meningkatkan daya saing dan wajib memiliki kemandirian. Baik kemandirian ekonomi, pengembangan sumber daya alternatif, maupun kebebasan akademik.
 
“Kampus harus diupayakan untuk tetap menjadi pilar yang kalis dari kepentingan jangka pendek,” tegas dia. 
 
Selain itu, PTIS harus dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin modern agar tidak tertinggal. Fathul menekankan masa depan perguruan tinggi harus didesain dengan serius. 
 
"Jika tidak, maka orang lain yang akan mendesain masa depan kita dan kita hanya jadi penonton,” ujar Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) itu. 
 
Ketua Dewan Pembina BKS PTIS yang juga Ketua Pengurus YW UMI, Masrurah Mokhtar, menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Pengurus BKS PTIS 2023-2027 yang baru saja dilantik. Dia mengatakan Rakernas BKS PTIS bertujuan menyatukan dan menyamakan persepsi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan subtantif PTIS se-Indonesia.
 
Masrurah berharap program ke depan menyatukan persepsi kerja sama berlandaskan PTIS yang kuat untuk menyantuni PTIS yang membutuhkan. "Melakukan penguatan secara internal maupun eksternal melalui penyampaian program kerja setiap bidang, ujar mantan ketua Umum BKS PTIS ini. 
 
Rektor UMI, Sufirman Rahman, menyebut organisasi BKS PTIS merupakan sarana untuk saling berbagi dan menginspirasi antar PTIS se-Indonesia. Hal itu untuk berkomitmen dengan kerja sama, saling menguatkan membangun kemandirian untuk menuju visi menjadi universitas Islam berkelas dunia.  
 
Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Lukman, turut hadir dalam acara itu. Dia memberikan pidato inspirasi bertema Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia. Lukman memberikan gambaran terkait pembaruan informasi pada sisi strategis kebijakan tinggi perguruan tinggi di Indonesia.
 
Ketua Panitia yang juga Rektor UIR, Syafrinaldi, menyampaikan terima kasih kepada 200 pimpinan PTIS se-Indonesia yang hadir dalam Rakernas BKS PTIS pada 17-18 November 2023. 
Pada hari pertama, setelah pelantikan dan penyampaian materi inspirasi dilanjutkan bedah buku Peta Jalan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia yang ditulis oleh Zaenal Muttaqin.
 
Buku hasil riset ilmiah Prof. Fathul Wahid., ST., M.Sc., Ph.D. dan tim LP3ES menggambarkan roadmap PTS Islam di Indonesia. Hari kedua, Rapat Kerja Nasional diawali pemaparan kebijakan umum dan penjaringan aspirasi oleh Ketua Umum Fathul Wahid dan Sekretaris Umum Syafrinaldi. 
 
Setelah itu, dilanjutkan sidang komisi (paralel). Komisi 1 bidang Akademik, Organisasi, dan Kelembagaan; Komisi 2 bidang Kemahasiswaan dan Nilai-Nilai Keislaman. 
 
Komisi 3 bidang Kerja Sama, Pendanaan, dan Alumni; dan Komisi 4 bidang Perumusan Naskah Seruan Moral. Kegiatan ditutup dengan sidang pleno laporan per komisi dan pembacaan naskah seruan moral.
 
Nampak hadir jajaran Dewan Penasihat, yaitu Prof. Edy Suandi Hamid, Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, Prof. Dr. Musliar, jajaran pengurus BKS PTIS, pimpinan perguruan tinggi swasta se-Indonesia. 
 
Adapun perwakilan UMI dihadiri Ketua Pembina YW UMI, Mansyur Ramly, yang juga anggota Dewan Penasihat BKS PTIS; Ketua Pengurus YW UMI, Masrurah Mokhtar, yang juga Ketua Dewan Pembina BKS PTIS. Lalu, Ketua Pengawas, Syahrir Mallongi; Rektor UMI Sufirman Rahman; Wakil Rektor IV UMI, Ishaq Shamad; Kepala Humas, Protokoler dan Kerja Sama, Nurjannah Abna. 
 
Hadir pula Rektor Universitas Islam Makassar, Muammar Bakry; Rektor Universitas Andi Djemma, Annas Boceng; dan beberapa pimpinan PTIS se-Indonesia.
 
Baca juga: Bantu Warga Palestina, Universitas Muslim Indonesia Donasi Rp2 Miliar 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan