Yudha memaparkan mengenai pentingnya metrologi dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta kaitannya dengan upaya ketahanan pangan. Yudha juga membahas mengenai kearifan lokal, kedaulatan pangan, dan mengupayakan metrologi yang memberdayakan.
Hal ini berangkat dari konteks kehidupan Yudha di desa dengan menghidupi pengukuran sebagai salah satu upaya membangun kedaulatan pangan.
Ia mencontohkan saat membeli satu kilogram ikan lele biasanya dapat lima ekor. Dalam prinsip menghidupi pengukuran itu, dalam satu kilogram itu jumlahnya harus sesuai dengan timbangan.
"Jadi tidak membenarkan kebiasaan bahwa satu kilogram itu dapatnya 5 ekor lele, bisa saja dapatnya 6-7 ekor, tergantung ukurannya. Penekanannya ada dalam pemakaian timbangan pada perdagangan di pasar tradisional yang akurat dan dikalibrasi secara rutin," tutur Yudha.
Baca: Mahasiswa UKDW Kembangkan Hobi Jadi Bisnis Menguntungkan
Lomba World Metrology Day 2021 merupakan ajang kompetisi penulisan esai yang diselenggarakan Direktorat Metrologi, Badan Standardisasi Nasional dan Himpunan Mahasiswa Metrologi dan Instrumentasi AKMET dengan tema 'Metrology in Modern Day' yang terbagi ke dalam sub tema meliputi optimalisasi metrologi pada era society 5.0 dan industri 4.0, Metrologi di Masa Pandemi, Metrologi dan Ketahanan Pangan, serta Metrologi Mendukung Pariwisata Indonesia.
Kompetisi ini juga merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati World Metrology Day tanggal 20 Mei 2021.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama (WD III) Fakultas Teologi UKDW Wahyu Nugroho sangat mengapresiasi prestasi Yudha. Wahyu menyebutkan Yudha merupakan mahasiswa Fakultas Teologi yang konsisten dalam mengikuti kompetisi penulisan essay dan menorehkan sejumlah prestasi.
"Kami berharap, ke depannya, semakin banyak Yudha-Yudha baru di kalangan mahasiswa Fakultas Teologi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News