Inovasi dibuat Zellyne Octaviani, Itasa Harani, dan Adelia Cristyana Dewanti. Ketua tim, Zellyne Octaviani, menjelaskan Extra mampu mendeteksi adanya sampah bawah laut dan menyedotnya untuk dipilah serta diolah di dalam badan pesawat, selanjutnya sampah dikompres menjadi batu pencegah abrasi pantai. Pesawat dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini dirancang tanpa awak karena segala bentuk pemantauan dari darat melalui monitor pengawas dengan bantuan signal receiver.
“Kami ingin menciptakan suatu gagasan yang bisa membantu mengatasi permasalahan sampah plastik bawah laut tanpa menambah permasalahan limbah di darat, karena masa penguraian plastik yang tergolong cukup lama, sehingga kami ciptakan alat ini,” papar Zellyne dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Juli 2023.
Inovasi ini berhasil mendapatkan pendanaan lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Video Gagasan Futuristik (PKM-VGK) Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Keberhasilan tim tidak lepas dari bimbingan dosen Sistem Informasi sekaligus Kepala Program Studi Sistem Informasi UKDW, Jong Jek Siang. Selanjutnya, tim akan membuat sebuah video pendek tentang permasalahan yang diangkat serta solusi yang ditawarkan.
Baca juga: DeafLearn, Aplikasi Bikinan Mahasiswa UKDW Bantu Anak Tunarungu Belajar Lewat Game |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News