Dosen Universitas Ciputra Surabay Enrico. DOK UC Surabaya
Dosen Universitas Ciputra Surabay Enrico. DOK UC Surabaya

Dosen Universitas Ciputra Lestarikan Batik Pesisir dengan Sentuhan Kontemporer Sampai Go International

Renatha Swasty • 15 November 2022 21:11
Jakarta: Dosen Program Studi Fashion Product Design Universitas Ciputra Surabaya Enrico jatuh cinta dengan budaya peranakan atau biasa disebut dengan budaya pesisir. Hal itu mendorong dia meneliti batik pesisir.
 
“Budaya Indonesia sangat banyak. Bagus dan punya keunikan tersendiri. Saya ingin batik pesisir ini juga digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda,” kata Enrico dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 November 2022.
 
Dia menyebut generasi muda nantinya bisa jadi ujung tombak pelestarian budaya. Apabila tidak begitu, budaya yang indah ini bisa ditinggalkan dan akhirnya hilang dimakan waktu.

Selama lima bulan Enrico meneliti batik pesisir. Enrico memberikan sentuhan kontemporer pada desain batik menjadi motif besar bahkan pemilihan warna lebih terang.
 
”Kesulitan yang ditemui adalah saat bentuk asli batik pesisir dengan ciri khas bentuk yang kuno diubah menjadi kontemporer. Apalagi jika style baju dibuat kontemporer kadang betuknya bisa meleset sehingga khas pesisir tidak terlihat," beber dia.
 
Model baju yang didesain Enrico juga menyesuaikan zaman. Sehingga bisa masuk untuk market sekarang.
 
“Ide desain saya buat. Untuk pengerjaan batiknya saya ajak pengerajin batik tulis di daerah Lumajang dan Probolinggo. Ada 2 pengerajin yang terpilih dari 20 pengerajin yang ikut seleksi. Motif khas batik pesisir saya buat dengan ukuran yang lebih besar dan saya imbuhkan sentuhan kekinian dalam bentuk maupun ukuran,” papar Enrico. “
 
Dia juga memilihkan warna lebih berwarna, seperti pink, hijau muda, dan ungu dengan konsep vivid reminiscence. Enrico mengonsepkan batik budaya pesisir lebih berwarna.
 
Enrico menjelaskan hasil penelitian tentang motif budaya pesisir konpemporer kemudian didesain menjadi baju model Deluxe sebanyak delapan look. Hasil karya Enrico lalu ditampilkan pada Acara Soerabaia Fashion Trend 2023 bersama desainer Indonesia Fashion Chamber Surabaya lainnya.
 
“Model baju dan desain batik dengan sentuhan kontemporer ini berhasil mencuri pasar internasional. Warna yang terkesan glamour dan elegant ini sangat menarik. Beberapa baju sudah kami kirim ke Taiwan,” beber dia.  
 
Enrico berharap dengan adanya sentuhan kontemporer, budaya yang dimiliki bangsa Indonesia tetap bisa memenangkan hati tiap generasi tanpa harus kehilangan nilai budaya itu sendiri. Hal ini juga ditujukan untuk mengangkat pengerajin batik untuk bisa terus berkarya dan meningkatkan pendapatan.
 
Baca juga: Mahasiswa Universitas Ciputra Belajar Strategi Critical Thinking hingga Problem Solving Lewat e-Sport

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan