Rektor UMS Sofyan Anis menyatakan senang dapat menyambut 178 mahasiswa KNB dari 31 universitas di Indonesia. Selama tiga hari di Kota Solo, mahasiswa akan diajak melakukan serangkaian aktivitas untuk mengenal budaya dan seni Indonesia seperti lomba permainan tradisional, tarian, nyanyian tradisional, serta pertunjukan busana.
Selain itu, mahasiswa asing juga akan diajak untuk mengunjungi Kampung Batik Laweyan dan wisata Candi Cetho. Sofyan mengatakan acara seperti ini menjadi platform pertukaran budaya global, memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dan menghargai keragaman budaya.
?"Melalui interaksi seperti itulah kita memupuk rasa saling menghormati, memahami, dan menghargai berbagai tradisi, bentuk seni, dan nilai-nilai yang menjadikan setiap budaya unik," kata Sofyan dalam siaran persnya, Rabu, 15 Oktober 2024.
Melalui ajang ini, Sofyan berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan saling terhubung di mana perbedaan-perbedaan dapat dirayakan dan kolaborasi ditingkatkan. "Besar harapan kami semoga pengalaman dan wawasan yang didapat dari acara ini dapat menginspirasi Anda semua untuk terus mendalami budaya, pendidikan, dan nilai-nilai Indonesia," ujar Sofyan.
Ratusan mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) berkumpul dalam ajang International Student Summit (ISS) 2024 di UMS 14-16 Oktober 2024. ISS merupakan acara tahunan digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Acara ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing penerima beasiswa KNB yang menempuh pendidikan di Indonesia. Nantinya, mereka diharapkan dapat turut mempromosikan budaya dan pendidikan tinggi Indonesia ke negara asalnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko yang turut mewakili Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek, menyampaikan apresiasi kepada 178 mahasiswa yang terpilih menjadi penerima KNB tahun ini. Beasiswa pemerintah yang diberikan melalui Ditjen Diktiristek ini merupakan kontribusi dalam bidang diplomasi yang dilakukan pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan dunia dan membangun peradaban global.
"Kami percaya beasiswa KNB akan membantu mendukung kerja sama yang lebih luas dan lebih erat dengan pemerintah negara lain," ujar Bhimo.
Bhimo juga menerangkan, beasiswa yang dimulai pada 2006 ini telah memfasilitasi bantuan pendidikan kepada 2.038 mahasiswa yang berasal dari 114 negara berkembang yang berada di wilayah Asia, Pasifik, Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa Timur. Bahkan sejak tahun 2021, Ditjen Diktiristek tidak hanya membuka beasiswa KNB untuk program sarjana dan magister saja, tapi juga program doktor.
Hingga tahun 2024, beasiswa KNB telah memfasilitasi sebanyak 125 mahasiswa sarjana, 1.838 mahasiswa magister, dan 75 mahasiswa doktor.
"Sampai dengan tahun 2024, jumlah penerima beasiswa yang dinyatakan lulus secara kumulatif dalam tiga jenjang tersebut adalah sebanyak 1.196 mahasiswa," imbuh Bhimo.
Baca juga: Profil Abdul Mu'ti, Dipilih Prabowo Subianto Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News