webinar bertajuk 'Sinergi Seni & Ekonomi: Kebermanfaatan Tanpa Henti.' Foto: Dok Humas Universitas Prof. Dr. Moestopo.
webinar bertajuk 'Sinergi Seni & Ekonomi: Kebermanfaatan Tanpa Henti.' Foto: Dok Humas Universitas Prof. Dr. Moestopo.

Tumbuhkan Ekonomi Kreatif, Seni dan Pengetahuan Ekonomi Harus Bersinergi

Arga sumantri • 12 April 2021 22:40
Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bersama Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung berkolaborasi menggelar webinar bertajuk 'Sinergi Seni & Ekonomi: Kebermanfaatan Tanpa Henti.' Kegiatan bertujuan menyinergikan kesenian dan pengetahuan ekonomi.
 
Salah satu pembicara, Husen Hendriyana mengatakan, produk, seni, desain, dan kriya, memiliki latar belakang berbeda dalam proses penciptaannya. 
 
"Pada kenyataannya, karya seni, desain, dan kriya memiliki hubungan dengan ilmu yang lainnya, baik langsung maupun tidak langsung," ujar Husen mengutip keterangan tertulis Universitas Moestopo, Senin, 12 April 2021.

Melalui webinar ini, ingi ditunjukkan bahwa seni haruslah mengetahui pengetahuan ekonomi, utamanya tentang perspektif pemasaran, permerekan, dan pencitraan. Pengetahuan ini idealnya dapat menghasilkan kebermanfaatan, tidak hanya untuk pelakunya secara profesional, tetapi juga bermanfaat untuk keberlangsungan masyarakatnya, utamanya adalah masyarakat di lingkungan sekitar.
 
Para pelaku seni juga didorong untuk melakukan adaptasi agar dapat diterima oleh khalayak secara umum. Meski mungkin penyesuaian produk terhadap khalayak pasar mungkin akan mengurangi idealisme terhadap produk, karya, kriya yang dihasilkan.
 
Selain itu, sumber daya yang dimiliki di wilayah tertentu, baik itu sumber daya alam, sumber daya manusia dan lainnya, dapat menghasilkan kebermanfaatan ekonomi apabila disinergikan dan dikelola secara baik. Sebab, ekonomi kreatif yang marak digaungkan merupakan salah satu bentuk hasil keselarasan sumber daya.
 
Baca: Surat Keterangan Bebas Covid-19 Jadi Syarat Wajib UTBK di IPB
 
Ide dan kreativitas merupakan faktor utama dalam proses penciptaan produk, karya, kriya yang menghasilkan nilai ekonomi.
 
"Seni seringkali mengungkapkan cipta rasa karsa para senimannya secara pribadi. Pada kenyataannya, seni menjadi karya kolektif yang memberikan kebermanfaatan bagi Seniman dan lingkungannya seperti di Kampung Seniman Jelekong," kata pembicara lainnya, Agus Cahyana.
 
Para peserta webinar didorong melakukan adaptasi ekonomi kriya di masyarakat dalam menghadapi persaingan usaha serta mengasah keterampilan (sensitivitas dan sensibilitas) dalam kewirausahaan bermodalkan kesenian.
 
Sebab, bila dijalani dengan benar, ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu kekuatan mengingat di tengah masyarakat Indonesia berlimpah sumber daya dan kesenian bahkan sampai tingkat desa yang bila diharap dengan baik akan menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat di semua tingkatan ekonomi.
 
"Azas kebermanfaatan seringkali dikaitkan dengan biaya yang ditanggung dalam pembelian produk. Seringkali pula, manfaat yang didapat tidak berkaitan langsung dengan pengorbanan yang dilakukan secara ekonomi. Keberlanjutan ekonomi diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi banyak pihak," beber Michael Adhi Nugroho, narasumber lainnya.
 
Serial kegiatan ini merupakan penerapan keilmuan dari dua rumpun ilmu yang berbeda (Ekonomi dan Seni) untuk mewujudkan kompetensi pendukung dan atau kompetensi lain dari profil lulusan masing-masing prodi yang terkait. Model strategi dan metode pelaksaan ini dapat mengakomodari terealisasinya Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) yang dijalin oleh Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung dan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan