"Dalam mendukung Gen Z perlu instrumen tes minat bakat hasil cepat untuk mengetahui potensi dan kecerdasan majemuk Gen Z," papar Desy dalam Webinar Beasiswa OSC X MGBK "Maksimalkan Peran Dengan Memahami Karakter Gen Z" dalam rangka Satu Dekade Beasiswa OSC Medcom.id, Selasa, 13 Agustus 2024.
Menurutnya, Gen Z merupakan generasi unik. Gen Z lahir dan tumbuh bersamaan dengan pesatnya teknologi.
"Sehingga tantangan pada anak yang lahir rentang 1997 sampai 2012 ini atau yang usianya 12 sampai 27 itu permasalahannya perlu diperhatikan lebih detail, kita perlu mengenal karakter dan isu yang mereka hadapi. Mulai dari pendidikannya, tuntutan generasinya, bagaimana mereka bisa membuka pikiran dan terhubung secara global secara mandiri, kreatif dan inovatif," ungkap konselor pendidikan remaja itu.
Salah satu kunci membentuk dan membantu Gen Z menghadapi tantangan adalah memperkuat peran guru Bimbingan Konseling (BK). Dia menyebut guru BK dapat menjadi role model yang baik dengan memberikan teladan perbuatan langsung ketimbang kata-kata atau instruksi.
"Salurkan hal ini melalui pemberian contoh aplikasi perilaku dan perbuatan pada Gen Z. Dan guru BK mesti bersedia untuk berproses mengenali dirinya sendiri, berkembang dan belajar beradaptasi dengan perubahan zaman untuk bisa membersamai Gen Z," ujar dia.
Desy menuturkan terdapat sejumlah peran utama yang bisa diambil oleh guru BK. Seperti mendampingi siswa menentukan tujuan pendidikan, mengekplorasi minat bakat siswa, mengenali kemampuan dan potensi, hingga mengelola dan menghadapi tantangannya.
"Termasuk guru BK dapat memberikan strategi menghadapi stres serta membimbing siswa dalam mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya," kata Desy.
Dalam koridor tersebut, guru BK adalah pembangun generasi masa depan sekaligus jembatan penghubung antar generasi. Guru BK juga bisa bertidak sebagai pelindung, pendukung, hingga pemandu arah Gen Z.
"Energi, waktu, dan sumber daya kita berperan penting dalam mendukung Gen Z ini karena mereka memiliki peran besar. Kita harus ada untuk mereka yang siap membangun dunia yang lebih baik," ujar dia.
Desy juga merupakan Founder Andriani Counseling & Hypnotherapy Service. Ia dikenal sebagai praktisi pendidikan nonakademis, motivator, presenter, dan public speaker.
Dia memiliki sejumlah prestasi dan pencapaian. Alumni Universitas Trisakti itu merupakan penulis buku Public Speaking dan Multipotentialiate, juara 1 Wajah Femina tahun 1998, 5 Besar None DKI Jakarta tahun 2000, Finalis Puteri Indonesia 2001.
Andriani Counseling & Hypnotherapy Service menyediakan instrumen tes minat bakat hasil cepat untuk mengetahui potensi dan kecerdasan majemuk Gen Z. Andriani Counseling & Hypnotherapy Service juga menyediakan wawancara khusus untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi remaja untuk diberikan solusi.
Pihaknya juga memberikan layanan untuk memandu Gen Z menemukan pilihan tepat untuk jurusan kuliah dan profesinya. Selanjutnya, memberikan pemahaman dan penguatan kepada orang tua untuk terlibat mendukung anaknya.
Andriani Counseling & Hypnotherapy Service juga menjadi jembatan penghubung komunikasi antara orang tua dan anak. Serta turut membantu menyusun program yang sifatnya individual dan berbeda sesuai dengan keunikan setiap siswa.
Baca juga: 9,9 Juta Gen Z Masuk Kategori NEET, Tidak Bekerja, Tidak Sekolah Maupun Kursus |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News