Metrovnews.com,Jakarta: Sebelum mudik menggunakan mobil pribadi, ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan, seperti mengisi tekanan angin ban mobil yang disesuaikan dengan daya angkut atau kapasitas muatan/barang bawaan.
Sayangnya, tidak sedikit pemilik mobil yang menyepelekan cara menambah tekanan angin ban mobil yang benar. Bahkan ada yang mengikuti ukuran tekanan angin ban mobil lain. Padahal, setiap mobil memiliki tekanan angin ban berbeda yang ukurannya disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
"Mengetahui tekanan angin yang sesuai dengan kendaraan sangat penting. Sebab beban mobil kita ditopang oleh angin yang ada di dalam ban," kata Marketing Manager PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI), Linda Yuselina, kepada medcom.id, di Karawang Timur, beberapa waktu lalu.
Jika menggunakan ban standar bawaan pabrik mobil, besar tekanan yang dianjurkan harus sesuai dengan label info yang tertera/menempel di tiang pintu pengemudi. Atau di posisi lain yang ditunjukan dalam buku manual kendaraan.
"80 persen kerusakan ban disebabkan tekanan angin yang tidak tepat. Bisa jadi angin terlalu keras atau kurang angin," tambahnya.
Untuk itu Linda menyarankan, dalam mengisi angin ban mobil perlu memperhatikan besaran tekanan anginnya, agar disesuaikan dengan anjuran merek tersebut. Efek tekanan ban yang berlebih bisa bikin daya cengkram ban berkurang. Tekanan kurang juga bisa bikin ban terkelupas dan bikin umur ban jadi lebih pendek alias tidak awet.
Metrovnews.com,Jakarta: Sebelum mudik menggunakan mobil pribadi, ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan, seperti mengisi tekanan angin ban mobil yang disesuaikan dengan daya angkut atau kapasitas muatan/barang bawaan.
Sayangnya, tidak sedikit pemilik mobil yang menyepelekan cara menambah tekanan angin ban mobil yang benar. Bahkan ada yang mengikuti ukuran tekanan angin ban mobil lain. Padahal, setiap mobil memiliki tekanan angin ban berbeda yang ukurannya disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
"Mengetahui tekanan angin yang sesuai dengan kendaraan sangat penting. Sebab beban mobil kita ditopang oleh angin yang ada di dalam ban," kata Marketing Manager PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI), Linda Yuselina, kepada medcom.id, di Karawang Timur, beberapa waktu lalu.
Jika menggunakan ban standar bawaan pabrik mobil, besar tekanan yang dianjurkan harus sesuai dengan label info yang tertera/menempel di tiang pintu pengemudi. Atau di posisi lain yang ditunjukan dalam buku manual kendaraan.
"80 persen kerusakan ban disebabkan tekanan angin yang tidak tepat. Bisa jadi angin terlalu keras atau kurang angin," tambahnya.
Untuk itu Linda menyarankan, dalam mengisi angin ban mobil perlu memperhatikan besaran tekanan anginnya, agar disesuaikan dengan anjuran merek tersebut. Efek tekanan ban yang berlebih bisa bikin daya cengkram ban berkurang. Tekanan kurang juga bisa bikin ban terkelupas dan bikin umur ban jadi lebih pendek alias tidak awet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
