medcom.id, Jakarta: Jika pada bagian pertama sudah dibahas tentang kode standar yang tertera pada ban, pada bagian kedua
Kelompok berikutnya menunjukkan konstruksi ban dan ukuran diameter rim ban dalam satuan inci. (R=Radial, B=Bias). Jika tidak tertera huruf R berarti ban tersebut adalah jenis ban bias (bukan radial).
Setelah itu terdapat kelompok angka dan huruf yang menunjukkan beban maksimal yang bisa ditopang (Load Index) dan batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan dengan menggunakan ban bersangkutan (Speed Rating).
Tabel Load Index:
30 - 106 kg 40 - 140 kg 50 - 190 kg 60 - 250 kg
31 - 109 kg 41 - 145 kg 51 - 195 kg 61 - 257 kg
32 - 112 kg 42 - 150 kg 52 - 200 kg 62 - 265 kg
33 - 115 kg 43 - 155 kg 53 - 206 kg 63 - 272 kg
34 - 118 kg 44 - 160 kg 54 - 212 kg 64 - 280 kg
35 - 121 kg 45 - 165 kg 55 - 218 kg 65 - 290 kg
36 - 125 kg 46 - 170 kg 56 - 224 kg 66 - 300 kg
37 - 128 kg 47 - 175 kg 57 - 230 kg 67 - 307 kg
38 - 132 kg 48 - 180 kg 58 - 236 kg 68 - 315 kg
39 - 136 kg 49 - 185 kg 59 - 243 kg 69 - 325 kg....dst
Tabel Speed Rating:
J - maksimal 100 km/jam
K - maksimal 110 km/jam
L - maksimal 120 km/jam
M – maksimal 130 km/jam
N – maksimal 140 km/jam
P – maksimal 150 km/jam
Q – maksimal 160 km/jam
R – maksimal 170 km/jam
S – maksimal 180 km/jam
T – maksimal 190 km/jam
U - maksimal 200 km/jam
H – maksimal 210 km/jam
V – maksimal 240 km/jam
W – maksimal 270 km/jam
Y – maksimal 300 km/jam
Z – di atas 240 km/jam
Dengan demikian contoh ban di atas (kode 67H) mampu menopang beban maksimal hingga 307 kg dan dapat diajak berlari dengan aman hingga batas kecepatan 240 km per jam.
Selain itu ban memiliki pesan spesifik yang tak kalah pentingnya seperti tipe ban: Tube type (TT) dan Tubeless (TL). Untuk yang pertama membutuhkan ban dalam dalam penggunaannya, sementara tipe yang kedua bisa langsung dipasang pada velek khusus tubeless.
Pada dinding ban biasanya tertera tekanan udara maksimal ban dalam kondisi dingin. Contoh: Maximum Pressure 40 psi/257 kPa. Tapi sebaiknya ikuti petunjuk pabrikan.
Jika terdapat tanda SNI (Standar Nasional Indonesia) atau DOT (Department of Transportation) biasanya diikuti oleh beberapa kode dan terakhir terdapat empat angka yang menunjukkan kapan ban itu dibuat.
Dua angka tersebut menunjukkan 'minggu keberapa' sementara dua angka berikutnya merupakan tahun. Satu tahun terdiri dari 52 minggu. Contoh: 0314, ban dengan tanda itu artinya dibuat pada minggu ketiga (Januari) tahun 2014.
Pada ban dengan desain kembangan tertentu memiliki petunjuk rotasi berupa tanda panah. Biasanya ban dengan tanda 'rotation' memiliki tapak ban yang dirancang agar tetap menggigit saat hujan dengan pola tapak yang mampu membuang air ke bagian sisi ban.
medcom.id, Jakarta: Jika pada bagian pertama sudah dibahas tentang kode standar yang tertera pada ban, pada bagian kedua
Kelompok berikutnya menunjukkan konstruksi ban dan ukuran diameter rim ban dalam satuan inci. (R=Radial, B=Bias). Jika tidak tertera huruf R berarti ban tersebut adalah jenis ban bias (bukan radial).
Setelah itu terdapat kelompok angka dan huruf yang menunjukkan beban maksimal yang bisa ditopang (
Load Index) dan batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan dengan menggunakan ban bersangkutan (
Speed Rating).
Tabel Load Index:
30 - 106 kg 40 - 140 kg 50 - 190 kg 60 - 250 kg
31 - 109 kg 41 - 145 kg 51 - 195 kg 61 - 257 kg
32 - 112 kg 42 - 150 kg 52 - 200 kg 62 - 265 kg
33 - 115 kg 43 - 155 kg 53 - 206 kg 63 - 272 kg
34 - 118 kg 44 - 160 kg 54 - 212 kg 64 - 280 kg
35 - 121 kg 45 - 165 kg 55 - 218 kg 65 - 290 kg
36 - 125 kg 46 - 170 kg 56 - 224 kg 66 - 300 kg
37 - 128 kg 47 - 175 kg 57 - 230 kg 67 - 307 kg
38 - 132 kg 48 - 180 kg 58 - 236 kg 68 - 315 kg
39 - 136 kg 49 - 185 kg 59 - 243 kg 69 - 325 kg....dst
Tabel Speed Rating:
J - maksimal 100 km/jam
K - maksimal 110 km/jam
L - maksimal 120 km/jam
M – maksimal 130 km/jam
N – maksimal 140 km/jam
P – maksimal 150 km/jam
Q – maksimal 160 km/jam
R – maksimal 170 km/jam
S – maksimal 180 km/jam
T – maksimal 190 km/jam
U - maksimal 200 km/jam
H – maksimal 210 km/jam
V – maksimal 240 km/jam
W – maksimal 270 km/jam
Y – maksimal 300 km/jam
Z – di atas 240 km/jam
Dengan demikian contoh ban di atas (kode 67H) mampu menopang beban maksimal hingga 307 kg dan dapat diajak berlari dengan aman hingga batas kecepatan 240 km per jam.
Selain itu ban memiliki pesan spesifik yang tak kalah pentingnya seperti tipe ban: Tube type (TT) dan Tubeless (TL). Untuk yang pertama membutuhkan ban dalam dalam penggunaannya, sementara tipe yang kedua bisa langsung dipasang pada velek khusus tubeless.
Pada dinding ban biasanya tertera tekanan udara maksimal ban dalam kondisi dingin. Contoh: Maximum Pressure 40 psi/257 kPa. Tapi sebaiknya ikuti petunjuk pabrikan.
Jika terdapat tanda SNI (Standar Nasional Indonesia) atau DOT (Department of Transportation) biasanya diikuti oleh beberapa kode dan terakhir terdapat empat angka yang menunjukkan kapan ban itu dibuat.
Dua angka tersebut menunjukkan 'minggu keberapa' sementara dua angka berikutnya merupakan tahun. Satu tahun terdiri dari 52 minggu. Contoh: 0314, ban dengan tanda itu artinya dibuat pada minggu ketiga (Januari) tahun 2014.
Pada ban dengan desain kembangan tertentu memiliki petunjuk rotasi berupa tanda panah. Biasanya ban dengan tanda 'rotation' memiliki tapak ban yang dirancang agar tetap menggigit saat hujan dengan pola tapak yang mampu membuang air ke bagian sisi ban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)