medcom.id, Jakarta: Arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 kali ini disebut mengalami perbedaan atau anomali dari tahun-tahun sebelumnya. Anomali arus mudik lebaran 2017 karena kemacetan kendaraan terjadi hingga hari H.
Dirjen Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar, menjelaskan di Metro Siang, Selasa (27/6/2017). Penumpukan kendaraan pada hari H lebaran terjadi kerana dua hal, yaitu pertama masyarakat yang setelah solat Id bersilaturahmi ke saudara terdekat, kedua masyarakat yang mau berekreasi ke tempat wisata.'
"Masih ada juga saudara kita yang melakukan kegiatan mudik dan berlangsung di hari H. Biasanya yang mudik di hari H adalah yang mudik dengan jalur tujuan dekat, seperti dari Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Namun hal itu sudah diantisipasi dengan pihak Polri dan Jasa Marga."
Lebih lanjut Pudji mengatakan, bahwa fenomena ini bisa diantisipsi dengan membuat kondisi lalu lintas tetap berjalan, ini tak lepas dari peran serta Polri dan Jasa Marga yang memberlakukan kontra flow dan one way.
Untuk mengantisipasi kemacetan arus balik, Pudji menyarankan kepada masyarakat untuk kembali ke daerahnya masing-masing lebih awal pada 28-29 Juni 2017, karena H+4 angkutan barang sudah kembali beroperasi.
"Masyarakat bisa kembali ke daerahnya masing-masing pada Rabu-Kamis, karena mengantisipasi kemacetan berakhirnya operasional angkutan barang. Kalau angkurtan barang sudah beroperasi maka akan ada tambahan beban," pesan Pudji.
Terakhir Pudji mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan "Trisiap" saat arus balik. Pertama, siap mematuhi peraturan lalu lintas. Kedua, siap bagi pengemudi dan kendaraan dan ketiga siap dengan kondisi kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan.
medcom.id, Jakarta: Arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 kali ini disebut mengalami perbedaan atau anomali dari tahun-tahun sebelumnya. Anomali arus mudik lebaran 2017 karena kemacetan kendaraan terjadi hingga hari H.
Dirjen Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar, menjelaskan di Metro Siang, Selasa (27/6/2017). Penumpukan kendaraan pada hari H lebaran terjadi kerana dua hal, yaitu pertama masyarakat yang setelah solat Id bersilaturahmi ke saudara terdekat, kedua masyarakat yang mau berekreasi ke tempat wisata.'
"Masih ada juga saudara kita yang melakukan kegiatan mudik dan berlangsung di hari H. Biasanya yang mudik di hari H adalah yang mudik dengan jalur tujuan dekat, seperti dari Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cirebon. Namun hal itu sudah diantisipasi dengan pihak Polri dan Jasa Marga."
Lebih lanjut Pudji mengatakan, bahwa fenomena ini bisa diantisipsi dengan membuat kondisi lalu lintas tetap berjalan, ini tak lepas dari peran serta Polri dan Jasa Marga yang memberlakukan kontra flow dan one way.
Untuk mengantisipasi kemacetan arus balik, Pudji menyarankan kepada masyarakat untuk kembali ke daerahnya masing-masing lebih awal pada 28-29 Juni 2017, karena H+4 angkutan barang sudah kembali beroperasi.
"Masyarakat bisa kembali ke daerahnya masing-masing pada Rabu-Kamis, karena mengantisipasi kemacetan berakhirnya operasional angkutan barang. Kalau angkurtan barang sudah beroperasi maka akan ada tambahan beban," pesan Pudji.
Terakhir Pudji mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan "Trisiap" saat arus balik. Pertama, siap mematuhi peraturan lalu lintas. Kedua, siap bagi pengemudi dan kendaraan dan ketiga siap dengan kondisi kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
