medcom.id, Jakarta: Saat ini beragam jenis dan model sepeda motor dihadirkan oleh APM-APM roda dua. Mereka menghadirkan motor bebek, skutik hingga sport. Jenis mesin yang digunakan pastinya beragam menyesuaikan jenis dan peruntukan motornya.
APM pun mengalokasikan karakter mesin pada sepeda motor buatannya sesuai penggunaannya. Misalnya, motor jenis skutik dibuat untuk penggunaan dalam kota atau komuter. Lalu motor sport umumnya dibuat untuk penggunaan jarak jauh.
Diluar dari jenis motornya, karakter mesin yang digunakan juga bisa dilihat melalui data spesifikasi sepeda motor, yan terdapat pada brosur. Hanya dengan melihat data ini saja, kita sudah bisa mengetahui karakter mesin yang terpasang seperti apa.
"Untuk motor harian, biasanya long stroke (ukuran langkah piston lebih besar daripada diameter piston). Konsumsi BBM hemat jadi tujuannya dan lebih mengutamakan torsi mesin. Semua motor skutik itu long stroke," papar Winaryanto, Technical Training Instructor Astra Honda Training Center PT Astra Honda Motor.
Kemudian ada lagi yang punya spesifikasi over bore (ukuran diameter piston lebih besar daripada stroke). Menurut Winaryanto, karakter mesin ini mendewakan performa mesin, dan tidak peduli dengan konsumsi bahan bakar. Rata-rata motor big bike menganut mesin over bore.
Lalu bagaimana dengan karakter mesin square (ukuran diameter piston dan stroke sama)? "Bisa dapat semua, torsi dan tenaganya lebih merata, seperti mesin Honda CB150R baru yang hampir square (57,3 mm x 57,8 mm)," sambungnya.
Diluar itu, ketika Anda memodifikasi mesin dengan melakukan bore up atau stroke up, karakter mesin akan ikut berubah. Misal dari over stroke lalu bore up sehingga jadi over bore, maka karakter mesin akan jadi seperti motor over bore.
Lalu ketika disinggung mengenai penggantian gir rantai atau gir rasio bisa mengubah karakter mesin, pria ramah ini menampik. "Penggantian ukuran gir rantai atau gir rasio hanya memindahkan power band saja," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Saat ini beragam jenis dan model sepeda motor dihadirkan oleh APM-APM roda dua. Mereka menghadirkan motor bebek, skutik hingga sport. Jenis mesin yang digunakan pastinya beragam menyesuaikan jenis dan peruntukan motornya.
APM pun mengalokasikan karakter mesin pada sepeda motor buatannya sesuai penggunaannya. Misalnya, motor jenis skutik dibuat untuk penggunaan dalam kota atau komuter. Lalu motor sport umumnya dibuat untuk penggunaan jarak jauh.
Diluar dari jenis motornya, karakter mesin yang digunakan juga bisa dilihat melalui data spesifikasi sepeda motor, yan terdapat pada brosur. Hanya dengan melihat data ini saja, kita sudah bisa mengetahui karakter mesin yang terpasang seperti apa.
"Untuk motor harian, biasanya long stroke (ukuran langkah piston lebih besar daripada diameter piston). Konsumsi BBM hemat jadi tujuannya dan lebih mengutamakan torsi mesin. Semua motor skutik itu long stroke," papar Winaryanto, Technical Training Instructor Astra Honda Training Center PT Astra Honda Motor.
Kemudian ada lagi yang punya spesifikasi over bore (ukuran diameter piston lebih besar daripada stroke). Menurut Winaryanto, karakter mesin ini mendewakan performa mesin, dan tidak peduli dengan konsumsi bahan bakar. Rata-rata motor big bike menganut mesin over bore.
Lalu bagaimana dengan karakter mesin square (ukuran diameter piston dan stroke sama)? "Bisa dapat semua, torsi dan tenaganya lebih merata, seperti mesin Honda CB150R baru yang hampir square (57,3 mm x 57,8 mm)," sambungnya.
Diluar itu, ketika Anda memodifikasi mesin dengan melakukan bore up atau stroke up, karakter mesin akan ikut berubah. Misal dari over stroke lalu bore up sehingga jadi over bore, maka karakter mesin akan jadi seperti motor over bore.
Lalu ketika disinggung mengenai penggantian gir rantai atau gir rasio bisa mengubah karakter mesin, pria ramah ini menampik. "Penggantian ukuran gir rantai atau gir rasio hanya memindahkan power band saja," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)