Jakarta: Pengereman yang terlalu keras dapat menyebabkan roda terkunci dan hilangnya kendali kemudi, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Banyak pengemudi belum memahami risiko roda terkunci saat pengereman darurat, serta keterbatasan sistem pengereman konvensional dalam mengatasi kondisi tersebut.
Hyundai melalui situs resminya mengulas secara komprehensif teknologi Anti-lock Braking System (ABS), inovasi penting dalam dunia otomotif modern yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Sistem ini bekerja otomatis mencegah roda terkunci saat pengereman keras, mempertahankan kendali kemudi, serta mengurangi risiko tergelincir di jalan licin.
Mengenal ABS dan Sejarah Perkembangannya
ABS berfungsi mencegah roda mobil terkunci saat pengereman mendadak. Dengan mencegah penguncian roda, sistem ini memastikan traksi tetap terjaga sehingga pengemudi dapat mengendalikan kendaraannya dengan lebih stabil, bahkan di permukaan jalan licin.
Baca Juga:
5.000 Kamera ETLE Bakal Dipasang pada 2026
Perkembangan teknologi ABS bermula dari dunia penerbangan pada tahun 1929, digunakan untuk mencegah roda pesawat terkunci saat mendarat. Pada 1970-an, teknologi ini mulai diterapkan pada kendaraan bermotor, dan Mercedes-Benz menjadi pelopor penerapannya pada mobil produksi massal pada tahun 1978.
Kini, ABS menjadi fitur standar pada banyak kendaraan modern, termasuk Hyundai.
Kenapa ABS penting? Karena dalam situasi darurat, seperti mengerem mendadak di jalan licin, roda mobil tanpa ABS berpotensi terkunci dan membuat mobil sulit dikendalikan. Dengan ABS, roda tetap berputar, memberi pengemudi kontrol lebih baik saat pengereman.
Komponen Utama ABS dan Fungsinya
Sistem ABS terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara sinergis untuk menghasilkan pengereman aman dan efisien:
Master Cylinder: Menerima tekanan dari pedal rem dan menyalurkannya ke sistem rem.
Wheel Speed Sensor: Mengukur kecepatan setiap roda dan mengirimkan data ke kontrol unit.
Modulator Valve: Mengatur tekanan rem untuk mencegah penguncian roda.
Kontrol Unit: “Otak” dari ABS yang memproses sinyal sensor dan mengatur modulator valve.
Rangkaian Pipa dan Relay Valve: Menghubungkan master cylinder ke roda dan memastikan aliran tekanan bekerja sempurna.
Kerja harmonis seluruh komponen ini memastikan mobil berhenti dengan stabil, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Baca Juga:
Mobil Bekas LCGC Rp60 Jutaan, Emang Ada?
Cara Kerja ABS pada Mobil
Prinsip kerja ABS adalah mencegah roda terkunci saat pengereman keras. Ketika pedal rem diinjak kuat, sensor kecepatan roda mengirimkan data ke kontrol unit. Jika roda terdeteksi mulai terkunci, sistem otomatis menurunkan tekanan rem dan menaikkannya kembali secara cepat, berulang kali dalam hitungan milidetik.
Proses ini menghasilkan getaran dan suara 'tik-tik' pada pedal rem, menandakan sistem ABS sedang aktif. Dengan begitu, roda tetap berputar dan mobil tetap stabil, bahkan di jalan licin.
ABS juga efektif pada pengereman darurat di jalan basah atau menurun, menjaga mobil tetap dalam kendali dan memperpendek jarak berhenti.
Perbedaan CBS dan ABS
Banyak pengendara mengenal istilah CBS (Combined Braking System), namun belum memahami perbedaannya dengan ABS. CBS menggabungkan kerja rem depan dan belakang untuk distribusi tenaga pengereman yang seimbang, tetapi tidak dapat mencegah penguncian roda secara otomatis.
Baca Juga:
5 Pilihan Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit
Sebaliknya, ABS secara aktif mengatur tekanan rem agar roda tidak terkunci. Dalam situasi darurat, ABS jauh lebih unggul dibanding CBS, terutama untuk mobil-mobil modern.
CBS lebih cocok untuk kendaraan roda dua, sedangkan ABS adalah pilihan terbaik untuk mobil karena menawarkan kontrol lebih maksimal terhadap kendaraan di berbagai kondisi jalan.
Perawatan Sistem ABS pada Mobil Hyundai
Agar sistem ABS tetap bekerja optimal, perawatan rutin sangat diperlukan. Berikut beberapa tips perawatan:
Pemeriksaan berkala: Pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan komponen ABS di bengkel resmi Hyundai.
Perhatikan indikator ABS: Jika lampu ABS menyala di dashboard, segera lakukan pemeriksaan karena bisa menandakan gangguan pada sistem.
Servis sesuai jadwal: Ikuti rekomendasi pabrikan sesuai buku panduan kendaraan untuk menjaga performa sistem pengereman.
Dengan perawatan yang tepat, sistem ABS akan tetap responsif dan andal, mendukung keselamatan berkendara setiap saat.
Jakarta: Pengereman yang terlalu keras dapat menyebabkan roda terkunci dan hilangnya kendali kemudi, sehingga berpotensi menimbulkan
kecelakaan. Banyak pengemudi belum memahami risiko roda terkunci saat
pengereman darurat, serta keterbatasan sistem pengereman konvensional dalam mengatasi kondisi tersebut.
Hyundai melalui situs resminya mengulas secara komprehensif teknologi Anti-lock Braking System (ABS), inovasi penting dalam dunia otomotif modern yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Sistem ini bekerja otomatis mencegah roda terkunci saat pengereman keras, mempertahankan kendali kemudi, serta mengurangi risiko tergelincir di jalan licin.
Mengenal ABS dan Sejarah Perkembangannya
ABS berfungsi mencegah roda mobil terkunci saat pengereman mendadak. Dengan mencegah penguncian roda, sistem ini memastikan traksi tetap terjaga sehingga pengemudi dapat mengendalikan kendaraannya dengan lebih stabil, bahkan di permukaan jalan licin.
Perkembangan teknologi ABS bermula dari dunia penerbangan pada tahun 1929, digunakan untuk mencegah roda pesawat terkunci saat mendarat. Pada 1970-an, teknologi ini mulai diterapkan pada kendaraan bermotor, dan Mercedes-Benz menjadi pelopor penerapannya pada mobil produksi massal pada tahun 1978.
Kini, ABS menjadi fitur standar pada banyak kendaraan modern, termasuk Hyundai.
Kenapa ABS penting? Karena dalam situasi darurat, seperti mengerem mendadak di jalan licin, roda mobil tanpa ABS berpotensi terkunci dan membuat mobil sulit dikendalikan. Dengan ABS, roda tetap berputar, memberi pengemudi kontrol lebih baik saat pengereman.
Komponen Utama ABS dan Fungsinya
Sistem ABS terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara sinergis untuk menghasilkan pengereman aman dan efisien:
- Master Cylinder: Menerima tekanan dari pedal rem dan menyalurkannya ke sistem rem.
- Wheel Speed Sensor: Mengukur kecepatan setiap roda dan mengirimkan data ke kontrol unit.
- Modulator Valve: Mengatur tekanan rem untuk mencegah penguncian roda.
- Kontrol Unit: “Otak” dari ABS yang memproses sinyal sensor dan mengatur modulator valve.
- Rangkaian Pipa dan Relay Valve: Menghubungkan master cylinder ke roda dan memastikan aliran tekanan bekerja sempurna.
Kerja harmonis seluruh komponen ini memastikan mobil berhenti dengan stabil, bahkan dalam kondisi ekstrem.
Cara Kerja ABS pada Mobil
Prinsip kerja ABS adalah mencegah roda terkunci saat pengereman keras. Ketika pedal rem diinjak kuat, sensor kecepatan roda mengirimkan data ke kontrol unit. Jika roda terdeteksi mulai terkunci, sistem otomatis menurunkan tekanan rem dan menaikkannya kembali secara cepat, berulang kali dalam hitungan milidetik.
Proses ini menghasilkan getaran dan suara 'tik-tik' pada pedal rem, menandakan sistem ABS sedang aktif. Dengan begitu, roda tetap berputar dan mobil tetap stabil, bahkan di jalan licin.
ABS juga efektif pada pengereman darurat di jalan basah atau menurun, menjaga mobil tetap dalam kendali dan memperpendek jarak berhenti.
Perbedaan CBS dan ABS
Banyak pengendara mengenal istilah CBS (Combined Braking System), namun belum memahami perbedaannya dengan ABS. CBS menggabungkan kerja rem depan dan belakang untuk distribusi tenaga pengereman yang seimbang, tetapi tidak dapat mencegah penguncian roda secara otomatis.
Sebaliknya, ABS secara aktif mengatur tekanan rem agar roda tidak terkunci. Dalam situasi darurat, ABS jauh lebih unggul dibanding CBS, terutama untuk mobil-mobil modern.
CBS lebih cocok untuk kendaraan roda dua, sedangkan ABS adalah pilihan terbaik untuk mobil karena menawarkan kontrol lebih maksimal terhadap kendaraan di berbagai kondisi jalan.
Perawatan Sistem ABS pada Mobil Hyundai
Agar sistem ABS tetap bekerja optimal, perawatan rutin sangat diperlukan. Berikut beberapa tips perawatan:
- Pemeriksaan berkala: Pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan komponen ABS di bengkel resmi Hyundai.
- Perhatikan indikator ABS: Jika lampu ABS menyala di dashboard, segera lakukan pemeriksaan karena bisa menandakan gangguan pada sistem.
- Servis sesuai jadwal: Ikuti rekomendasi pabrikan sesuai buku panduan kendaraan untuk menjaga performa sistem pengereman.
- Dengan perawatan yang tepat, sistem ABS akan tetap responsif dan andal, mendukung keselamatan berkendara setiap saat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)