Jakarta: Mobil listrik dikenal dengan keunggulannya dalam hal efisiensi dan minim perawatan dibandingkan mobil bermesin pembakaran dalam (ICE). Namun, bukan berarti mobil listrik sepenuhnya bebas dari perawatan. Salah satu aspek penting yang tak boleh diabaikan adalah perawatan cairan.
Meskipun tidak menggunakan oli mesin seperti mobil konvensional, mobil listrik tetap membutuhkan beberapa jenis cairan agar sistem tetap bekerja optimal. Hyundai Mobil Indonesia menjabarkan 4 jenis cairan penting yang digunakan pada mobil listrik:
1. Cairan Pendingin Baterai
Cairan ini bertugas menjaga suhu baterai tetap stabil agar tidak mengalami overheating, terutama saat pengisian daya cepat. Suhu ideal untuk performa baterai berada di kisaran 20–30 derajat Celsius. Tanpa pendingin baterai, risiko kerusakan akibat panas berlebih bisa meningkat, yang pada akhirnya mengurangi umur dan efisiensi baterai.
2. Minyak Rem
Meski mobil listrik mengandalkan sistem pengereman regeneratif, yang memperpanjang usia kampas rem, minyak rem tetap harus diperhatikan. Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memastikan volume dan kualitasnya tetap optimal. Jika pedal rem terasa lebih dalam, respon melambat, atau lampu indikator rem menyala, bisa jadi saatnya mengganti minyak rem.
3. Cairan Transmisi
Berbeda dari mobil konvensional, transmisi mobil listrik umumnya hanya terdiri dari dua gigi: maju dan mundur. Namun, sistem transmisi tetap membutuhkan pelumas agar komponen tetap berjalan mulus. Hyundai merekomendasikan penggantian oli girboks setiap 80.000 kilometer untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.
4. Cairan Wiper Kaca Depan
Tak kalah penting, cairan pencuci kaca depan juga harus rutin diisi ulang. Cairan ini membantu menjaga visibilitas saat hujan atau cuaca buruk. Menariknya, cairan wiper yang digunakan di mobil listrik sama seperti pada mobil berbahan bakar bensin dan bisa dibeli dengan mudah di toko onderdil mobil.
Jakarta: Mobil listrik dikenal dengan keunggulannya dalam hal efisiensi dan minim perawatan dibandingkan
mobil bermesin pembakaran dalam (ICE). Namun, bukan berarti
mobil listrik sepenuhnya bebas dari perawatan. Salah satu aspek penting yang tak boleh diabaikan adalah perawatan cairan.
Meskipun tidak menggunakan oli mesin seperti mobil konvensional, mobil listrik tetap membutuhkan beberapa jenis cairan agar sistem tetap bekerja optimal. Hyundai Mobil Indonesia menjabarkan 4 jenis cairan penting yang digunakan pada mobil listrik:
1. Cairan Pendingin Baterai
Cairan ini bertugas menjaga suhu baterai tetap stabil agar tidak mengalami overheating, terutama saat pengisian daya cepat. Suhu ideal untuk performa baterai berada di kisaran 20–30 derajat Celsius. Tanpa pendingin baterai, risiko kerusakan akibat panas berlebih bisa meningkat, yang pada akhirnya mengurangi umur dan efisiensi baterai.
2. Minyak Rem
Meski mobil listrik mengandalkan sistem pengereman regeneratif, yang memperpanjang usia kampas rem, minyak rem tetap harus diperhatikan. Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memastikan volume dan kualitasnya tetap optimal. Jika pedal rem terasa lebih dalam, respon melambat, atau lampu indikator rem menyala, bisa jadi saatnya mengganti minyak rem.
3. Cairan Transmisi
Berbeda dari mobil konvensional, transmisi mobil listrik umumnya hanya terdiri dari dua gigi: maju dan mundur. Namun, sistem transmisi tetap membutuhkan pelumas agar komponen tetap berjalan mulus. Hyundai merekomendasikan penggantian oli girboks setiap 80.000 kilometer untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.
4. Cairan Wiper Kaca Depan
Tak kalah penting, cairan pencuci kaca depan juga harus rutin diisi ulang. Cairan ini membantu menjaga visibilitas saat hujan atau cuaca buruk. Menariknya, cairan wiper yang digunakan di mobil listrik sama seperti pada mobil berbahan bakar bensin dan bisa dibeli dengan mudah di toko onderdil mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)