Jakarta: Efisiensi dalam berkendara memang ditentukan banyak faktor. Di antaranya adalah cara berkendara, pemilihan rute, kualitas bahan bakar, pelumas hingga komponen pembakaran di daam mesin itu sendiri. Namun di artikel ini, akan diulas tentang faktor yang membuat busi terbaru dari NGK yaitu LKAR6AGP, bisa mengirit konsumsi bahan bakar hingga 13 persen.
Menurut pengakuan Technical Supporting PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, bahwa busi terbaru yang mereka peruntukkan buat mobil 'sejuta umat' milik Toyota dan Daihatsu dengan jenis mesin NR, melalui dua kali tahap pengetesan.
"Pengetesan pertama dilakukan di Jepang dengan sistem statis. Pengujian ini menurut kami sudah paten dan memang sudah jadi pakem pengetesan busi dari pabrik kita langsung di sana. Tapi di Indonesia, kami lakukan pengetesan lagi secara dinamis yaitu dengan cara melakukan pengetesan langsung di tiga mobil berbeda. Yaitu Daihatsu Ayla, lalu Terios dan Toyota Avanza," ujar Diko.
Ketiga mobil tersebut adalah mobil yang sudah digunakan dalam keseharian. Mobil-mobil tersebut kemudian diganti businya menggunakan busi terbaru LKAR6AGP. Metode pengetesan yang dilakukan pun yaitu penggunaan di jalan raya sesuai dengan kondisi keseharian ketiga kendaraan itu.
"Hasilnya bervariasi, karena ketiganya juga beda-beda orang yang mengemudikan. Namun yang jelas mobil paling irit dari hasil rata-rata perjalanan yang dilakukan, bisa menghemat penggunaan bahan bakar hingga 13 persen. Itu didapat dari Daihatsu Ayla. Namun mobil dengan efisiensi irit bahan bakar paling rendah masih dipegang Daihatsu Terios. Mungkin karena faktor bobot dan kapasitas mesin juga berpengaruh."
Sementara untuk Toyota Avanza, irit bahan bakarnya masih berada di level menengah. Hasil ini tentu jika dibandingkan dengan busi OEM (Original Equipment of Manufacture).
Namun Diko mengakui bahwa untuk urusan durabilitas, tentu busi yang masuk di segmen G-Power milik mereka ini terbilang kalah. Mengingat bawaan mesin NR Toyota dan Daihatsu yaitu busi Denso, itu masuk kategori busi Irridium yang menggunakan titik penerima ledakan api di elektroda ground dari logam mulia.
"Makanya kita jangan bicara soal durabilitas, karena Irridium spesifikasinya berbeda. Busi tipe ini sudah berbekal logam mulia di kedua elektrodanya. Sehingga bisa lebih tahan lama ketimbang busi yang elektrodanya hanya menggunakan logam mulia tunggal. Namun untuk hasil dan harga yang cukup bersaing, kami punya hasil ujinya."
Kalau sudah begini, artinya Anda mulai memikirkan untuk mengganti busi, agar konsumsi bahan bakar di kendaraan Anda khususnya pengguna mesin NR bisa lebih baik.
Jakarta: Efisiensi dalam berkendara memang ditentukan banyak faktor. Di antaranya adalah cara berkendara, pemilihan rute, kualitas bahan bakar, pelumas hingga komponen pembakaran di daam mesin itu sendiri. Namun di artikel ini, akan diulas tentang faktor yang membuat busi terbaru dari NGK yaitu LKAR6AGP, bisa mengirit konsumsi bahan bakar hingga 13 persen.
Menurut pengakuan Technical Supporting PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, bahwa busi terbaru yang mereka peruntukkan buat mobil 'sejuta umat' milik Toyota dan Daihatsu dengan jenis mesin NR, melalui dua kali tahap pengetesan.
"Pengetesan pertama dilakukan di Jepang dengan sistem statis. Pengujian ini menurut kami sudah paten dan memang sudah jadi pakem pengetesan busi dari pabrik kita langsung di sana. Tapi di Indonesia, kami lakukan pengetesan lagi secara dinamis yaitu dengan cara melakukan pengetesan langsung di tiga mobil berbeda. Yaitu Daihatsu Ayla, lalu Terios dan Toyota Avanza," ujar Diko.
Ketiga mobil tersebut adalah mobil yang sudah digunakan dalam keseharian. Mobil-mobil tersebut kemudian diganti businya menggunakan busi terbaru LKAR6AGP. Metode pengetesan yang dilakukan pun yaitu penggunaan di jalan raya sesuai dengan kondisi keseharian ketiga kendaraan itu.
"Hasilnya bervariasi, karena ketiganya juga beda-beda orang yang mengemudikan. Namun yang jelas mobil paling irit dari hasil rata-rata perjalanan yang dilakukan, bisa menghemat penggunaan bahan bakar hingga 13 persen. Itu didapat dari Daihatsu Ayla. Namun mobil dengan efisiensi irit bahan bakar paling rendah masih dipegang Daihatsu Terios. Mungkin karena faktor bobot dan kapasitas mesin juga berpengaruh."
Sementara untuk Toyota Avanza, irit bahan bakarnya masih berada di level menengah. Hasil ini tentu jika dibandingkan dengan busi OEM (Original Equipment of Manufacture).
Namun Diko mengakui bahwa untuk urusan durabilitas, tentu busi yang masuk di segmen G-Power milik mereka ini terbilang kalah. Mengingat bawaan mesin NR Toyota dan Daihatsu yaitu busi Denso, itu masuk kategori busi Irridium yang menggunakan titik penerima ledakan api di elektroda ground dari logam mulia.
"Makanya kita jangan bicara soal durabilitas, karena Irridium spesifikasinya berbeda. Busi tipe ini sudah berbekal logam mulia di kedua elektrodanya. Sehingga bisa lebih tahan lama ketimbang busi yang elektrodanya hanya menggunakan logam mulia tunggal. Namun untuk hasil dan harga yang cukup bersaing, kami punya hasil ujinya."
Kalau sudah begini, artinya Anda mulai memikirkan untuk mengganti busi, agar konsumsi bahan bakar di kendaraan Anda khususnya pengguna mesin NR bisa lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)