Jakarta: Meski mudik menggunakan sepeda motor tak disarankan, masih banyak masyarakat menggunakan kendaraan roda dua itu untuk melakukan perjalanan jauh.
Menurut Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), sering kali pemudik lupa untuk mengatur ritme perjalanan. Padahal setiap pemudik, baik yang menggunakan sepeda motor atau moda transportasi lainnya wajib memahami kapan melakukan perjalanan dan kapan waktu istirahat.
"Kami menyebutnya manajemen perjalanan mudik yang sehat dan selamat, bahwa kapan dia melakukan perjalanan dan kapan harus istirahat, ini yang sering dilupakan," ungkap Koordinator Jarak Aman Edo Rusyanto dalam Primetime News, beberapa waktu lalu.
Edo mencontohkan ada kelebihan maupun kekurangan dari setiap waktu yang dipilih untuk melakukan perjalanan mudik. Terutama bagi pemudik sepeda motor.
Misalnya memilih perjalanan mudik pada malam hari. Kelebihannya, mengurangi dehidrasi. Sementara di siang hari peluang dehidrasi dan kelelahan bisa lebih tinggi.
"Tapi pada dasarnya kondisi jam biologis kita itu lebih baik perjalanan dimulai pagi, sehingga risiko dehidrasi sedikit tapi bisa diantisipasi dengan ritme istirahat setiap dua jam sekali," katanya.
Diimbau para pemudik agar tidak membawa muatan berlebih ketika memilih mudik menggunakan sepeda motor. Selain mengganggu mobilitas, potensi kecelakaan juga semakin besar dengan barang bawaan yang terlalu banyak.
Pemudik sepeda motor beristirahat setiap dua jam sekali. Sebab jika tidak, ada kecenderungan dua jam berikutnya pemudik sepeda motor akan mudah lelah dan 60-70 persen sepeda motor berkontribusi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Salah satu faktor penyebab kecelakaan pada pemudik sepeda motor adalah ketika macet maka waktu tempuh akan semakin lama. Sehingga saat keluar macet, mayoritas pengguna sepeda motor langsung tancap gas untuk 'membayar' kerugian waktu.
Jakarta: Meski mudik menggunakan sepeda motor tak disarankan, masih banyak masyarakat menggunakan kendaraan roda dua itu untuk melakukan perjalanan jauh.
Menurut Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), sering kali pemudik lupa untuk mengatur ritme perjalanan. Padahal setiap pemudik, baik yang menggunakan sepeda motor atau moda transportasi lainnya wajib memahami kapan melakukan perjalanan dan kapan waktu istirahat.
"Kami menyebutnya manajemen perjalanan mudik yang sehat dan selamat, bahwa kapan dia melakukan perjalanan dan kapan harus istirahat, ini yang sering dilupakan," ungkap Koordinator Jarak Aman Edo Rusyanto dalam Primetime News, beberapa waktu lalu.
Edo mencontohkan ada kelebihan maupun kekurangan dari setiap waktu yang dipilih untuk melakukan perjalanan mudik. Terutama bagi pemudik sepeda motor.
Misalnya memilih perjalanan mudik pada malam hari. Kelebihannya, mengurangi dehidrasi. Sementara di siang hari peluang dehidrasi dan kelelahan bisa lebih tinggi.
"Tapi pada dasarnya kondisi jam biologis kita itu lebih baik perjalanan dimulai pagi, sehingga risiko dehidrasi sedikit tapi bisa diantisipasi dengan ritme istirahat setiap dua jam sekali," katanya.
Diimbau para pemudik agar tidak membawa muatan berlebih ketika memilih mudik menggunakan sepeda motor. Selain mengganggu mobilitas, potensi kecelakaan juga semakin besar dengan barang bawaan yang terlalu banyak.
Pemudik sepeda motor beristirahat setiap dua jam sekali. Sebab jika tidak, ada kecenderungan dua jam berikutnya pemudik sepeda motor akan mudah lelah dan 60-70 persen sepeda motor berkontribusi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Salah satu faktor penyebab kecelakaan pada pemudik sepeda motor adalah ketika macet maka waktu tempuh akan semakin lama. Sehingga saat keluar macet, mayoritas pengguna sepeda motor langsung tancap gas untuk 'membayar' kerugian waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)