Bekasi: Jarak tempuh menjadi salah satu faktor kunci yang diperhatikan para pengemudi kendaraan listrik. Untuk memaksimalkan efisiensi jarak tempuh kendaraan listrik, diperlukan beberapa strategi khusus selama berkendara agar baterai lebih awet.
Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, menjelaskan ada sejumlah langkah sederhana namun efektif yang dapat diterapkan untuk memperpanjang jarak tempuh mobil listrik.
"Hindari akselerasi dan deselerasi mendadak. Ketika kita menekan pedal akselerator dengan cepat dan dalam, motor listrik akan meminta energi besar dari baterai untuk menghasilkan percepatan yang cepat. Namun, konsekuensinya adalah penggunaan energi yang lebih besar," jelas Bonar di Bekasi pada Rabu (2-10-2024).
Dia juga menambahkan, deselerasi yang tiba-tiba, seperti saat menginjak pedal rem secara dalam dan cepat dapat menghalangi mobil untuk melakukan pengereman regeneratif. "Pada pengereman regeneratif, energi yang seharusnya terbuang saat pengereman bisa ditangkap kembali dan dikonversi menjadi energi listrik untuk disimpan ke baterai," ungkapnya.
Selain itu, Bonar menekankan pentingnya memperhatikan arus lalu lintas. Kebiasaan akselerasi dan deselerasi yang mulus sangat membantu dalam memanfaatkan pengereman regeneratif secara optimal. "Jika kendaraan di depan melambat, lebih baik angkat pedal gas secara perlahan agar mobil melambat secara alami dengan bantuan pengereman regeneratif," sarannya.
Tidak hanya perilaku berkendara, Bonar juga mengingatkan untuk menghindari pengisian daya elektronik yang tidak perlu selama perjalanan.
"Jika baterai smartphone masih 80-90 persen, tidak perlu dicas. Begitu pula dengan laptop yang masih memiliki daya cukup. Meskipun mobil dilengkapi fitur pengisian daya seperti USB charger, pada akhirnya semua itu menggunakan energi listrik yang diambil dari baterai mobil," jelas Bonar.
Ia juga menyarankan agar pengemudi tidak membuka kaca jendela, karena hal tersebut dapat meningkatkan hambatan udara dan menguras daya baterai lebih cepat. Penggunaan mode resirkulasi udara di AC mobil juga direkomendasikan untuk menjaga efisiensi energi. "Mengambil udara dari luar akan membebani sistem AC untuk mendinginkannya, yang tentunya membutuhkan lebih banyak energi listrik," ujar Bonar.
Bekasi: Jarak tempuh menjadi salah satu faktor kunci yang diperhatikan para pengemudi
kendaraan listrik. Untuk memaksimalkan efisiensi jarak tempuh
kendaraan listrik, diperlukan beberapa strategi khusus selama berkendara agar baterai lebih awet.
Product Expert PT
Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, menjelaskan ada sejumlah langkah sederhana namun efektif yang dapat diterapkan untuk memperpanjang jarak tempuh mobil listrik.
"Hindari akselerasi dan deselerasi mendadak. Ketika kita menekan pedal akselerator dengan cepat dan dalam, motor listrik akan meminta energi besar dari baterai untuk menghasilkan percepatan yang cepat. Namun, konsekuensinya adalah penggunaan energi yang lebih besar," jelas Bonar di Bekasi pada Rabu (2-10-2024).
Dia juga menambahkan, deselerasi yang tiba-tiba, seperti saat menginjak pedal rem secara dalam dan cepat dapat menghalangi mobil untuk melakukan pengereman regeneratif. "Pada pengereman regeneratif, energi yang seharusnya terbuang saat pengereman bisa ditangkap kembali dan dikonversi menjadi energi listrik untuk disimpan ke baterai," ungkapnya.
Selain itu, Bonar menekankan pentingnya memperhatikan arus lalu lintas. Kebiasaan akselerasi dan deselerasi yang mulus sangat membantu dalam memanfaatkan pengereman regeneratif secara optimal. "Jika kendaraan di depan melambat, lebih baik angkat pedal gas secara perlahan agar mobil melambat secara alami dengan bantuan pengereman regeneratif," sarannya.
Tidak hanya perilaku berkendara, Bonar juga mengingatkan untuk menghindari pengisian daya elektronik yang tidak perlu selama perjalanan.
"Jika baterai smartphone masih 80-90 persen, tidak perlu dicas. Begitu pula dengan laptop yang masih memiliki daya cukup. Meskipun mobil dilengkapi fitur pengisian daya seperti USB charger, pada akhirnya semua itu menggunakan energi listrik yang diambil dari baterai mobil," jelas Bonar.
Ia juga menyarankan agar pengemudi tidak membuka kaca jendela, karena hal tersebut dapat meningkatkan hambatan udara dan menguras daya baterai lebih cepat. Penggunaan mode resirkulasi udara di AC mobil juga direkomendasikan untuk menjaga efisiensi energi. "Mengambil udara dari luar akan membebani sistem AC untuk mendinginkannya, yang tentunya membutuhkan lebih banyak energi listrik," ujar Bonar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
