Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia mulai 11 Maret 2025. Bagi kendaraan yang beroperasi hingga malam seperti truk dan bus, wajib lebih berhati-hati. Mengingat angka kecelakaan kendaraan berat masih tinggi.
Data Korlantas Polri mencatat, sepanjang tahun 2024 terjadi 17.280 kecelakaan yang melibatkan truk maupun tronton di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk selalu waspada dan berkonsentrasi penuh, terutama saat berkendara di malam hari dalam kondisi hujan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan "Mengemudi di malam hari saat hujan merupakan tantangan tersendiri, terutama bagi pengemudi bus dan truk yang bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan barang yang mereka bawa. Kondisi aspal yang licin dan jarak pandang terbatas saat hujan di malam hari membutuhkan perhatian ekstra dan tindakan preventif,” jelas Ahmad.
Tips aman bagi para pengemudi truk dan bus:
Gunakan lampu utama dan stop lamp dengan benar
Pastikan lampu utama kendaraan menyala untuk meningkatkan visibilitas di jalan. Stop lamp juga harus berfungsi dengan baik agar kendaraan di belakang dapat melihat saat Anda memperlambat atau berhenti. Namun, hindari penggunaan lampu sorot yang terlalu terang agar tidak membuat silau pengendara di depan.
Mengurangi kecepatan
Kecepatan tinggi dalam kondisi hujan sangat berbahaya karena jalan yang licin dapat mengurangi daya cengkram ban. Pengemudi disarankan untuk menurunkan kecepatan 20% dari batas kecepatan yang berlaku di tol dan tidak melebihi 50-60 km/jam. Mengemudi dengan kecepatan rendah memberi kontrol kemudi yang lebih baik dan waktu lebih untuk bereaksi.
Jaga jarak aman
Saat berkendara di malam hari saat hujan, pengemudi truk dan bus harus lebih waspada dalam menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Karena jalanan yang licin dapat memperpanjang jarak pengereman, sementara keterbatasan visibilitas membuat reaksi terhadap kondisi darurat menjadi lebih lambat.
Sehingga memastikan jarak yang cukup tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberi waktu yang lebih baik untuk mengendalikan kendaraan dengan aman di kondisi yang sulit.
Hindari genangan air.
Saat hujan di malam hari, genangan air di jalan bisa menjadi jebakan tak terduga bagi pengemudi truk dan bus. Air yang tampak dangkal mungkin menyembunyikan lubang atau permukaan jalan yang licin, berisiko membuat kendaraan kehilangan kendali. Menghindari genangan bukan hanya soal menjaga truk tetap stabil, tetapi juga mencegah risiko aquaplaning yang bisa membuat roda kehilangan cengkeraman.
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia mulai 11 Maret 2025. Bagi kendaraan yang beroperasi hingga malam seperti truk dan bus, wajib lebih berhati-hati. Mengingat angka
kecelakaan kendaraan berat masih tinggi.
Data Korlantas Polri mencatat, sepanjang tahun 2024 terjadi 17.280 kecelakaan yang melibatkan truk maupun tronton di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk selalu waspada dan berkonsentrasi penuh, terutama saat berkendara di malam hari dalam kondisi hujan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan "Mengemudi di malam hari saat hujan merupakan tantangan tersendiri, terutama bagi pengemudi bus dan truk yang bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan barang yang mereka bawa. Kondisi aspal yang licin dan jarak pandang terbatas saat hujan di malam hari membutuhkan perhatian ekstra dan tindakan preventif,” jelas Ahmad.
Tips aman bagi para pengemudi truk dan bus:
Gunakan lampu utama dan stop lamp dengan benar
Pastikan lampu utama kendaraan menyala untuk meningkatkan visibilitas di jalan. Stop lamp juga harus berfungsi dengan baik agar kendaraan di belakang dapat melihat saat Anda memperlambat atau berhenti. Namun, hindari penggunaan lampu sorot yang terlalu terang agar tidak membuat silau pengendara di depan.
Mengurangi kecepatan
Kecepatan tinggi dalam kondisi hujan sangat berbahaya karena jalan yang licin dapat mengurangi daya cengkram ban. Pengemudi disarankan untuk menurunkan kecepatan 20% dari batas kecepatan yang berlaku di tol dan tidak melebihi 50-60 km/jam. Mengemudi dengan kecepatan rendah memberi kontrol kemudi yang lebih baik dan waktu lebih untuk bereaksi.
Jaga jarak aman
Saat berkendara di malam hari saat hujan, pengemudi truk dan bus harus lebih waspada dalam menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Karena jalanan yang licin dapat memperpanjang jarak pengereman, sementara keterbatasan visibilitas membuat reaksi terhadap kondisi darurat menjadi lebih lambat.
Sehingga memastikan jarak yang cukup tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga memberi waktu yang lebih baik untuk mengendalikan kendaraan dengan aman di kondisi yang sulit.
Hindari genangan air.
Saat hujan di malam hari, genangan air di jalan bisa menjadi jebakan tak terduga bagi pengemudi truk dan bus. Air yang tampak dangkal mungkin menyembunyikan lubang atau permukaan jalan yang licin, berisiko membuat kendaraan kehilangan kendali. Menghindari genangan bukan hanya soal menjaga truk tetap stabil, tetapi juga mencegah risiko aquaplaning yang bisa membuat roda kehilangan cengkeraman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)