Sukabumi - Dalam sesi touring bersama komunitas jurnalis otomotif, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang sekaligus menggelar sesi diskusi soal keselamatan berkendara. Dalam sesi tersebut, Instruktur Safety Riding WMS, Agus Sani menjelaskan bahwa ada 3 perilaku berkendara yang sering jadi penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor di jalan raya.
"Dari data kecelakaan yang dihimpun tim riset safety riding PT Astra Honda Motor (AHM), diketahui lebih dari 70 persen jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas itu adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor. Nah, apa saja penyebabnya? Adatiga hal yang paling utama. Yaitu ceroboh memprediksi lalu lintas yang ada di depan, lalu gagal menjaga jarak aman dan ketiga adalah ceroboh saat berbelok," ujar Agus Sani.
Agus melanjutkan lebih detail dari tiga penyebab utama ini, masing-masing ada lagi penjelasannya. Dari data yang dipaparkan, ceroboh saat memprediksi lalu lintas yang ada di depan porsinya adalah 14 persen. Di antaranya adalah tidak mengurangi kecepatan, lalu tidak memastikan situasi kiri dan kanan dan serta tidak memastikan situasi yang ada di depan.
Kemudian penyebab yang kedua adalah gagal menjaga jarak aman, juga paling sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Porsinya bahkan mencapai 16 persen dari total penyebab kecelakaan tertinggi. "Penyebab utamanya adalah tidak tahu jarak aman dalam berkendara dan kadang-kadang juga karena alasan terburu-buru."
Lalu bagaimana cara memastikan kendaraan yang kita kendarai punya jarak aman yang cukup? Tanya Agus Sani lagi. "Ada caranya, yaitu dengan menjaga jarak aman menggunakan waktu. Bukan dengan berpatokan pada jarak panjang. Caranya menghitungnya adalah dengan menentukan titik yang diam di tepi jalan dan menghitung dengan cara seribu satu, seribu dua dan seribu tiga, untuk membuat persamaan hitungan detik dengan ucapan."
Penyebab yang ketiga adalah ceroboh saat berbelok yang mempunyai persentase sebesar 15 persen dari penyebab tertinggi kecelakaan lalu lintas. Di antara penyebab utamanya adalah karena tidak memperhatikan kecepatan saat berbelok. Kemudian tidak memastikan situasi kiri dan kanan jalan serta juga kadang terburu-buru.
Jadi, jika Anda sudah mengetahui ini, setidaknya jangan menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Mengingat saat berkendara aman pun, kadang ada saja perilaku pengendara lain yang merugikan pengendara lain yang sudah menjaga keselamatan berkendaranya.
Sukabumi - Dalam sesi touring bersama komunitas jurnalis otomotif, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang sekaligus menggelar sesi diskusi soal keselamatan berkendara. Dalam sesi tersebut, Instruktur Safety Riding WMS, Agus Sani menjelaskan bahwa ada 3 perilaku berkendara yang sering jadi penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor di jalan raya.
"Dari data kecelakaan yang dihimpun tim riset safety riding PT Astra Honda Motor (AHM), diketahui lebih dari 70 persen jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas itu adalah kendaraan roda dua atau sepeda motor. Nah, apa saja penyebabnya? Adatiga hal yang paling utama. Yaitu ceroboh memprediksi lalu lintas yang ada di depan, lalu gagal menjaga jarak aman dan ketiga adalah ceroboh saat berbelok," ujar Agus Sani.
Agus melanjutkan lebih detail dari tiga penyebab utama ini, masing-masing ada lagi penjelasannya. Dari data yang dipaparkan, ceroboh saat memprediksi lalu lintas yang ada di depan porsinya adalah 14 persen. Di antaranya adalah tidak mengurangi kecepatan, lalu tidak memastikan situasi kiri dan kanan dan serta tidak memastikan situasi yang ada di depan.
Kemudian penyebab yang kedua adalah gagal menjaga jarak aman, juga paling sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Porsinya bahkan mencapai 16 persen dari total penyebab kecelakaan tertinggi. "Penyebab utamanya adalah tidak tahu jarak aman dalam berkendara dan kadang-kadang juga karena alasan terburu-buru."
Lalu bagaimana cara memastikan kendaraan yang kita kendarai punya jarak aman yang cukup? Tanya Agus Sani lagi. "Ada caranya, yaitu dengan menjaga jarak aman menggunakan waktu. Bukan dengan berpatokan pada jarak panjang. Caranya menghitungnya adalah dengan menentukan titik yang diam di tepi jalan dan menghitung dengan cara seribu satu, seribu dua dan seribu tiga, untuk membuat persamaan hitungan detik dengan ucapan."
Penyebab yang ketiga adalah ceroboh saat berbelok yang mempunyai persentase sebesar 15 persen dari penyebab tertinggi kecelakaan lalu lintas. Di antara penyebab utamanya adalah karena tidak memperhatikan kecepatan saat berbelok. Kemudian tidak memastikan situasi kiri dan kanan jalan serta juga kadang terburu-buru.
Jadi, jika Anda sudah mengetahui ini, setidaknya jangan menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Mengingat saat berkendara aman pun, kadang ada saja perilaku pengendara lain yang merugikan pengendara lain yang sudah menjaga keselamatan berkendaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)