Jakarta: Di era sekarang ini sudah banyak pabrikan otomotif yang menawarkan mesin dengan teknologi turbocharger untuk meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar. Meski terbilang teknologi ini bukanlah sebuah teknologi baru, namun masih banyak yang kurang memahami sejumlah gejala yang bisa dihadapi oleh mesin turbo.
Salah satunya gejala yang harus diwaspadai oleh pemilik mobil bermesin turbo adalah low speed pre-ignition (LSPI) atau juga dikenal dengan nama super knock. LSPI adalah fenomena pembakaran tidak normal di mesin Turbocharger Direct Injection di mana bahan bakar terbakar duluan sebelum busi memercikan api. Hal ini menghasilkan tenaga yang sangat besar mengakibatkan terjadinya super knock.
"Bila terjadi berulang kali akan merusak dinding silinder, piston, piston ring, connecting rod. LSPI terjadi saat mesin beroperasi pada putaran mesin rendah dan beban tinggi (mobil berjalan pelan, tiba-tiba kencang)," terang Managing Director Gulf Oil Indonesia, Adi Tjahjono, melalui keterangan resminya.
Kunci untuk melindungi mesin dari super knock ini adalah dengan menggunakan teknologi additive lubricant alias zat adiktif yang sesuai. Adi menyebutkan Gulf sudah memiliki zat adiktif yang diperlukan spesifikasi mesin turbo melalui Ultrasynth GDI.
Disebutkannya, pelumas ini diklaim cocok untuk melindungi mesin bensin berteknologi Turbo Gasoline Direct Injection karena sudah menerapkan standar API SP yang merupakan standar tertinggi pelumas saat ini. Konsumen bisa memilih dengan tingkat kekentalan SAE 5W-30 atau 10W-40 sesuai dengan kebutuhan mesin mobilnya.
Konsumen sudah bisa membeli Ultrasynth GDI SAE 5W-30 dengan harga Rp147 ribu dan Ultrasynth GDI SAE 10W-40 dengan harga Rp105 ribu. “Kami memiliki jaringan distribusi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, selain itu kami juga merambah ranah e-commerce,” tambah Automotive National Sales Manager Gulf Oil Indonesia, Dwi Satria.
Jakarta: Di era sekarang ini sudah banyak pabrikan otomotif yang menawarkan mesin dengan teknologi turbocharger untuk meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar. Meski terbilang teknologi ini bukanlah sebuah teknologi baru, namun masih banyak yang kurang memahami sejumlah gejala yang bisa dihadapi oleh mesin turbo.
Salah satunya gejala yang harus diwaspadai oleh pemilik mobil bermesin turbo adalah low speed pre-ignition (LSPI) atau juga dikenal dengan nama super knock. LSPI adalah fenomena pembakaran tidak normal di mesin Turbocharger Direct Injection di mana bahan bakar terbakar duluan sebelum busi memercikan api. Hal ini menghasilkan tenaga yang sangat besar mengakibatkan terjadinya super knock.
"Bila terjadi berulang kali akan merusak dinding silinder, piston, piston ring, connecting rod. LSPI terjadi saat mesin beroperasi pada putaran mesin rendah dan beban tinggi (mobil berjalan pelan, tiba-tiba kencang)," terang Managing Director Gulf Oil Indonesia, Adi Tjahjono, melalui keterangan resminya.
Kunci untuk melindungi mesin dari super knock ini adalah dengan menggunakan teknologi additive lubricant alias zat adiktif yang sesuai. Adi menyebutkan Gulf sudah memiliki zat adiktif yang diperlukan spesifikasi mesin turbo melalui Ultrasynth GDI.
Disebutkannya, pelumas ini diklaim cocok untuk melindungi mesin bensin berteknologi Turbo Gasoline Direct Injection karena sudah menerapkan standar API SP yang merupakan standar tertinggi pelumas saat ini. Konsumen bisa memilih dengan tingkat kekentalan SAE 5W-30 atau 10W-40 sesuai dengan kebutuhan mesin mobilnya.
Konsumen sudah bisa membeli Ultrasynth GDI SAE 5W-30 dengan harga Rp147 ribu dan Ultrasynth GDI SAE 10W-40 dengan harga Rp105 ribu. “Kami memiliki jaringan distribusi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, selain itu kami juga merambah ranah e-commerce,” tambah Automotive National Sales Manager Gulf Oil Indonesia, Dwi Satria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)