Mengapa Komponen Kendaraan Perlu Dilumasi Gemuk?

Jakarta: Dengan pencegahan dan perawatan yang tepat, dipastikan kendaraan bermotor (motor/mobil) Anda akan tetap nyaman dan aman. Namun beberapa diantaranya harus diberi pelumas secara berkala agar komponen-komponen tersebut bisa bekerja maksimal dan menghindari kerusakan.  Pelumasan atau pendinginan yang dilakukan pada mesin dan komponen-komponen di dalamnya, untuk menjaganya supaya tidak mengalami gesekan (friction) dan keasusan (wear). Komponen biasanya dibedakan pelumasnya, antara oli dan grease atau gemuk. Jangan sampai komponen yang harusnya diberi oli justru malah diberi gemuk atau sebaliknya. "Karena fungsinya ada masing-masing meskipun sama-sama pelumas. Bagian yang biasa dilumasi oli itu biasanya kabel gas, kabel kopling, rantai, dan per standar samping," kata Heri Prasetyawan, dari bengkel Jaw's Speed saat berbincang dengan Medcom.id, beberapa waktu lalu. Sementara untuk grease atau gemuk biasanya dipakai di area yang tertutup. Contohnya seperti komstir sepeda motor, termasuk komponen yang jarang rusak. Heri juga mejelaskan fungsi komstir sebagai pivot atau titik tumpu suspensi depan yang terhubung dengan setang. Namun bagian ini sangat berperan dalam kenyamanan berkendara. Kalau bermasalah seperti aus atau rusak, handling sepeda motor jadi kurang nyaman. Lebih lanjut Heri menerangkan, beberapa hal yang menjadi penyebab ausnya komstir. Di antaranya karena usia pakai, sering melewati jalan jelek atau rusak, serta perilaku berkendara.   "Komstir yang rusak aus dan dibiarkan terlalu lama, bisa merembet rumah komstir akan ikut aus. Selain komstir yang aus, mur pengikat komstir kendur juga bisa jadi penyebabnya, termasuk kondisi grease yang sudah mengering," sambung Heri. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjawab kebutuhan konsumen pada perawatan yang praktis dan semakin tinggi bukan hanya untuk kebutuhan otomotif, tapi juga untuk pelumasan berbahan dasar besi dan baja lainnya. PT Balmer Lawrie Indonesia (BLI) menghadirkan grease LICOM EP 3 dalam bentuk kemasan pouch 100 gram dan 200 gram, sebagai seri baru di 2020,  yang resmi diperkenalkan di Jakarta, pada Selasa (17/12/2019).  Kemasan pouch diklaim menjawab tingginya kebutuhan konsumen, dengan grease LICOM EP 3 yang memiliki kekentalan (konsistensi) yang sesuai standar NLGI no. 3 (National Lubrication Grease Institute). Dibuat menggunakan Lithium Complex, produk ini diklaim grease tahan panas, dengan titik leleh (melting point) 260`C. Rekomendasi operasi hingga temperature 160`C. Grease LICOM EP 3 juga diklaim memiliki EP (Extreem Pressure) additive, cocok untuk aplikasi beban berat. Tahan pengujian 4 ball weld load hingga 315 Kg. Direktur PT Balmer Lawrie Indonesia, Takwa Fuad Samad mengatakan, dalam mengembangkan strategi bisnisnya ke depan pihaknya mengusung empat poin penting, yaitu world class lubricant at affordable price, providing comprehensive lubrication solution, market leader in grease & specialty lubricants, serta enviromentally friendly lubricant. Dengan kemampuan memproduksi sendiri grease 6.000 MT/tahun, oli pelumas (3.000KL/tahun) serta Bituminous Compound (3.000MT/tahun) dalam satu shift produksi dari pabriknya di Cikande, Banten. Perusahaan menargetkan peningkatan produksi hingga 10.000 MT pada tahun-tahun mendatang. BLI juga berencana  memperluas jaringan distributornya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk menjamin kualitas dan keaslian produk para distributor Balmerol harus melalui sejumlah syarat, di antaranya pasar dan jaringan yang luas, serta dukungan finansial yang memadai. Di pasaran pouch 100 gram dibanderol Rp12.500.