Jakarta: Radiator salah satu komponen yang sangat penting pada sistem pendinginan mobil. Untuk mejaga kondisinya selalu tetap prima, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala dengan cara menguras air radiator.
Menurut Fahmi mekanik bengkel mobil Fahmi Jaya Motor di bilangan Bekasi Timur, agar radiator awet dan bersih radiator harus dirawat secara rutin, salah satu cara adalah mengganti air radiator minimal setiap 40 ribu kilometer. Atau jika air radiator sudah terlihat keruh.
Untuk melakukan pengurasan air caranya cukup mudah, buka lubang pembuangan yang terdapat di bawah radiator, tapi pastikan kondisinya dalam keadaan yang dingin, setelah dibuka buang air dan diamkan sampai benar-benar habis.
Jika sudah kering, maka Anda dapat menutup kembali lubang pembuangan, dan mengisi radiator menggunakan air yang bersih. Jangan isi radiator dengan air yang kotor atau mengandung minyak, karena bisa bikin kerak dan berkarat.
"Gunakan air yang bersih untuk mengisi radiator yang baru dikuras, air yang mengandung kotoran dan berminyak bisa bikin karat. Kalau sudah berkerak dan berkarat, bisa menyumbat lubang di radiator sehingga sirkulasi jadi tidak lancar," terang Fahmi.
Dari sisi luar, tentu sirip-sirip pendingin radiator yang dilewati oleh angin yang dihisap oleh extra fan harus selalu kondisi baik. Di sisi dalam, pipa saluran air yang ada di radiator harus dijaga agar sirkulasinya lancar dan tidak tersumbat karat.
Tutup radiator juga mempunyai peran penting untuk mengatur tekanan air di dalam radiator. Saat tekanan air radiator tinggi maka di dalam tutup air radiator akan membuka sehingga air pada radiator akan dialirkan dan ditampung di tangki cadangan (recervoir).
Radiator yang tidak dirawat dengan baik rentan terhadap kerusakan. Kasus yang sering terjadi adalah pipa radiator yang bocor akibat karat atau keropos. Kejadian seperti ini biasanya menimpa kendaraan berusia lebih dari 4 tahun.
Secara fisik kebocoran akan terlihat dari menetesnya air di pipa radiator dan berkurangnya volume air radiator. Apabila kebocoran terjadi saat mobil dikendarai sebaiknya jangan memaksakan melanjutkan perjalanan karena berisiko terjadi overheating pada mesin mobil. Tepikan kendaraan dan cek kebocorannya.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada radiator maka perlu dilakukan perawatan sederhana yang harus diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Mulai dari menguras cairan radiator secara rutin sesuai dengan anjuran di buku servis kendaraan atau minimal pada setiap 40 ribu kilometer.
Kemudian ketika memasukan cairan radiator jangan sembarangan, gunakan cairan khusus untuk radiator (radiator coolant) yang dapat mencegah terjadinya karat pada saluran air radiator. Begitu juga saat menambahkan air radiator yang kurang sebaiknya menggunakan radiator coolant, jangan menggunakan air biasa/mineral.
Ketika menambahkan air radiator, pastikan tangki recervoir dan radiator tertutup rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat temperatur mesin sudah panas. Sedangkan saat mencuci mobil, semprot kisi-kisi radiator dengan air bertekanan tinggi sehingga kisi-kisi radiator bersih dari kotoran.
Lakukan pengecekan berkala komponen yang satu ini pun sangat disarankan, terutama setelah mobil dipakai perjalanan jauh, caranya dengan mengecek volume air radiator.
Pasalnya, air radiator bersifat menguap, dan air dapat habis jika mobil digunakan dalam waktu lama lantaran mendinginkan suhu mesin mobil yang semakin panas. Sebaliknya, jika air radiator urung dicek atau diganti dan diisi ulang, maka bisa membuat mesin menjadi panas atau disebut overheat.
Nah, jika mesin overheat, maka dapat berimbas pada menurunnya kinerja mesin, dan membuat performa mobil akan menurun.
Masalah akibat air radiator jika tidak dicek dan diisi ulang ini belum selesai. Pasalnya, jika mesin overheat, masalah lainnya yang akan timbul yaitu sejumlah komponen atau parts yang tersambung dengan sistem pendingin dan kinerja mesin rusak. Khususnya pada bagian blok mesin, termasuk stang piston melengkung atau bengkok sehingga tak lagi bergerak atau macet.
Apabila komponen-komponen yang disebutkan di atas rusak, tentu saja untuk melakukan perbaikan dibutuhkan biaya mahal dan memakan waktu cukup lama. Pastikan mengisi cairan radiator ini secara berkala, terlebih ketika sudah dipakai. Terakhir, pastikan setelah mengisi air radiator, pastikan tutup tangki dipasang dengan benar dan erat. Jika tak begitu, air bisa saja muncrat ketika suhu mencapai titik didih.
Jakarta: Radiator salah satu komponen yang sangat penting pada sistem pendinginan mobil. Untuk mejaga kondisinya selalu tetap prima, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala dengan cara menguras air radiator.
Menurut Fahmi mekanik bengkel mobil Fahmi Jaya Motor di bilangan Bekasi Timur, agar radiator awet dan bersih radiator harus dirawat secara rutin, salah satu cara adalah mengganti air radiator minimal setiap 40 ribu kilometer. Atau jika air radiator sudah terlihat keruh.
Untuk melakukan pengurasan air caranya cukup mudah, buka lubang pembuangan yang terdapat di bawah radiator, tapi pastikan kondisinya dalam keadaan yang dingin, setelah dibuka buang air dan diamkan sampai benar-benar habis.
Jika sudah kering, maka Anda dapat menutup kembali lubang pembuangan, dan mengisi radiator menggunakan air yang bersih. Jangan isi radiator dengan air yang kotor atau mengandung minyak, karena bisa bikin kerak dan berkarat.
"Gunakan air yang bersih untuk mengisi radiator yang baru dikuras, air yang mengandung kotoran dan berminyak bisa bikin karat. Kalau sudah berkerak dan berkarat, bisa menyumbat lubang di radiator sehingga sirkulasi jadi tidak lancar," terang Fahmi.
Dari sisi luar, tentu sirip-sirip pendingin radiator yang dilewati oleh angin yang dihisap oleh extra fan harus selalu kondisi baik. Di sisi dalam, pipa saluran air yang ada di radiator harus dijaga agar sirkulasinya lancar dan tidak tersumbat karat.
Tutup radiator juga mempunyai peran penting untuk mengatur tekanan air di dalam radiator. Saat tekanan air radiator tinggi maka di dalam tutup air radiator akan membuka sehingga air pada radiator akan dialirkan dan ditampung di tangki cadangan (recervoir).
Radiator yang tidak dirawat dengan baik rentan terhadap kerusakan. Kasus yang sering terjadi adalah pipa radiator yang bocor akibat karat atau keropos. Kejadian seperti ini biasanya menimpa kendaraan berusia lebih dari 4 tahun.
Secara fisik kebocoran akan terlihat dari menetesnya air di pipa radiator dan berkurangnya volume air radiator. Apabila kebocoran terjadi saat mobil dikendarai sebaiknya jangan memaksakan melanjutkan perjalanan karena berisiko terjadi overheating pada mesin mobil. Tepikan kendaraan dan cek kebocorannya.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada radiator maka perlu dilakukan perawatan sederhana yang harus diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Mulai dari menguras cairan radiator secara rutin sesuai dengan anjuran di buku servis kendaraan atau minimal pada setiap 40 ribu kilometer.

Kemudian ketika memasukan cairan radiator jangan sembarangan, gunakan cairan khusus untuk radiator (radiator coolant) yang dapat mencegah terjadinya karat pada saluran air radiator. Begitu juga saat menambahkan air radiator yang kurang sebaiknya menggunakan radiator coolant, jangan menggunakan air biasa/mineral.
Ketika menambahkan air radiator, pastikan tangki recervoir dan radiator tertutup rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat temperatur mesin sudah panas. Sedangkan saat mencuci mobil, semprot kisi-kisi radiator dengan air bertekanan tinggi sehingga kisi-kisi radiator bersih dari kotoran.
Lakukan pengecekan berkala komponen yang satu ini pun sangat disarankan, terutama setelah mobil dipakai perjalanan jauh, caranya dengan mengecek volume air radiator.
Pasalnya, air radiator bersifat menguap, dan air dapat habis jika mobil digunakan dalam waktu lama lantaran mendinginkan suhu mesin mobil yang semakin panas. Sebaliknya, jika air radiator urung dicek atau diganti dan diisi ulang, maka bisa membuat mesin menjadi panas atau disebut overheat.
Nah, jika mesin overheat, maka dapat berimbas pada menurunnya kinerja mesin, dan membuat performa mobil akan menurun.
Masalah akibat air radiator jika tidak dicek dan diisi ulang ini belum selesai. Pasalnya, jika mesin overheat, masalah lainnya yang akan timbul yaitu sejumlah komponen atau parts yang tersambung dengan sistem pendingin dan kinerja mesin rusak. Khususnya pada bagian blok mesin, termasuk stang piston melengkung atau bengkok sehingga tak lagi bergerak atau macet.
Apabila komponen-komponen yang disebutkan di atas rusak, tentu saja untuk melakukan perbaikan dibutuhkan biaya mahal dan memakan waktu cukup lama. Pastikan mengisi cairan radiator ini secara berkala, terlebih ketika sudah dipakai. Terakhir, pastikan setelah mengisi air radiator, pastikan tutup tangki dipasang dengan benar dan erat. Jika tak begitu, air bisa saja muncrat ketika suhu mencapai titik didih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)