Jakarta: Setiap mobil sudah menyertakan tabel ukuran tekanan angin ban di bagian pilar pintu pengemudinya. Ini sebagai panduan untuk mengisi atau menambah tekanan angin ban ketika kurang angin atau jika kekencangan.
Namun banyak orang yang masih melakukan pengisian angin untuk ban mobilnya melebihi dari ukuran tekanan angin yang direkomendasikan pabrikan. Misalnya ukuran tekanan angin untuk Honda Brio yang direkomendasikan pabrikan, adalah 29 psi untuk bagian depan dan 26 psi untuk bagian belakang.
Jika dicermati dengan kasat mata, maka bentuk ban akan terlihat seperti kurang tekanan angin atau kempis. Padahal saat diukur dengan pengukur tekanan angin, ukurannya sudah pas 29 psi untuk bagian depan dan 26 psi untuk bagian belakang.
"Banyak hal yang dipertimbangkan untuk menentukan tekanan angin yang tepat. Jangan hanya dilihat dari kasat mata saja. Lantaran banyak hal yang berhubungan dengan tekanan angin dalam ban. Di antaranya adalah struktur ideal ban saat menikung, lalu daya gulirnya di kecepatan tinggi. Bahkan toleransi pemuaian ban saat berada dalam kondisi panas," jelas Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, Zulpata Zaenal di Karawang beberapa waktu lalu.
Hal itu pulalah yang membuat pengendara harus selalu mengetahui dengan tepat ukuran tekanan angin ban di mobilnya. Jika melebihi ukuran yang direkomendasikan oleh pabrikan, maka ini akan berdampak, bukan hanya terhadap ban, namun juga terhadap kenyamanan berkendara. Selain itu juga risiko terjadinya kecelakaan semakin besar.
Lalu apa jadinya jika Anda tidak mengindahkan tekanan angin yang direkomendasikan oleh pabrikan tersebut? Zulpata melanjutkan bahwa diprediksi tingkat keausan ban takkan merata di permukaan ban. Jika tekanan anginnya terlalu banyak, maka bagian tengah akan menggembung dan permukaan ban yang lebih dulu aus adalah bagian tengah. Jika kekurangan angin, maka bagian yang bakal cepat aus adalah bagian tepi.
Namun regulasi itu bisa dilanggar ketika pengendara mengganti ukuran velg dan bannya. Atau menggunakan tipe ban yang berbeda untuk menyesuaikan tingkat kenyamanan ala tipe ban tersebut. Misalnya ukuran bannya bertambah lebar sementara ukuran velg masih tetap, itu minimal ada penyesuaian.
Jakarta: Setiap mobil sudah menyertakan tabel ukuran tekanan angin ban di bagian pilar pintu pengemudinya. Ini sebagai panduan untuk mengisi atau menambah tekanan angin ban ketika kurang angin atau jika kekencangan.
Namun banyak orang yang masih melakukan pengisian angin untuk ban mobilnya melebihi dari ukuran tekanan angin yang direkomendasikan pabrikan. Misalnya ukuran tekanan angin untuk Honda Brio yang direkomendasikan pabrikan, adalah 29 psi untuk bagian depan dan 26 psi untuk bagian belakang.
Jika dicermati dengan kasat mata, maka bentuk ban akan terlihat seperti kurang tekanan angin atau kempis. Padahal saat diukur dengan pengukur tekanan angin, ukurannya sudah pas 29 psi untuk bagian depan dan 26 psi untuk bagian belakang.

"Banyak hal yang dipertimbangkan untuk menentukan tekanan angin yang tepat. Jangan hanya dilihat dari kasat mata saja. Lantaran banyak hal yang berhubungan dengan tekanan angin dalam ban. Di antaranya adalah struktur ideal ban saat menikung, lalu daya gulirnya di kecepatan tinggi. Bahkan toleransi pemuaian ban saat berada dalam kondisi panas," jelas Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, Zulpata Zaenal di Karawang beberapa waktu lalu.
Hal itu pulalah yang membuat pengendara harus selalu mengetahui dengan tepat ukuran tekanan angin ban di mobilnya. Jika melebihi ukuran yang direkomendasikan oleh pabrikan, maka ini akan berdampak, bukan hanya terhadap ban, namun juga terhadap kenyamanan berkendara. Selain itu juga risiko terjadinya kecelakaan semakin besar.

Lalu apa jadinya jika Anda tidak mengindahkan tekanan angin yang direkomendasikan oleh pabrikan tersebut? Zulpata melanjutkan bahwa diprediksi tingkat keausan ban takkan merata di permukaan ban. Jika tekanan anginnya terlalu banyak, maka bagian tengah akan menggembung dan permukaan ban yang lebih dulu aus adalah bagian tengah. Jika kekurangan angin, maka bagian yang bakal cepat aus adalah bagian tepi.
Namun regulasi itu bisa dilanggar ketika pengendara mengganti ukuran velg dan bannya. Atau menggunakan tipe ban yang berbeda untuk menyesuaikan tingkat kenyamanan ala tipe ban tersebut. Misalnya ukuran bannya bertambah lebar sementara ukuran velg masih tetap, itu minimal ada penyesuaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)