Jakarta – Melakukan pengecekan kondisi pelumas yang ada di mesin kendaraan, banyak yang belum paham. Terutama bagi mereka pengguna mobil pertama yang cenderung membeli mobil bekas. Padahal caranya cukup mudah, yaitu melalui dipstick.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bengkel Resmi Astra Peugeot Surabaya, Mohan Kurniawan yang mengimbau agar pemilik kendaraan tidak hanya mengandalkan jadwal penggantian oli semata.
Menurut Mohan, meski penggantian oli secara berkala sudah sesuai rekomendasi pabrikan, pemeriksaan rutin secara manual tetap diperlukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas pelumas tetap optimal. Peugeot sendiri merekomendasikan penggantian oli setiap 10.000 km atau setiap 8-12 bulan sekali, menggunakan pelumas dengan spesifikasi SAE 5W-30 atau setara.
“Merawat mesin dengan mengganti pelumas secara teratur memang sudah benar. Namun akan lebih sempurna jika pemilik kendaraan rajin melakukan pengecekan pelumas menggunakan dipstick yang ada di ruang mesin,” ujar Mohan kepada media, Jumat (18/7).
Pemeriksaan melalui dipstick, lanjut Mohan, dapat dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan secara berkala, minimal seminggu sekali. Alat tersebut memungkinkan pengguna melihat volume pelumas berdasarkan garis batas maksimum dan minimum, serta menilai warna oli sebagai indikator kualitas.
Ciri pelumas yang masih baik, kata Mohan, adalah jika volume oli berada pada batas indikator atas dan warna pelumas cenderung kuning kecoklatan. Sebaliknya, jika pelumas berkurang drastis dalam waktu singkat atau terlihat hitam pekat, bisa menjadi indikasi adanya masalah pada mesin atau ketidaksesuaian jenis pelumas yang digunakan.
Mohan juga mengingatkan bahwa kendaraan yang jarang digunakan tidak luput dari risiko berkurangnya oli. Oleh karena itu, ia menyarankan pemeriksaan rutin meskipun mobil tidak dipakai dalam waktu lama.
Jika ditemukan adanya tetesan oli di kolong kendaraan, pemilik disarankan segera membawa mobil ke bengkel resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Langkah-langkah pemeriksaan oli melalui dipstick meliputi memarkir kendaraan di tempat datar.
Kemudian mematikan mesin dan menunggu hingga dingin, menarik dipstick untuk dibersihkan, lalu memasukkannya kembali dan mengecek volume serta warna oli saat ditarik ulang. “Langkah ini sederhana tapi efektif. Pemilik bisa mendeteksi potensi masalah pada mesin sebelum berdampak lebih parah seperti overheat atau aus dini,” kata Mohan.
Jakarta – Melakukan pengecekan kondisi pelumas yang ada di
mesin kendaraan, banyak yang belum paham. Terutama bagi mereka pengguna mobil pertama yang cenderung membeli
mobil bekas. Padahal caranya cukup mudah, yaitu melalui dipstick.
Hal ini disampaikan oleh Kepala
Bengkel Resmi Astra Peugeot Surabaya, Mohan Kurniawan yang mengimbau agar pemilik kendaraan tidak hanya mengandalkan jadwal penggantian oli semata.
Menurut Mohan, meski penggantian oli secara berkala sudah sesuai rekomendasi pabrikan, pemeriksaan rutin secara manual tetap diperlukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas pelumas tetap optimal. Peugeot sendiri merekomendasikan penggantian oli setiap 10.000 km atau setiap 8-12 bulan sekali, menggunakan pelumas dengan spesifikasi SAE 5W-30 atau setara.
“Merawat mesin dengan mengganti pelumas secara teratur memang sudah benar. Namun akan lebih sempurna jika pemilik kendaraan rajin melakukan pengecekan pelumas menggunakan dipstick yang ada di ruang mesin,” ujar Mohan kepada media, Jumat (18/7).
Pemeriksaan melalui dipstick, lanjut Mohan, dapat dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan secara berkala, minimal seminggu sekali. Alat tersebut memungkinkan pengguna melihat volume pelumas berdasarkan garis batas maksimum dan minimum, serta menilai warna oli sebagai indikator kualitas.
Ciri pelumas yang masih baik, kata Mohan, adalah jika volume oli berada pada batas indikator atas dan warna pelumas cenderung kuning kecoklatan. Sebaliknya, jika pelumas berkurang drastis dalam waktu singkat atau terlihat hitam pekat, bisa menjadi indikasi adanya masalah pada mesin atau ketidaksesuaian jenis pelumas yang digunakan.
Mohan juga mengingatkan bahwa kendaraan yang jarang digunakan tidak luput dari risiko berkurangnya oli. Oleh karena itu, ia menyarankan pemeriksaan rutin meskipun mobil tidak dipakai dalam waktu lama.
Jika ditemukan adanya tetesan oli di kolong kendaraan, pemilik disarankan segera membawa mobil ke bengkel resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Langkah-langkah pemeriksaan oli melalui dipstick meliputi memarkir kendaraan di tempat datar.
Kemudian mematikan mesin dan menunggu hingga dingin, menarik dipstick untuk dibersihkan, lalu memasukkannya kembali dan mengecek volume serta warna oli saat ditarik ulang. “Langkah ini sederhana tapi efektif. Pemilik bisa mendeteksi potensi masalah pada mesin sebelum berdampak lebih parah seperti overheat atau aus dini,” kata Mohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)