“Seringkali, pengendara mengerem tanpa menyesuaikan kondisi jalan atau kecepatan kendaraan. Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi dampaknya konsumsi bahan bakar jadi lebih boros, rem dan ban jadi lebih cepat aus, hingga menurunkan respons kendaraan di situasi darurat. Pengemudi perlu memahami bahwa pengereman bukan sekadar menghentikan mobil, tapi juga bagian dari cara mengontrol kendaraan secara aman dan efisien,” ujar National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, melalui keterangan resminya.
Apriyanto mengungkap empat kesalahan pengereman yang sering dilakukan pengemudi tanpa disadari dan cara mencegahnya.
1. Menarik rem tangan terlalu lama saat parkir
Rem tangan bekerja dengan menekan kampas rem ke tromol atau cakram belakang agar mobil tidak bergerak. Jika dibiarkan aktif terlalu lama, kampas dapat lengket pada permukaan tromol dan berpotensi lepas dari tempatnya, terutama jika rem terakhir digunakan dalam kondisi basah.Baca Juga:
Jaecoo J5 EV Resmi Dijual, Varian Standard Dibanderol Rp249 Juta
Untuk parkir jangka panjang, seperti seminggu atau lebih, sebaiknya gunakan balok atau tire stopper sebagai pengganjal ban.
2. Mengandalkan rem berlebihan di turunan panjang
Kebiasaan menginjak rem terus-menerus di turunan panjang bisa menyebabkan sistem rem overheating dan berisiko rem blong. Solusinya, gunakan engine brake dengan menurunkan gigi transmisi agar mesin membantu menahan laju mobil.Lakukan juga intermittent braking, yaitu pengereman bertahap disertai jeda untuk memberi waktu pendinginan.
3. Menekan rem dan kopling bersamaan pada mobil manual
Kebiasaan menekan pedal rem dan kopling secara bersamaan tidak selalu tepat. Saat kopling ditekan, hubungan tenaga mesin ke roda terputus, sehingga bantuan daya pengereman dari mesin hilang dan kendaraan lebih sulit dikendalikan.Idealnya, pengemudi menekan rem terlebih dahulu, baru kopling saat perlu menyesuaikan kecepatan. Kombinasi keduanya hanya disarankan saat mobil hampir berhenti atau dalam kondisi darurat agar mesin tidak mati.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Lokasi Rest Area di Jalan Tol Indonesia
4. Terlalu sering melakukan pengereman mendadak
Pengereman mendadak yang dilakukan berulang dapat memberi tekanan berlebih pada sistem rem dan ban. Hal ini bisa menyebabkan permukaan ban aus tidak merata atau membentuk flat spot, yang menurunkan daya cengkeram.Untuk menghindarinya, lakukan pengereman secara halus dan bertahap. Bagi mobil dengan sistem ABS, tekan pedal rem secara konstan agar sistem bekerja optimal menjaga traksi ban.
“Selain memahami teknik pengereman yang benar, pengemudi juga perlu melakukan perawatan rutin pada kendaraan. Salah satunya dengan mengganti kampas rem ketika muncul tanda-tanda seperti suara berdecit atau daya cengkeram yang mulai berkurang. Pengereman yang aman juga perlu ditunjang dengan kondisi ban yang prima, karena ban berperan penting menjaga traksi dan stabilitas kendaraan di berbagai situasi jalan,” ungkap Apriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id