Perhatikan kondisi fisik, sepeda motor dan barang bawaan saat mudik. Dok. MI
Perhatikan kondisi fisik, sepeda motor dan barang bawaan saat mudik. Dok. MI

Tips Keselamatan Berkendara

Pemudik Motor Wajib Perhatikan Waktu Istirahat

M. Bagus Rachmanto • 03 Juni 2019 11:00
Jakarta: Seperti tahun-tahun sebelumnya, sepeda motor masih jadi alat transportasi sebagian warga untuk pulang ke kampung halaman mereka. Penggunaan alat transportasi yang aman menjadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk dapat menekan angka kecelakaan saat arus mudik lebaran.
 
Dan yang menjadi perhatian khusus setiap tahun adalah pemudik yang menggunakan sepeda motor, dengan jumlah angka kecelakaan tertinggi saat arus mudik.
 
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, Sugihardjo, mengimbau pemudik dengan sepeda motor rutin beristirahat di sela-sela perjalanan. Pasalnya, mengemudi sepeda motor dinilai lebih melelahkan dibanding menggunakan mobil.
 
"Saya pikir perlu diimbau sepeda motor tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh," kata Sugihardjo di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu 29 Mei 2019.
 
Dia mengungkapkan pemudik yang menggunakan sepeda motor di Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) jumlahnya mencapai 968 ribu. Dari jumlah itu, kata dia, 46 persen di antaranya diprediksi menggunakan jalur alternatif selain Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela). 

"Sepeda motor di desain untuk dalam kota bukan untuk antar kota, dan kendaraan yang paling labil karena hanya memliki dua roda, sehingga keseimbangan menjadi penting. Selain itu yang jadi masalah dari sepeda motor tidak ada kabin yang melindungi, begitu terjadi kecelakaan maka langsung ke orangnya. Oleh karena itu sangat tidak direkomendasikan menggunakan sepeda motor untuk mudik,” jelas Iskandar Abbubakar MSC, Ketua Global Safety Partnership Indonesia pada kesempatan berbeda.
 
Meskipun ada imbauan dan peraturan pemerintah yang melarang mudik menggunakan sepeda motor, namun kenyataannya masih banyak warga yang menggunakan kendaraan roda dua ini untuk mudik, bahkan banyak dari mereka yang mengabaikan keselamatan dengan jumlah penumpang dan membawa barang melebihi kapasitas.
 
Pemudik Motor Wajib Perhatikan Waktu Istirahat 
 
"Bagi warga yang terpaksa mudik pakai sepeda motor kalau bisa jangan untuk perjalanan jauh, dan kami menghimbau jangan menumpang lebih dari dua orang, barang bawaan jangan lebih panjang dari setir, terkadang keselamatan belum menjadi concern kita bersama,” tambah Abbubakar. 
 
Sugihardjo membandingkan penggunaan sepeda motor dengan mobil. Berdasarkan penelitian ilmiah, kata dia, pengemudi mobil harus beristirahat selama 30 menit setelah menyetir selama empat jam.
 
Penelitian ini, lanjut dia, belum pernah dilakukan untuk pengemudi motor. Namun, dia menilai waktu untuk istirahat setelah mengemudi lebih singkat dibanding mobil. "Motor rasanya lebih pegal. Bisa (istirahat) setelah dua jam karena tulang belakangnya lebih cepat lelah," ujar Sugihardjo.
 
Pemerintah pun telah mengantisipasi hal ini, salah satunya dengan membuat pos simpatik di sepanjang jalur mudik. Di sini, pengemudi bisa istirahat, salat, dipijit, bahkan mendapat makan.
 
Sugihardjo pun meminta pengendara motor tidak memaksakan diri jika sudah terlalu lelah sebelum menemukan pos simpatik. Istirahat bisa dilakukan di masjid atau tempat makan. "Tapi prinsip dasarnya kita perbanyak titik istirahatnya." 
 
Perhatikan dan patuhi peraturan, rambu serta marka jalan, tidak perlu memacu kendaraan agar cepat sampai tujuan, karena yang terpenting dari perjalanan mudik adalah keselamatan Anda dan keluarga, agar bisa berkumpul bersama keluarga di hari lebaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan