Ganti cairan rem secara berkala menjaga sistem pengereman tetap prima dan bekerja optimal. Medcom.id/M. Bagus Rachmanto
Ganti cairan rem secara berkala menjaga sistem pengereman tetap prima dan bekerja optimal. Medcom.id/M. Bagus Rachmanto

GIIAS 2019

Cairan Rem yang Baik Tidak Terkontaminasi

M. Bagus Rachmanto • 25 Juli 2019 20:30
Tangerang: Cairan rem berfungsi untuk melumasi komponen cakram dan kampas. Cairan yang dikenal dengan sebutan minyak rem ini juga bertugas sebagai penyalur tenaga hidrolik, lantaran minyak rem memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya. Namun untuk mendapatkan performa rem yang optimal dan prima, harus didukung pula dengan minyak rem yang baik dan utamanya minyak rem yang dirawat. 
 
“Para pemilik kendaraan bermotor terkadang tak mengerti apa itu cairan rem. Mereka bahkan kerap menyebutnya sebagai minyak rem. Padahal yang disebut cairan rem ini bukanlah minyak karena sifatnya higroskopis atau menyerap air," kata Direktur PT Autochem Industry, Robby Hartono, dalam acara peluncuran cairan rem Prestone Brake Fluid DOT 4, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), ICE BSD City, Kamis (25/7/2019).
 
Untuk mendapatkan performa rem yang optimal disarankan agar selalu menjaga kondisi cairan rem agar tidak kontaminasi air dan debu. Jangan gunakan minyak rem yang bekas, terlebih yang sudah disimpan dalam waktu lama dengan kondisi penutup atau segel yang sudah dibuka. 

"Selalu gunakan cairan rem yang masih baru. Definisi baru di sini adalah yang penutupnya benar-benar baru dibuka pertamakali. Contohnya, cairan rem baru yang masih tersegel/tertutup kemudian kita buka. Meskipun baru beli tapi sudah kita buka, cairan tersebut bukan baru lagi," terang Chief Mechanic Autochem Racing Garden Speed, Taqwa Suryo Swasono di acara yang sama.
 
Cairan Rem yang Baik Tidak Terkontaminasi
 
Dalam kesempatan tersebut Taqwa juga menjelaskan bahwa kondisi iklim di Indonesia dengan tingkat kelembaban 60% - 80% juga berpengaruh terhadap kondisi cairan rem, dan pada akhirnya pada kemampuan pengereman.
 
“Dengan kandungan air sebanyak 3%, titik didih cairan rem akan turun hingga lebih dari 100oC. Jika titik didih cairan rem tersebut terlewati, maka rem akan rentan untuk blong,” tambah Taqwa.
 
Pada cairan rem Prestone DOT 4 memiliki titik didih 265oC sementara standar cairan rem DOT 4 kebanyakan hanya 230oC. Dengan kandungan air 3%, titik didih Prestone DOT 4 tetap memiliki suhu lebih tinggi hingga 155oC.
 
“Karena hal itulah cairan rem perlu untuk diganti secara berkala setiap satu tahun atau 20.000 km untuk mobil atau 10.000 km untuk sepeda motor. Cairan rem di mobil dapat bertahan lebih lama karena posisi tabung reservoir cairan rem ada di dalam ruang mesin sehingga lebih tertutup, dibandingkan sepeda motor yang tabung reservoirnya berada di tempat lebih terbuka,” pungkas Taqwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan