Jakarta: Ban merupakan satu-satunya komponen mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan, sehingga kondisinya sangat memengaruhi kenyamanan, keselamatan, dan konsumsi bahan bakar.
Sayangnya, banyak pengendara kurang memperhatikan kondisi ban hingga risiko pecah ban meningkat terutama saat melaju kencang.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini 10 penyebab utama ban mobil mudah pecah yang perlu Anda waspadai:
1. Tekanan udara tidak sesuai standar
Tekanan ban terlalu rendah membuat ban cepat panas dan dinding ban melemah. Tekanan yang terlalu tinggi pun berbahaya karena permukaan ban menjadi keras dan mudah rusak saat menghantam benda tajam. Pastikan tekanan angin sesuai standar pabrikan dan cek minimal seminggu sekali.
2. Ban aus atau usia ban terlalu tua
Meski tampak masih bagus, ban memiliki usia pakai 3-5 tahun. Karet yang mengeras atau muncul retakan membuat ban rentan pecah. Tanda ban aus antara lain tapak menipis, muncul retakan, permukaan keras, atau ban bergetar saat digunakan.
3. Beban berlebih
Mengangkut muatan melebihi kapasitas membuat ban bekerja lebih keras dan panas berlebih. Periksa Load Index ban dan hindari membawa beban melebihi batas kendaraan.
4. Menghantam lubang atau benda keras
Jalan rusak dapat merusak struktur dalam ban. Jika terdengar benturan keras, segera periksa apakah ada benjolan atau kerusakan pada sisi ban.
Baca juga:
Buat Pemilik Mobil Listrik, Ketahui Umur & Waktu Pergantian Baterai
5. Suhu panas berlebih
Perjalanan jauh, tekanan angin kurang, hingga cuaca ekstrem dapat meningkatkan suhu ban. Istirahatkan kendaraan setiap 2-3 jam agar ban tidak terlalu panas.
6. Kualitas ban kurang baik
Ban yang tidak sesuai spesifikasi atau kualitas rendah lebih mudah rusak. Pastikan ukuran, Load Index, dan Speed Rating sesuai rekomendasi, serta pilih ban bersertifikasi resmi.
7. Kerusakan pada pelek
Pelek penyok atau retak menyebabkan tekanan ban tidak merata hingga ban cepat rusak. Lakukan spooring dan balancing rutin agar masalah terdeteksi lebih awal.
8. Minim Perawatan
Kurangnya pemeriksaan rutin membuat kerusakan kecil tak terdeteksi. Cek tekanan angin, kondisi dinding ban, kedalaman tapak, dan lakukan rotasi serta balancing secara berkala.
9. Pengaruh cuaca dan lingkungan
Suhu panas meningkatkan tekanan udara, sedangkan suhu dingin menurunkannya. Jalan berpasir, kerikil, atau banjir juga mempercepat kerusakan ban.
Dengan memahami faktor-faktor tersebut, Anda bisa menjaga ban tetap dalam kondisi optimal dan mengurangi risiko pecah ban saat berkendara. Keselamatan di jalan selalu dimulai dari kondisi ban yang sehat.
Jakarta:
Ban merupakan satu-satunya komponen mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan, sehingga kondisinya sangat memengaruhi kenyamanan, keselamatan, dan konsumsi bahan bakar.
Sayangnya, banyak pengendara kurang memperhatikan kondisi ban hingga risiko pecah ban meningkat terutama saat melaju kencang.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini 10 penyebab utama ban mobil mudah pecah yang perlu Anda waspadai:
1. Tekanan udara tidak sesuai standar
Tekanan ban terlalu rendah membuat ban cepat panas dan dinding ban melemah. Tekanan yang terlalu tinggi pun berbahaya karena permukaan ban menjadi keras dan mudah rusak saat menghantam benda tajam. Pastikan tekanan angin sesuai standar pabrikan dan cek minimal seminggu sekali.
2. Ban aus atau usia ban terlalu tua
Meski tampak masih bagus, ban memiliki usia pakai 3-5 tahun. Karet yang mengeras atau muncul retakan membuat ban rentan pecah. Tanda ban aus antara lain tapak menipis, muncul retakan, permukaan keras, atau ban bergetar saat digunakan.
3. Beban berlebih
Mengangkut muatan melebihi kapasitas membuat ban bekerja lebih keras dan panas berlebih. Periksa Load Index ban dan hindari membawa beban melebihi batas kendaraan.
4. Menghantam lubang atau benda keras
Jalan rusak dapat merusak struktur dalam ban. Jika terdengar benturan keras, segera periksa apakah ada benjolan atau kerusakan pada sisi ban.
Baca juga:
Buat Pemilik Mobil Listrik, Ketahui Umur & Waktu Pergantian Baterai
5. Suhu panas berlebih
Perjalanan jauh, tekanan angin kurang, hingga cuaca ekstrem dapat meningkatkan suhu ban. Istirahatkan kendaraan setiap 2-3 jam agar ban tidak terlalu panas.
6. Kualitas ban kurang baik
Ban yang tidak sesuai spesifikasi atau kualitas rendah lebih mudah rusak. Pastikan ukuran, Load Index, dan Speed Rating sesuai rekomendasi, serta pilih ban bersertifikasi resmi.
7. Kerusakan pada pelek
Pelek penyok atau retak menyebabkan tekanan ban tidak merata hingga ban cepat rusak. Lakukan spooring dan balancing rutin agar masalah terdeteksi lebih awal.
8. Minim Perawatan
Kurangnya pemeriksaan rutin membuat kerusakan kecil tak terdeteksi. Cek tekanan angin, kondisi dinding ban, kedalaman tapak, dan lakukan rotasi serta balancing secara berkala.
9. Pengaruh cuaca dan lingkungan
Suhu panas meningkatkan tekanan udara, sedangkan suhu dingin menurunkannya. Jalan berpasir, kerikil, atau banjir juga mempercepat kerusakan ban.
Dengan memahami faktor-faktor tersebut, Anda bisa menjaga ban tetap dalam kondisi optimal dan mengurangi risiko pecah ban saat berkendara. Keselamatan di jalan selalu dimulai dari kondisi ban yang sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)