Jakarta: Kutub aki di kendaraan baik motor atau pun mobil, biasanya mengalami penggaraman atau berkapur. Baik di bagian kutubnya maupun di bagian baut penyanggah aki. Tentu ini menjadi masalah tertentu, karena suplai arus listrik dari aki untuk menghidupkan mesin bisa tertanggu.
Akibatnya, kondisi ini bisa membuat mesin jadi tak bisa hidup atau indikator low power battery akan menyala di spidometer. Kalau sudah begini, biasanya orang akan cenderung untuk berpikir bahwa aki mobilnya tak mumpuni lagi. Terutama untuk aki tipe MF (maintenance free) atau aki kering.
"Padahal sebenarnya bukan karena low baterry. Tapi karena penggaraman atau pengapuran di bagian kutub aki itu yang bisa menghambat suplai arus listrik untuk menghidupkan mesin. Solusinya cukup mudah, bersihkan dengan air panas menggunakan sikat gigi," sebut Manager Bengkel FAST, Satriawan Agung Prabowo atau yang akrab disapa Tumenggung saat jadi narasumber di acara Sambut Iftar ala Medcom (SIAM) pada Senin (11/5/2020).
Lalu apakah ini berbahaya jika dilakukan dengan sembarangan? Mengingat, air adalah penghantar listrik yang juga cukup mumpuni. Dalam hal ini Tumenggung menyarankan agar melakukannya dengan teliti. Kemudian juga menggunakan perlengkapan yang tidak menghantarkan listrik seperti sarung tangan karet.
"Tapi sebenarnya dengan menggunakan sikat gigi itu saja sudah cukup. Terpenting gagangnya tidak basah. Apalagi kan air yang digunakan adalah air panas, sehingga penggunaannya juga tidak disiram begitu saja."
Uniknya, penggaraman di bagian kutub aki ini, biasanya lebih parah untuk tipe aki basah. Di beberapa kendaraan, alasan penggunaan aki basah lebih karena faktor awetnya dan bisa di re-charge jika tegangannya mulai hilang. Untuk itu, penting melakukan pengecekan minimal sepekan sekali, termasuk air aki, agar kendaraan Anda tetap dapat digunakan. Selamat mencoba!
Jakarta: Kutub aki di kendaraan baik motor atau pun mobil, biasanya mengalami penggaraman atau berkapur. Baik di bagian kutubnya maupun di bagian baut penyanggah aki. Tentu ini menjadi masalah tertentu, karena suplai arus listrik dari aki untuk menghidupkan mesin bisa tertanggu.
Akibatnya, kondisi ini bisa membuat mesin jadi tak bisa hidup atau indikator low power battery akan menyala di spidometer. Kalau sudah begini, biasanya orang akan cenderung untuk berpikir bahwa aki mobilnya tak mumpuni lagi. Terutama untuk aki tipe MF (maintenance free) atau aki kering.
"Padahal sebenarnya bukan karena low baterry. Tapi karena penggaraman atau pengapuran di bagian kutub aki itu yang bisa menghambat suplai arus listrik untuk menghidupkan mesin. Solusinya cukup mudah, bersihkan dengan air panas menggunakan sikat gigi," sebut Manager Bengkel FAST, Satriawan Agung Prabowo atau yang akrab disapa Tumenggung saat jadi narasumber di acara Sambut Iftar ala Medcom (SIAM) pada Senin (11/5/2020).
Lalu apakah ini berbahaya jika dilakukan dengan sembarangan? Mengingat, air adalah penghantar listrik yang juga cukup mumpuni. Dalam hal ini Tumenggung menyarankan agar melakukannya dengan teliti. Kemudian juga menggunakan perlengkapan yang tidak menghantarkan listrik seperti sarung tangan karet.
"Tapi sebenarnya dengan menggunakan sikat gigi itu saja sudah cukup. Terpenting gagangnya tidak basah. Apalagi kan air yang digunakan adalah air panas, sehingga penggunaannya juga tidak disiram begitu saja."
Uniknya, penggaraman di bagian kutub aki ini, biasanya lebih parah untuk tipe aki basah. Di beberapa kendaraan, alasan penggunaan aki basah lebih karena faktor awetnya dan bisa di re-charge jika tegangannya mulai hilang. Untuk itu, penting melakukan pengecekan minimal sepekan sekali, termasuk air aki, agar kendaraan Anda tetap dapat digunakan. Selamat mencoba!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)