Jakarta: Sejumlah merek otomotif menghadirkan skema baterai berlangganan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baik motor dan mobil. Model berlangganan ini menjadi daya tarik bagi konsumen kendaraan listrik karena menawarkan sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan kepemilkan baterai.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan sebagai pelopor skema langganan baterai di pasar ini, mereka sangat terdorong oleh respon positif yang mereka terima.
"Karena itu, kami menyempurnakan kebijakan ini, mulai dari harga awal kendaraan hingga ketentuan langganan, untuk tidak hanya memberikan solusi keuangan yang lebih fleksibel, tetapi juga menegaskan komitmen jangka panjang kami dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, melalui keterangan resminya.
Dia kemudian menyebutkan beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh skema berlangganan baterai.
1. Harga Awal Kendaraan Jauh Lebih Terjangkau
Dengan program langganan baterai, biaya kepemilikan awal kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau. Skema ini secara efektif memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan mereka, sekaligus membuka akses terhadap teknologi mobilitas ramah lingkungan bagi berbagai segmen pasar.
Selain itu, pelanggan dapat mengakhiri kontrak langganan kapan saja saat menjual kembali kendaraan, memberikan fleksibilitas tanpa mengorbankan kenyamanan, efisiensi, dan kepastian jangka panjang.
2. Penghematan Biaya Operasional
Selain ramah lingkungan dan hemat dari sisi biaya awal, kendaraan listrik juga menawarkan keuntungan signifikan dalam biaya operasional harian.
Berdasarkan harga bensin yang berlaku sejak awal Agustus 20251, sebuah mobil bensin dengan konsumsi rata-rata 8,1 liter2 per 100 kilometer (menurut International Energy Agency), jika digunakan sejauh 1.500 kilometer per bulan, akan menghabiskan bahan bakar sekitar 121,5 liter.
Sebaliknya, VinFast VF 3 yang didukung oleh kebijakan pengisian daya gratis di stasiun V-GREEN hingga Maret 202, tidak memerlukan biaya pengisian daya. Satu-satunya biaya bulanan adalah langganan baterai sebesar Rp253.000.
Dengan struktur ini, biaya operasional VF 3 sekitar 83 persen lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin pada umumnya di Indonesia. Konsumen dapat menghemat hingga Rp1.229.300 per bulan hanya dari sisi biaya energi. Jika dikonversi ke metrik setara bensin, konsumsi energi VF 3 setara dengan hanya 1,38 liter per 100 kilometer, atau sekitar 72 kilometer per liter.
3. Tanpa Kepemilikan Baterai, Bebas Khawatir Soal Baterai
Dalam program langganan baterai ini, seluruh risiko terkait baterai ditanggung oleh produsen, di mana tanggung jawab atas performa atau kesehatan baterai, perawatan, dan penggantiannya sepenuhnya ditangani oleh pabrikan selama masa berlangganan. Jika kondisi baterai menurun hingga di bawah 70%, baterai akan diganti tanpa dibebani biaya apapun.
Jakarta: Sejumlah
merek otomotif menghadirkan skema baterai berlangganan untuk
kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baik
motor dan
mobil. Model berlangganan ini menjadi daya tarik bagi konsumen kendaraan listrik karena menawarkan sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan kepemilkan baterai.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan sebagai pelopor skema langganan baterai di pasar ini, mereka sangat terdorong oleh respon positif yang mereka terima.
"Karena itu, kami menyempurnakan kebijakan ini, mulai dari harga awal kendaraan hingga ketentuan langganan, untuk tidak hanya memberikan solusi keuangan yang lebih fleksibel, tetapi juga menegaskan komitmen jangka panjang kami dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, melalui keterangan resminya.
Dia kemudian menyebutkan beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh skema berlangganan baterai.
1. Harga Awal Kendaraan Jauh Lebih Terjangkau
Dengan program langganan baterai, biaya kepemilikan awal kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau. Skema ini secara efektif memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan mereka, sekaligus membuka akses terhadap teknologi mobilitas ramah lingkungan bagi berbagai segmen pasar.
Selain itu, pelanggan dapat mengakhiri kontrak langganan kapan saja saat menjual kembali kendaraan, memberikan fleksibilitas tanpa mengorbankan kenyamanan, efisiensi, dan kepastian jangka panjang.
2. Penghematan Biaya Operasional
Selain ramah lingkungan dan hemat dari sisi biaya awal, kendaraan listrik juga menawarkan keuntungan signifikan dalam biaya operasional harian.
Berdasarkan harga bensin yang berlaku sejak awal Agustus 20251, sebuah mobil bensin dengan konsumsi rata-rata 8,1 liter2 per 100 kilometer (menurut International Energy Agency), jika digunakan sejauh 1.500 kilometer per bulan, akan menghabiskan bahan bakar sekitar 121,5 liter.
Sebaliknya, VinFast VF 3 yang didukung oleh kebijakan pengisian daya gratis di stasiun V-GREEN hingga Maret 202, tidak memerlukan biaya pengisian daya. Satu-satunya biaya bulanan adalah langganan baterai sebesar Rp253.000.
Dengan struktur ini, biaya operasional VF 3 sekitar 83 persen lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin pada umumnya di Indonesia. Konsumen dapat menghemat hingga Rp1.229.300 per bulan hanya dari sisi biaya energi. Jika dikonversi ke metrik setara bensin, konsumsi energi VF 3 setara dengan hanya 1,38 liter per 100 kilometer, atau sekitar 72 kilometer per liter.
3. Tanpa Kepemilikan Baterai, Bebas Khawatir Soal Baterai
Dalam program langganan baterai ini, seluruh risiko terkait baterai ditanggung oleh produsen, di mana tanggung jawab atas performa atau kesehatan baterai, perawatan, dan penggantiannya sepenuhnya ditangani oleh pabrikan selama masa berlangganan. Jika kondisi baterai menurun hingga di bawah 70%, baterai akan diganti tanpa dibebani biaya apapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)