Jakarta: Berkendara dengan sepeda motor haruslah memperhatikan berbagai hal, mulai dari kelengkapan berkendara, rambu lalu lintas, dan posisi berkendara. Khusus untuk posisi berkendara, biasanya banyak yang mengabaikan.
Padahal banyak kecelakaan yang terjadi karena pengendara motor tidak duduk dengan cara yang benar sehingga kesulitan dalam mengantisipasi keadaan.
Chief of Trainer Rifat Drive Labs (RDL), Herry Wahyudi menegaskan, bahwa ada tujuh poin penting tentang posisi berkendara. Tujuh poin tersebut harus dilakukan dengan benar agar dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
Poin pertama adalah pandangan harus lurus ke depan. Posisi ini untuk menganalisa kondisi jalan yang ada di depan, memprediksi lingkungan jalan, dan memprediksi bahaya yang ada di jalan.
Selanjutnya adalah posisi tangan saat berkendara harus rileks dan lengan membentuk sudut. "Jangan memegang setang dengan kondisi lurus, kalau tegang dan tegak maka kecenderungan pundak dan lengan meredam sangat minim," ujarnya.
Kemudian posisi jemari harus penuh memegang handgrip. "Saat nge-gas seluruh jari ada di grip gas, kemudian saat melakukan pengereman lakukan dengan empat jari," terang Herry kepada Medcom.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tahap berikutnya adalah posisi duduk dibuat senyaman mungkin. Idealnya posisi duduk ada di tengah jok. Jangan terlalu maju atapun mundur yang membuat badan jadi merunduk.
Khusus pengguna skuter matik (skutik), kaki harus berada di dalam dek. Jangan meletakan kaki di footstep belakang karena akan mempengaruhi handling dan membuat kaki cepat pegal.
Untuk para biker yang menggunakan motor bebek dan sport, Herry menganjurkan letak kaki menempel ringan di perseneling dan rem kaki. Hal ini dilakukan agar kaki dapat bergerak bebas. "Terakhir, untuk pengguna motor sport posisi lutut harus menempel di bagian tangki."
Nah sudah pahamkan riding position yang baik dan benar? Silahkan diterapkan.
Jakarta: Berkendara dengan sepeda motor haruslah memperhatikan berbagai hal, mulai dari kelengkapan berkendara, rambu lalu lintas, dan posisi berkendara. Khusus untuk posisi berkendara, biasanya banyak yang mengabaikan.
Padahal banyak kecelakaan yang terjadi karena pengendara motor tidak duduk dengan cara yang benar sehingga kesulitan dalam mengantisipasi keadaan.
Chief of Trainer Rifat Drive Labs (RDL), Herry Wahyudi menegaskan, bahwa ada tujuh poin penting tentang posisi berkendara. Tujuh poin tersebut harus dilakukan dengan benar agar dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
Poin pertama adalah pandangan harus lurus ke depan. Posisi ini untuk menganalisa kondisi jalan yang ada di depan, memprediksi lingkungan jalan, dan memprediksi bahaya yang ada di jalan.
Selanjutnya adalah posisi tangan saat berkendara harus rileks dan lengan membentuk sudut. "Jangan memegang setang dengan kondisi lurus, kalau tegang dan tegak maka kecenderungan pundak dan lengan meredam sangat minim," ujarnya.
Kemudian posisi jemari harus penuh memegang handgrip. "Saat nge-gas seluruh jari ada di grip gas, kemudian saat melakukan pengereman lakukan dengan empat jari," terang Herry kepada Medcom.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tahap berikutnya adalah posisi duduk dibuat senyaman mungkin. Idealnya posisi duduk ada di tengah jok. Jangan terlalu maju atapun mundur yang membuat badan jadi merunduk.
Khusus pengguna skuter matik (skutik), kaki harus berada di dalam dek. Jangan meletakan kaki di footstep belakang karena akan mempengaruhi handling dan membuat kaki cepat pegal.
Untuk para biker yang menggunakan motor bebek dan sport, Herry menganjurkan letak kaki menempel ringan di perseneling dan rem kaki. Hal ini dilakukan agar kaki dapat bergerak bebas. "Terakhir, untuk pengguna motor sport posisi lutut harus menempel di bagian tangki."
Nah sudah pahamkan riding position yang baik dan benar? Silahkan diterapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
