Jakarta: Aksi mendahului kendaraan yang ada di depan merupakan salah satu manuver yang lazim terjadi, khususnya di jalan tol. Namun dalam melakukan manuver ini harus memperhatikan dengan seksama dan jangan menggunakan bahu jalan.
Masih banyak pengguna jalan yang salah paham mengenai fungsi dari bahu jalan tol, seperti menyalip kendaraan lain atau berhenti meskipun tidak dalam kondisi darurat. Padahal bahu jalan hanya dipakai untuk berhenti darurat, seperti mengganti ban yang pecah atau mobil mogok.
Auto2000 menjelaskan bahu jalan berada di area paling kiri bidang jalan tol berdampingan langsung dengan rumija (ruang milik jalan) berupa tanah kosong, rerumputan, dan pagar pembatas. Rujima dapat dipakai sebagai run-off area jika mobil kesulitan berhenti lantaran mengalami masalah teknis.
Definisi kendaraan berhenti darurat adalah mereka yang berhenti sebentar karena keadaan darurat yang disebabkan antara lain mobil mogok, menertibkan muatan, gangguan lalu lintas, atau gangguan fisik pengemudi. Begitu gangguan atau masalah teratasi, pengemudi harus segera menjalankan mobil.
Termasuk kalau kamu lelah dan butuh istirahat, bisa menggunakan rest area jalan tol. Hindari istirahat di bahu jalan tol karena ada resiko ditabrak dari belakang. Kecuali ada gangguan di depan seperti mobil kecelakaan yang menutupi lajur utama, bahu jalan boleh digunakan. Itu pun harus dilalui dengan kecepatan rendah dan mematuhi aturan dari petugas tol atau polisi yang bertugas.
Tidak Untuk Mendahului Mobil Lain
Jangan gunakan bahu jalan untuk keperluan mendahului kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Lajur darurat ini peruntukannya bukan untuk dipakai berkendara.
Sehingga bahu jalan memiliki lajur yang lebih sempit dan umumnya lebih rendah dari lajur utama jalan tol. Bahu jalan juga banyak kerikil dan debu karena jarang dilewati.
Sangat riskan jika kamu memaksakan mobil berlari kencang di bahu jalan. Resiko ban selip akibat kehilangan grip yang memicu kecelakaan sangat mungkin terjadi.
Ketika pindah dari jalur utama ke bahu jalan dan sebaliknya, dapat pula membuat mobil sulit dikendalikan karena perbedaan kontur jalan. Ditambah jalan basah akibat hujan, risiko masalah semakin besar.
Alhasil, hindari pemakaian bahu jalan untuk menyalip kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Gunakan lajur paling kanan untuk mendahului dan lakukan dengan hati-hati. Jika kami mematuhi aturan ini, terjadinya kecelakaan akibat pengunaan bahu jalan tol yang tidak sesuai aturan bisa dihindari.
“Patut dicatat, bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak untuk mendahului kendaraan lain apapun alasannya. Hal ini juga untuk menghindari resiko pengemudi kehilangan kendali sehingga mobil tergelincir dan memicu kecelakaan,” terang Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, melalui keterangan resminya.
Jakarta: Aksi mendahului kendaraan yang ada di depan merupakan salah satu manuver yang lazim terjadi, khususnya di jalan tol. Namun dalam melakukan manuver ini harus memperhatikan dengan seksama dan jangan menggunakan bahu jalan.
Masih banyak pengguna jalan yang salah paham mengenai fungsi dari bahu jalan tol, seperti menyalip kendaraan lain atau berhenti meskipun tidak dalam kondisi darurat. Padahal bahu jalan hanya dipakai untuk berhenti darurat, seperti mengganti ban yang pecah atau mobil mogok.
Auto2000 menjelaskan bahu jalan berada di area paling kiri bidang jalan tol berdampingan langsung dengan rumija (ruang milik jalan) berupa tanah kosong, rerumputan, dan pagar pembatas. Rujima dapat dipakai sebagai run-off area jika mobil kesulitan berhenti lantaran mengalami masalah teknis.
Definisi kendaraan berhenti darurat adalah mereka yang berhenti sebentar karena keadaan darurat yang disebabkan antara lain mobil mogok, menertibkan muatan, gangguan lalu lintas, atau gangguan fisik pengemudi. Begitu gangguan atau masalah teratasi, pengemudi harus segera menjalankan mobil.
Termasuk kalau kamu lelah dan butuh istirahat, bisa menggunakan rest area jalan tol. Hindari istirahat di bahu jalan tol karena ada resiko ditabrak dari belakang. Kecuali ada gangguan di depan seperti mobil kecelakaan yang menutupi lajur utama, bahu jalan boleh digunakan. Itu pun harus dilalui dengan kecepatan rendah dan mematuhi aturan dari petugas tol atau polisi yang bertugas.
Tidak Untuk Mendahului Mobil Lain
Jangan gunakan bahu jalan untuk keperluan mendahului kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Lajur darurat ini peruntukannya bukan untuk dipakai berkendara.
Sehingga bahu jalan memiliki lajur yang lebih sempit dan umumnya lebih rendah dari lajur utama jalan tol. Bahu jalan juga banyak kerikil dan debu karena jarang dilewati.
Sangat riskan jika kamu memaksakan mobil berlari kencang di bahu jalan. Resiko ban selip akibat kehilangan grip yang memicu kecelakaan sangat mungkin terjadi.
Ketika pindah dari jalur utama ke bahu jalan dan sebaliknya, dapat pula membuat mobil sulit dikendalikan karena perbedaan kontur jalan. Ditambah jalan basah akibat hujan, risiko masalah semakin besar.
Alhasil, hindari pemakaian bahu jalan untuk menyalip kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Gunakan lajur paling kanan untuk mendahului dan lakukan dengan hati-hati. Jika kami mematuhi aturan ini, terjadinya kecelakaan akibat pengunaan bahu jalan tol yang tidak sesuai aturan bisa dihindari.
“Patut dicatat, bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak untuk mendahului kendaraan lain apapun alasannya. Hal ini juga untuk menghindari resiko pengemudi kehilangan kendali sehingga mobil tergelincir dan memicu kecelakaan,” terang Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, melalui keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)