Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan pengguna kendaraan tidak lagi perlu repot untuk mempelajari kendaraan dengan transmisi manual.
“Ada asumsi mengendarai manual lebih susah dari pada matic, padahal keduanya beda operasional. Jadi, belajarlah sesuai dengan kendaraan yang akan digunakan," kata Sony Susmana kepada ANTARA.
Menurut dia, dengan memberikan fokus kepada suatu jenis kendaraan justru lebih memberikan pemahaman mengenai cara berkendara yang benar dan juga aman.
Baca Juga: Ini Dia Alasan, Mengapa Tekanan Ban Mobil Listrik Lebih Besar |
Terlebih, masyarakat perkotaan yang tidak memiliki banyak waktu untuk meluangkan belajar kendaraan transmisi manual. Karena, transmisi ini memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk seseorang piawai dalam menggunakannya.
“Nggak lah, ngabis-ngabisin waktu saja. Lebih baik fokus ke salah satu yang disesuaikan dengan jenis transmisinya,” tegas dia.
Sejatinya, penggunaan kendaraan mobil matic melambung tinggi sejak 2013 silam. Data Gaikindo menyebutkan penjualan matic pada saat itu mencapai 25 persen dari total keseluruhan penjualan kendaraan.
Belakangan ini, banyak produsen otomotif yang memasarkan kendaraan mereka di Tanah Air tidak pernah meninggalkan jenis transmisi matic. Bahkan, ada sebagian kendaraan yang tidak lagi menjajakan transmisi manual di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id