Resiko berkendara yang dihadapi saat mengemudi di musim hujan mulai dari jarak pandang yang terbatas sampai jalanan yang semakin licin karena traksi ban dengan aspal berkurang.
Sebagai komunitas mobil, Innova Community terus berupaya mengkampanyekan gerakan keselamatan, termasuk diantaranya berkendara dalam kondisi hujan. Menurut mereka ada 3M yang harus diperhatikan.
1. Mengabaikan Kondisi Ban
Ban merupakan faktor penting dalam kendaraan. Banyak pemilik mobil kurang memperhatikan dan tidak mengenali tipe ban yang digunakan, terutama saat kondisi hujan seperti ini.Seperti diutarakan oleh Deputy Head of OE PT Bridgestone Tire Indonesia, Fisa Rizqiano, saat acara di Sekolah Kaki Kanan Innova Community SKS 5 bersama Bridgestone. Menurutnya, kondisi ban harus diperiksa secara rutin. Pastikan telapak ban cukup tebal dan terpompa dengan tekanan angin yang sesuai standar pabrikan.
“Agar ban bisa bekerja secara maksimal pada permukaan jalan yang basah, licin atau tergenang air,” jelasnya Fiza melalui keterangan resminya.
Selain itu, kenali juga tipe ban yang digunakan seperti AT, MT, HT atau ban semi slick. Sebab tiap ban punya daya cengkram berbeda di jalan yang berbeda. Tak hanya itu, ban juga punya batasan kecepatan maksimum yang bisa dilihat dari kode ban yang tercetak di samping ban.
Bagi Anda yang kurang mengerti mengenai kondisi ban, bisa mengunjungi bengkel mobil yang sudah memiliki peralatan memadai untuk melakukan pengecekan sekaligus spooring dan balancing.
2. Menyetir Dengan Agresif
Banyak kecelakaan disebabkan menyetir dengan agresif saat kecepatan tinggi. Menurut konsultan safety driving dari Real Driving Course, Marcell Kurniawan, saat mengebut membuat traksi ban dengan jalan yang licin berkurang.“Atau traksi (ban) bisa hilang sama sekali, sehingga menyebabkan efek aquaplanning dan mobil bisa oversteer atau understeer tidak terkendali,” tambahnya.
3. Menyalakan Lampu Hazard
Masih banyak pengendara mobil menyalakan lampu hazard saat berkendara dalam hujan, khususnya kala melaju di jalan tol. Padahal dengan mengaktifkan lampu itu malah membahayakan pengendara lain.Sebab, saat akan maneuver ke kiri atau kanan, pengendara lain tidak akan bisa melihat sein dari kendaraan di depannya, sehingga risiko tabrakan bisa saja terjadi. Sebagai gantinya, cukup nyalakan foglamp dan lampu kecil saja.
Terakhir, apabila kondisi jalan tidak memungkinan, seperti hujan sangat lebat atau jalan banjir, ada baiknya tidak memaksakan untuk meneruskan berkendara.
(ERA)