Jakarta: Sering terdengar teknik kata 'defensive driving' harus diterapkan ketika berkendara mobil di jalan raya. Meski demikian hingga saat ini masih banyak yang belum memahami maksud dari defensive driving untuk para pengendara mobil.
Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia), Sony Susmana, menjelaskan defensive driving ini merupakan perilaku mengemudi yang mengedepankan sisi proaktif, yang artinya berpikir panjang, mencegah sebelum terjadi, dan melakukan antisipasi, sehingga potensi bahaya dapat dicegah dan dapat meminimalisir potensi kecelakaan. Hal ini merupakan lawan dari aggressive driving yang menjadi penyebab mayoritas angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
"Sama halnya dengan safety driving, secara prinsip defensive driving, bertujuan meminimalisir resiko bahaya. Namun, perbedaannya adalah safety driving memerlukan kemampuan/skill berkendara yang baik dan benar," ungkap Sony Susmana melalui Live Instagram di akun @daihatsuind.
Lain halnya dengan aggressive driving, tipe ini biasanya didominasi oleh green driver (pengemudi pemula) yang pada umumnya adalah pengemudi berusia muda dengan jam terbangnya sedikit. Emosinya tidak stabil, dan sering pamer. Ciri-ciri tipe ini adalah ngebut dengan kecepatan yang tidak konsisten, berjalan zig-zag tanpa memberikan lampu isyarat (sign), serta akselerasi dan deselerasi kasar.
Perilaku green driver tidak patut dicontoh dan pihak berwajib harus jeli menertibkan mereka agar kondisi lalu lintas menjadi baik, karena jika dibiarkan tipe ini akan menjadi pengemudi yang aggressive. Berdasarkan statistik data kecelakaan di Indonesia, tipe pengemudi ini penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase sebesar 55 persen.
“Untuk dapat mengemudi secara defensive driving cukup mudah. Selalu berpikir positif, toleransi, sopan, berbagi, jaga jarak kendaraan, jaga kecepatan, kontrol emosi, atur manajemen waktu perjalanan, utamakan keselamatan orang lain, dan tidak seruntulan,” ujarnya.
Bagaimana dengan Anda, sudah menjadi pengemudi yang menerapkan defensive driving?
Jakarta: Sering terdengar teknik kata 'defensive driving' harus diterapkan ketika berkendara mobil di jalan raya. Meski demikian hingga saat ini masih banyak yang belum memahami maksud dari defensive driving untuk para pengendara mobil.
Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia), Sony Susmana, menjelaskan defensive driving ini merupakan perilaku mengemudi yang mengedepankan sisi proaktif, yang artinya berpikir panjang, mencegah sebelum terjadi, dan melakukan antisipasi, sehingga potensi bahaya dapat dicegah dan dapat meminimalisir potensi kecelakaan. Hal ini merupakan lawan dari aggressive driving yang menjadi penyebab mayoritas angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
"Sama halnya dengan safety driving, secara prinsip defensive driving, bertujuan meminimalisir resiko bahaya. Namun, perbedaannya adalah safety driving memerlukan kemampuan/skill berkendara yang baik dan benar," ungkap Sony Susmana melalui Live Instagram di akun @daihatsuind.
Lain halnya dengan aggressive driving, tipe ini biasanya didominasi oleh green driver (pengemudi pemula) yang pada umumnya adalah pengemudi berusia muda dengan jam terbangnya sedikit. Emosinya tidak stabil, dan sering pamer. Ciri-ciri tipe ini adalah ngebut dengan kecepatan yang tidak konsisten, berjalan zig-zag tanpa memberikan lampu isyarat (sign), serta akselerasi dan deselerasi kasar.
Perilaku green driver tidak patut dicontoh dan pihak berwajib harus jeli menertibkan mereka agar kondisi lalu lintas menjadi baik, karena jika dibiarkan tipe ini akan menjadi pengemudi yang aggressive. Berdasarkan statistik data kecelakaan di Indonesia, tipe pengemudi ini penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase sebesar 55 persen.
“Untuk dapat mengemudi secara defensive driving cukup mudah. Selalu berpikir positif, toleransi, sopan, berbagi, jaga jarak kendaraan, jaga kecepatan, kontrol emosi, atur manajemen waktu perjalanan, utamakan keselamatan orang lain, dan tidak seruntulan,” ujarnya.
Bagaimana dengan Anda, sudah menjadi pengemudi yang menerapkan defensive driving?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)