Jakarta: Sepeda motor listrik dipastikan memiliki keunggulannya tersendiri dan perlu perlakuan berbeda dengan motor konvensional atau ICE (Internal Combustion Engine). Cara berkendara menjadi salah satu faktor utama untuk memaksimalkan performa sepeda motor listrik.
Wahana Makmur Sejati, dealer utama sepeda motor Honda area DKI Jakarta dan Tangerang, menyarankan konsumen untuk tidak membawa barang berlebih karena akan mempengaruhi jarak tempuh kendaraan. Sebagai contoh Honda EM1 e: memiliki kapasitas angkut hingga 150 kg, dan apabila bobot yang diangkut semakin besar maka jarak tempuh kendaraan juga akan semakin berkurang.
Untuk dapat memaksimalkan performanya, konsumen disarankan untuk tidak langsung membuka tuas gas seperti pada sepeda motor bensin. Tuas gas pada motor listrik dapat dibuka secara perlahan atau menggunakan teknik ‘urut’ sehingga dapat maksimal performa tanpa harus membuang banyak daya listrik.
Meski motor listrik ini juga telah dilengkapi dengan PCU atau Output Power Limitation System, untuk memastikan kondisi baterai dan sepeda motor. Teknologi tersebut memiliki fungsi untuk membatasi output power motor apabila kondisi suhu motor listrik atau baterai belum sesuai.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, pengendara motor listrik juga dapat melihat beragam informasi terkait kondisi kendaraan melalui panel meter. Di panel meter tersebut terdapat indikator penting seperti mode berkendara (ECO & STD), pembatasan daya/tenaga, kondisi baterai, kapasitas baterai dan sistem kelistrikan.
Indikator pembatasan daya/tenaga yang berbentuk kura-kura, di Honda EM1 e:, dapat menjadi acuan konsumen dalam berkendara. Di mana indikator tersebut menjadi penanda apabila baterai sudah mau habis sehingga kecepatan sepeda motor listrik akan berkurang secara bertahap.
Agar motor listrik dapat menempuh jarak yang maksimal, konsumen disarankan untuk dapat menggunakan mode berkendara ECO dan memastikan kondisi baterai telah penuh terisi 100 persen sebelum digunakan.
“Kendaraan listrik memiliki keunikan tersendiri dan tidak bisa disamakan dengan motor bensin. Konsumen memerlukan adaptasi lebih untuk dapat memaksimalkan performa motor listrik. Meski sudah sangat canggih dengan adanya beragam teknologi pendukung, kita tetap perlu memperhatikan banyak hal sebelum menggunakan motor listrik agar tetap #Cari_Aman,” ungkap Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi, melalui keterangan resminya.
Jakarta: Sepeda motor listrik dipastikan memiliki keunggulannya tersendiri dan perlu perlakuan berbeda dengan
motor konvensional atau ICE (Internal Combustion Engine). Cara berkendara menjadi salah satu faktor utama untuk memaksimalkan performa sepeda
motor listrik.
Wahana Makmur Sejati, dealer utama sepeda motor Honda area DKI Jakarta dan Tangerang, menyarankan konsumen untuk tidak membawa barang berlebih karena akan mempengaruhi jarak tempuh kendaraan. Sebagai contoh Honda EM1 e: memiliki kapasitas angkut hingga 150 kg, dan apabila bobot yang diangkut semakin besar maka jarak tempuh kendaraan juga akan semakin berkurang.
Untuk dapat memaksimalkan performanya, konsumen disarankan untuk tidak langsung membuka tuas gas seperti pada sepeda motor bensin. Tuas gas pada motor listrik dapat dibuka secara perlahan atau menggunakan teknik ‘urut’ sehingga dapat maksimal performa tanpa harus membuang banyak daya listrik.
Meski motor listrik ini juga telah dilengkapi dengan PCU atau Output Power Limitation System, untuk memastikan kondisi baterai dan sepeda motor. Teknologi tersebut memiliki fungsi untuk membatasi output power motor apabila kondisi suhu motor listrik atau baterai belum sesuai.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, pengendara motor listrik juga dapat melihat beragam informasi terkait kondisi kendaraan melalui panel meter. Di panel meter tersebut terdapat indikator penting seperti mode berkendara (ECO & STD), pembatasan daya/tenaga, kondisi baterai, kapasitas baterai dan sistem kelistrikan.
Indikator pembatasan daya/tenaga yang berbentuk kura-kura, di Honda EM1 e:, dapat menjadi acuan konsumen dalam berkendara. Di mana indikator tersebut menjadi penanda apabila baterai sudah mau habis sehingga kecepatan sepeda motor listrik akan berkurang secara bertahap.
Agar motor listrik dapat menempuh jarak yang maksimal, konsumen disarankan untuk dapat menggunakan mode berkendara ECO dan memastikan kondisi baterai telah penuh terisi 100 persen sebelum digunakan.
“Kendaraan listrik memiliki keunikan tersendiri dan tidak bisa disamakan dengan motor bensin. Konsumen memerlukan adaptasi lebih untuk dapat memaksimalkan performa motor listrik. Meski sudah sangat canggih dengan adanya beragam teknologi pendukung, kita tetap perlu memperhatikan banyak hal sebelum menggunakan motor listrik agar tetap #Cari_Aman,” ungkap Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi, melalui keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)