Jakarta - Beberapa kasus mobil bekas, mesin terdengar berisik ketika ban dalam posisi berbelok dan jalan perlahan. Meski masih tetap bisa berjalan dengan normal, namun Anda mulai wajib melakukan pengecekan di bagian mesin.
Terutama pada komponen V-Belt dan tensioner di mobil tersebut. Ini biasanya terjadi pada mobil-mobil dengan mesin ICE dan usianya berada di atas 5 tahun. Terlebih jika mobil tersebut adalah mobil pekerja yang memang jarak tempuhnya cukup jauh dan sering membawa beban berat.
"Kondisi ini harus dibenahi, karena jika dibiarkan maka akan membuat performa mesin tak optimal. Termasuk akan mengeluarkan ragam bunyi-bunyian yang mengganggu. Beberapa kasus bahkan terjadi bunyi berdecit karena tensioner mengalami aus," ujar Kepala Mekanik Provis AutoLab, Dayat.
Adapun beberapa gejala yang bisa terjadi ketika kedua komponen itu bermasalah adalah sebagai berikut:
V-belt Kendor
-V-belt yang kendor dapat menyebabkan bunyi berdecit saat mobil dijalankan.
-Bunyi ini dapat mengganggu kenyamanan berkendara dan bisa menjadi indikasi bahwa V-belt perlu diganti.
-Selain bunyi berdecit, masalah ini juga dapat menyebabkan penurunan performa mesin dan bahkan sabuk penggerak yang melorot.
-Jika V-belt sudah terasa kendur, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
Tensioner Rusak
-Tensioner yang rusak dapat menyebabkan bunyi berdecit atau berderit saat mesin berjalan.
-Bunyi ini berasal dari area tensioner dan bisa menjadi tanda bahwa tensioner mengalami keausan atau masalah dalam pergerakannya.
-Tensioner yang rusak juga dapat menyebabkan sabuk penggerak melorot atau tergelincir.
Jakarta - Beberapa kasus
mobil bekas, mesin terdengar berisik ketika ban dalam posisi berbelok dan jalan perlahan. Meski masih tetap bisa berjalan dengan normal, namun Anda mulai wajib melakukan pengecekan di bagian mesin.
Terutama pada komponen
V-Belt dan tensioner di mobil tersebut. Ini biasanya terjadi pada mobil-mobil dengan mesin ICE dan usianya berada di atas 5 tahun. Terlebih jika mobil tersebut adalah mobil pekerja yang memang jarak tempuhnya cukup jauh dan sering membawa beban berat.
"Kondisi ini harus dibenahi, karena jika dibiarkan maka akan membuat performa mesin tak optimal. Termasuk akan mengeluarkan ragam bunyi-bunyian yang mengganggu. Beberapa kasus bahkan terjadi bunyi berdecit karena tensioner mengalami aus," ujar Kepala Mekanik Provis AutoLab, Dayat.
Adapun beberapa gejala yang bisa terjadi ketika kedua komponen itu bermasalah adalah sebagai berikut:
V-belt Kendor
-V-belt yang kendor dapat menyebabkan bunyi berdecit saat mobil dijalankan.
-Bunyi ini dapat mengganggu kenyamanan berkendara dan bisa menjadi indikasi bahwa V-belt perlu diganti.
-Selain bunyi berdecit, masalah ini juga dapat menyebabkan penurunan performa mesin dan bahkan sabuk penggerak yang melorot.
-Jika V-belt sudah terasa kendur, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
Tensioner Rusak
-Tensioner yang rusak dapat menyebabkan bunyi berdecit atau berderit saat mesin berjalan.
-Bunyi ini berasal dari area tensioner dan bisa menjadi tanda bahwa tensioner mengalami keausan atau masalah dalam pergerakannya.
-Tensioner yang rusak juga dapat menyebabkan sabuk penggerak melorot atau tergelincir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)