Lalu mengapa itu bisa terjadi? Menurut penjelasan Marketing Alternative Channel SPN (Autovision), Andre Chrispian bahwa warna kuning itu adalah kontras dari warna yang bisa terpantul oleh air hujan yang keputih-puthian. Begitu juga kabut.
"Makanya cahaya kekuningan dengan frekuensi yang padat, itu bisa menembus kabut tebal sekalipun. Sebaliknya dengan lampu putih, lantaran senada dengan warna air hujan dalam jumlah yang banyak dan kabut, maka cahaya itu hanya akan terpantul kembali," ujar Andre kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Tidak heran jika beberapa produsen lampu aftermarket saat ini membuat produk lampu utama mereka punya karakter agak kekuning-kungingan. Mengingat ini akan berfungsi untuk menembus hujan lebat dan kabut tebal di daerah tertentu.
Baca Juga: Evolusi Panigale V2 Terbaru Dibanding Generasi Sebelumnya |
Ia juga menegaskan bahwa penggunaan lampu kuning bisa diakali melalui lampu foglamp. Sehingga meski penggunaan lampu utama berwarna putih, namun bantuan foglamp di kondisi seperti hujan lebat dan kabut tebal, tetap bisa membantu.
Namun saat ini, Autovision sendiri punya lampu utama yang bisa berubah warna dari kuning ke putih dan juga sebaliknya. Bahkan bisa diatur dan disesuaikan dengan kondisi yang diinginkan pengemudi sesuai kenyamanannya.
Dikontrol penuh melalui aplikasi di smartphone via buetooth, lampu yang dinamakan dengan Dakar Carbon RSi ini punya keunikan tersendiri. Namun jangan mengatur lampu saat sedang berkendara ya. Mengingat itu akan berbahaya dan mengalihkan fokus pengemudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id