Jakarta: Istilah teknologi pengereman Antilock Braking System (ABS) tentunya sudah sering kita dengar. ABS adalah salah satu fitur pengereman yang menunjang keselamatan. Teknologi ini sudah menjadi fitur standar pada banyak kendaraan modern.
Apa itu rem ABS?
Pengereman ABS dirancang untuk meningkatkan aspek keselamatan berkendara. Rem Anti-lock Braking System (ABS) merupakan sistem pengereman canggih yang mencegah roda kendaraan terkunci saat terjadi pengereman mendadak. Sistem ini memungkinkan pengemudi untuk tetap dapat mengendalikan kemudi selama pengereman, saat situasi darurat.
ABS bekerja dengan cara mengatur tekanan pengereman secara otomatis pada setiap roda. Kemudian mencegah slip yang bisa menyebabkan kendaraan tergelincir atau kehilangan kendali.
Teknologi ABS pertama kali diperkenalkan dalam dunia penerbangan pada tahun 1950-an dan kemudian diadopsi oleh industri otomotif pada tahun 1970-an. Kini, ABS sudah menjadi fitur standar pada hampir semua mobil modern karena manfaatnya yang signifikan dalam meningkatkan keselamatan berkendara.
Cara kerja rem ABS pada mobil
Cara kerja rem ABS didasarkan pada prinsip pengaturan tekanan rem yang dilakukan dengan cepat, otomatis saat sistem mendeteksi adanya potensi penguncian roda.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini penjelasan tentang cara kerja rem ABS pada mobil:
1. Mendeteksi potensi penguncian roda
Jika pengemudi menginjak pedal rem dengan keras, misalnya dalam situasi darurat, ECU akan memeriksa data dari sensor kecepatan roda. Jika ECU mendeteksi adanya roda yang melambat secara drastis atau hampir berhenti berputar, sistem akan menganggap bahwa roda tersebut berpotensi terkunci.
2. Mengatur tekanan hidrolik
Setelah mendeteksi potensi penguncian, ECU akan mengaktifkan modulator hidrolik. Modulator ini secara cepat mengurangi tekanan rem pada roda yang hampir terkunci. Proses ini terjadi sangat cepat, yaitu dalam hitungan milidetik, sehingga pengendara sering kali tidak menyadari bahwa ABS sedang bekerja.
3. Pemompaan tekanan rem
Selama proses pengereman ABS, tekanan hidrolik dikurangi dan dipulihkan beberapa kali per detik (dikenal dengan sebutan 'pulsing'). Pompa ABS membantu memulihkan tekanan rem yang berkurang selama modulator mengurangi tekanan. Mekanisme ini memungkinkan roda untuk terus berputar meskipun pengereman sedang berlangsung.
4. Menjaga kendali kendaraan
Dengan pengurangan dan pemulihan tekanan yang cepat dan berulang, roda tidak akan terkunci sepenuhnya, sehingga pengemudi tetap dapat mengendalikan kemudi. Hal ini membuat pengemudi dapat menghindari objek atau mencegah kendaraan tergelincir keluar dari jalur.
5. Proses berulang hingga kendaraan berhenti
Proses mengatur tekanan rem ini terus berlanjut selama kendaraan masih bergerak dan rem masih diinjak. Setelah kendaraan berhenti atau roda kembali berputar normal, ABS akan berhenti bekerja, dan pengereman kembali ke mode normal.
Jakarta: Istilah
teknologi pengereman
Antilock Braking System (
ABS) tentunya sudah sering kita dengar. ABS adalah salah satu fitur pengereman yang menunjang keselamatan. Teknologi ini sudah menjadi fitur standar pada banyak kendaraan modern.
Apa itu rem ABS?
Pengereman ABS dirancang untuk meningkatkan aspek keselamatan berkendara. Rem Anti-lock Braking System (ABS) merupakan sistem pengereman canggih yang mencegah roda kendaraan terkunci saat terjadi pengereman mendadak. Sistem ini memungkinkan pengemudi untuk tetap dapat mengendalikan kemudi selama pengereman, saat situasi darurat.
ABS bekerja dengan cara mengatur tekanan pengereman secara otomatis pada setiap roda. Kemudian mencegah slip yang bisa menyebabkan kendaraan tergelincir atau kehilangan kendali.
Teknologi ABS pertama kali diperkenalkan dalam dunia penerbangan pada tahun 1950-an dan kemudian diadopsi oleh industri otomotif pada tahun 1970-an. Kini, ABS sudah menjadi fitur standar pada hampir semua mobil modern karena manfaatnya yang signifikan dalam meningkatkan keselamatan berkendara.
Cara kerja rem ABS pada mobil
Cara kerja rem ABS didasarkan pada prinsip pengaturan tekanan rem yang dilakukan dengan cepat, otomatis saat sistem mendeteksi adanya potensi penguncian roda.
Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, berikut ini penjelasan tentang cara kerja rem ABS pada mobil:
1. Mendeteksi potensi penguncian roda
Jika pengemudi menginjak pedal rem dengan keras, misalnya dalam situasi darurat, ECU akan memeriksa data dari sensor kecepatan roda. Jika ECU mendeteksi adanya roda yang melambat secara drastis atau hampir berhenti berputar, sistem akan menganggap bahwa roda tersebut berpotensi terkunci.
2. Mengatur tekanan hidrolik
Setelah mendeteksi potensi penguncian, ECU akan mengaktifkan modulator hidrolik. Modulator ini secara cepat mengurangi tekanan rem pada roda yang hampir terkunci. Proses ini terjadi sangat cepat, yaitu dalam hitungan milidetik, sehingga pengendara sering kali tidak menyadari bahwa ABS sedang bekerja.
3. Pemompaan tekanan rem
Selama proses pengereman ABS, tekanan hidrolik dikurangi dan dipulihkan beberapa kali per detik (dikenal dengan sebutan 'pulsing'). Pompa ABS membantu memulihkan tekanan rem yang berkurang selama modulator mengurangi tekanan. Mekanisme ini memungkinkan roda untuk terus berputar meskipun pengereman sedang berlangsung.
4. Menjaga kendali kendaraan
Dengan pengurangan dan pemulihan tekanan yang cepat dan berulang, roda tidak akan terkunci sepenuhnya, sehingga pengemudi tetap dapat mengendalikan kemudi. Hal ini membuat pengemudi dapat menghindari objek atau mencegah kendaraan tergelincir keluar dari jalur.
5. Proses berulang hingga kendaraan berhenti
Proses mengatur tekanan rem ini terus berlanjut selama kendaraan masih bergerak dan rem masih diinjak. Setelah kendaraan berhenti atau roda kembali berputar normal, ABS akan berhenti bekerja, dan pengereman kembali ke mode normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)