Ilustrasi. Auto2000
Ilustrasi. Auto2000

Tips Otomotif

Waspada Microsleep Menyerang Kala Perjalanan Jauh

Ekawan Raharja • 03 Januari 2023 14:00
Jakarta: Mengemudi jarak jauh merupakan kegiatan yang menantang karena membutuhkan fokus dan konsentrasi mengemudi selama perjalanan. Salah satu yang biasa menyerang para mengemudi adalah rasa kantung yang disebut dengan microsleep.
 
Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.
 
“Microsleep sulit untuk diidentifikasi sendiri karena terkadang kita menyadari tubuh sedang lelah namun menolak untuk berhenti sejenak karena ketakutan membuang waktu atau tidak sampai ke tempat tujuan secepat mungkin," ujar Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto, melalui keterangan resminya.
 
Iwan kemudian menyebutkan beberapa penyebab microsleep, diantaranya;
  1. Kurangnya waktu tidur akibat begadang;
  2. Obesitas;
  3. Efek samping dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi;
  4. Pengaruh dari penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi;
  5. Menurunnya kualitas tidur, misalnya akibat insomnia dan sleep apnea.
 
Tentunya, beberapa penyebab dan tanda dari microsleep ini dapat dihindari untuk terjadi agar tidak menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang berujung fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat guna menghindari microsleep atau menghilangkan rasa lelah dan kantuk terjadi saat berkendara. Menurut Kementerian Kesehatan, beberapa cara mencegah terjadinya microsleep saat berkendara, yaitu;
 

1. Istirahat atau Tidur yang Cukup

Tubuh biasanya sudah menyesuaikan dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Dikarenakan tubuh ikut beristirahat setelah melakukan berbagai aktivitas sebelumnya.
 
Oleh karena itu, pastikan beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu tidur serta mengatur perencanaan perjalanan yang baik. Seperti mengatur waktu untuk berkendara dan juga menyisipkan waktu beristirahat beberapa menit di rest area yang dilewati.
 
Gunanya selain sampai tujuan sesuai jadwal, ini juga dapat membantu mencegah rasa kantuk untuk pengendara dengan mendapatkan istirahat yang pas dan cukup untuk berkendara dengan aman.
 

2. Mendengarkan Musik

Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat mengemudi, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga. Selain untuk mengusir rasa penat atau pun rasa kantuk selama perjalanan juga untuk menghilangkan rasa sepi di dalam kabin.
 
Namun perlu diingat, mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat mengganggu konsentrasi, sehingga pastikan volume musik dalam keadaan cukup untuk membantu menghilangkan rasa kantuk.
 

3. Segera Menepi Sejenak Apabila Mengantuk

Jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu dan beristirahat sejenak. Di sini juga dapat dimanfaatkan untuk tidur secukupnya sebelum melanjutkan perjalanan atau melakukan peregangan otot agar otot hingga saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara terlalu lama dapat kembali segar seperti semula.
 
Melakukan peregangan otot saat menyetir menjadi satu di antara solusi efektif mencegah kantuk saat mengemudi. Hal ini dapat membantu oksigen untuk masuk ke dalam otak dan melancarkan aliran darah serta menyegarkan kembali pikiran agar badan tidak lemas dan otak dapat kembali segar sehingga dapat melanjutkan perjalanan. 
 

4. Mengobrol dengan Teman Semobil

Menyetir akan menciptakan rasa kantuk yang berlebihan yang kemungkinan dipicu oleh rasa bosan. Sehingga ketika berencana untuk menempuh perjalanan yang jauh, kamu dapat mengajak teman dan keluarga untuk mendampingi selama perjalanan.
 
Adanya kehadiran orang lain di dalam mobil akan menjadi kamu lebih terjaga karena kamu dapat lebih aktif mengobrol atau mendengarkan. Dan ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan dapat dan menyarankan untuk menepi atau dapat bergantian mengemudi.
 
Iwan kemudian juga menyarankan kepada pemilik mobil untuk ikut asuransi kendaraan guna mendapatkan rasa aman dan nyaman. Pastikan juga polis asuransi mobil sudah melakukan perluasan jaminan, agar memberikan perlindungan maksimal terhadap kendaraan dan pengemudi hingga penumpang kendaraan bermotor.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan