Jakarta: Ban mobil memegang peran vital dalam performa dan keselamatan berkendara. Namun, banyak pengemudi yang abai terhadap kondisinya hingga ban menjadi gundul, retak, atau berubah bentuk. Padahal, kondisi ban yang tidak layak bukan hanya membahayakan saat berkendara, tetapi juga bisa memperpendek usia kendaraan.
Agar terhindar dari risiko tersebut, Nissan memberikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan ban mobil dan wajib diwaspadai oleh setiap pengemudi.
1. Cara Mengemudi
Gaya mengemudi menjadi faktor utama yang memengaruhi usia ban. Aksi seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi lalu mengerem mendadak dapat mempercepat keausan ban. Pengemudi juga disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap kondisi jalan.
Hindari jalan berlubang atau rusak sebisa mungkin. Jika terpaksa melewatinya, kurangi kecepatan agar benturan ban dengan permukaan jalan tidak terlalu keras. Kebiasaan mengemudi yang agresif dan tidak hati-hati dapat membuat ban cepat aus atau bahkan pecah di tengah perjalanan.
Baca Juga:
2 Tahun Bersama VR46, Pertamina Lubricants Naik Peringkat BEI
2. Tekanan Angin
Tekanan angin yang tidak sesuai standar juga menjadi penyebab utama rusaknya ban mobil. Setiap mobil memiliki rekomendasi tekanan angin berbeda yang tercantum di buku manual atau pada stiker di pintu pengemudi.
Kelebihan tekanan udara membuat bagian tengah ban cepat aus, sementara kekurangan tekanan menyebabkan sisi luar ban terkikis lebih cepat. Selain menurunkan kenyamanan, kondisi ini juga meningkatkan risiko pecah ban di jalan.
3. Performa Mekanisme Mobil
Kerusakan ban bisa disebabkan oleh masalah mekanis seperti rotasi ban yang salah atau suspensi tidak seimbang. Banyak pengemudi yang belum memahami pentingnya rotasi ban secara berkala untuk mencegah keausan tidak merata.
Biasanya, rotasi ban disarankan setiap 10.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Selain itu, lakukan spooring dan balancing untuk menjaga keseimbangan dan arah putaran roda. Hal ini memastikan ban memiliki masa pakai lebih panjang dan performa lebih stabil.
Baca Juga:
GIIAS Bandung 2025 Sediakan 40 Unit untuk Test Drive & Test Ride
4. Hindari Kesalahan Penggunaan Ban
Setiap ban memiliki kode huruf yang menunjukkan batas kecepatan maksimumnya. Kode ini penting untuk diperhatikan agar ban tidak digunakan melebihi kemampuannya. Berikut arti kode kecepatan pada ban:
Simbol M: 130 km/jam
Simbol N: 140 km/jam
Simbol P: 150 km/jam
Simbol Q: 160 km/jam
Simbol R: 170 km/jam
Simbol S: 180 km/jam
Simbol T: 190 km/jam
Simbol U: 200 km/jam
Simbol H: 210 km/jam
Simbol V: 240 km/jam
Simbol W: 270 km/jam
Simbol Y: 300 km/jam
Simbol ZR: di atas 240 km/jam
Penggunaan ban di luar batas kecepatan yang disarankan bisa meningkatkan risiko kerusakan, terutama saat berkendara jarak jauh dengan beban berat.
Jakarta: Ban mobil memegang peran vital dalam performa dan
keselamatan berkendara. Namun, banyak pengemudi yang abai terhadap kondisinya hingga ban menjadi gundul, retak, atau berubah bentuk. Padahal, kondisi ban yang tidak layak bukan hanya membahayakan saat berkendara, tetapi juga bisa memperpendek usia kendaraan.
Agar terhindar dari risiko tersebut, Nissan memberikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan ban mobil dan wajib diwaspadai oleh setiap pengemudi.
1. Cara Mengemudi
Gaya mengemudi menjadi faktor utama yang memengaruhi usia ban. Aksi seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi lalu mengerem mendadak dapat mempercepat keausan ban. Pengemudi juga disarankan untuk lebih berhati-hati terhadap kondisi jalan.
Hindari jalan berlubang atau rusak sebisa mungkin. Jika terpaksa melewatinya, kurangi kecepatan agar benturan ban dengan permukaan jalan tidak terlalu keras. Kebiasaan mengemudi yang agresif dan tidak hati-hati dapat membuat ban cepat aus atau bahkan pecah di tengah perjalanan.
2. Tekanan Angin
Tekanan angin yang tidak sesuai standar juga menjadi penyebab utama rusaknya ban mobil. Setiap mobil memiliki rekomendasi tekanan angin berbeda yang tercantum di buku manual atau pada stiker di pintu pengemudi.
Kelebihan tekanan udara membuat bagian tengah ban cepat aus, sementara kekurangan tekanan menyebabkan sisi luar ban terkikis lebih cepat. Selain menurunkan kenyamanan, kondisi ini juga meningkatkan risiko pecah ban di jalan.
3. Performa Mekanisme Mobil
Kerusakan ban bisa disebabkan oleh masalah mekanis seperti rotasi ban yang salah atau suspensi tidak seimbang. Banyak pengemudi yang belum memahami pentingnya rotasi ban secara berkala untuk mencegah keausan tidak merata.
Biasanya, rotasi ban disarankan setiap 10.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Selain itu, lakukan spooring dan balancing untuk menjaga keseimbangan dan arah putaran roda. Hal ini memastikan ban memiliki masa pakai lebih panjang dan performa lebih stabil.
4. Hindari Kesalahan Penggunaan Ban
Setiap ban memiliki kode huruf yang menunjukkan batas kecepatan maksimumnya. Kode ini penting untuk diperhatikan agar ban tidak digunakan melebihi kemampuannya. Berikut arti kode kecepatan pada ban:
- Simbol M: 130 km/jam
- Simbol N: 140 km/jam
- Simbol P: 150 km/jam
- Simbol Q: 160 km/jam
- Simbol R: 170 km/jam
- Simbol S: 180 km/jam
- Simbol T: 190 km/jam
- Simbol U: 200 km/jam
- Simbol H: 210 km/jam
- Simbol V: 240 km/jam
- Simbol W: 270 km/jam
- Simbol Y: 300 km/jam
- Simbol ZR: di atas 240 km/jam
Penggunaan ban di luar batas kecepatan yang disarankan bisa meningkatkan risiko kerusakan, terutama saat berkendara jarak jauh dengan beban berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)