Jakarta: Aki mobil yang tiba-tiba lemah atau mati dapat menjadi situasi yang merepotkan, terutama ketika terjadi di tengah perjalanan. Dalam kondisi tersebut, jumper aki menjadi solusi darurat yang kerap digunakan untuk menghidupkan kembali mesin kendaraan dengan memanfaatkan daya dari aki lain atau sumber listrik eksternal.
Menurut situs resmi Wuling Motors, proses jumper aki mobil tidak bisa dilakukan sembarangan. Selain teknik penyambungan yang tepat, durasi pengisian dan urutan langkah yang benar juga berperan penting untuk memastikan sistem kelistrikan mobil kembali normal dan mencegah kerusakan komponen di kemudian hari.
Jumper aki mobil merupakan metode menghidupkan mesin kendaraan dengan aki lemah atau mati menggunakan bantuan sumber listrik eksternal, seperti aki mobil lain atau power bank khusus. Proses ini menggunakan kabel jumper yang dilengkapi penjepit untuk menghubungkan kutub positif dan negatif antar aki. Karena melibatkan arus listrik, penggunaannya perlu dilakukan secara hati-hati guna menghindari korsleting maupun gangguan pada sistem kelistrikan kendaraan.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, yakni kabel jumper standar otomotif serta aki donor dalam kondisi prima. Aki donor sebaiknya memiliki voltase normal dan mampu menyuplai arus listrik secara stabil. Penggunaan aki dengan tipe atau kelas yang sama lebih disarankan untuk meminimalkan risiko perbedaan daya yang berpotensi memengaruhi komponen elektronik mobil.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Kelistrikan AC dan DC pada Sepeda Motor
Setelah peralatan siap, kedua kendaraan perlu diposisikan sedekat mungkin agar kabel jumper dapat terhubung dengan aman. Pastikan mobil manual berada pada posisi gigi netral, sementara mobil otomatis berada di posisi parkir. Rem tangan harus diaktifkan, dan seluruh sistem kelistrikan seperti lampu, AC, serta radio dalam keadaan mati. Selanjutnya, buka kap mesin dan identifikasi dengan benar kutub positif dan negatif pada masing-masing aki.
Penyambungan kabel jumper harus dilakukan secara berurutan. Kabel merah dihubungkan ke kutub positif aki donor, lalu ke kutub positif aki yang lemah. Setelah itu, kabel hitam disambungkan ke kutub negatif aki donor, sementara ujung kabel hitam lainnya dijepitkan ke bagian logam bodi mobil dengan aki soak sebagai grounding. Metode ini lebih aman dibandingkan langsung menghubungkannya ke kutub negatif aki yang bermasalah.
Setelah kabel terpasang dengan benar, nyalakan mesin mobil donor terlebih dahulu dan biarkan menyala selama beberapa menit agar arus listrik mulai mengalir ke aki yang lemah. Selanjutnya, coba nyalakan mesin mobil yang bermasalah. Jika mesin berhasil hidup, biarkan kendaraan tetap menyala untuk memastikan sistem pengisian daya bekerja optimal melalui alternator.
Tahap terakhir adalah melepas kabel jumper dengan urutan yang benar. Lepaskan terlebih dahulu kabel hitam dari grounding, kemudian kabel hitam dari kutub negatif aki donor. Setelah itu, lepaskan kabel merah dari kutub positif aki yang sebelumnya soak, dan terakhir kabel merah dari kutub positif aki donor. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi percikan listrik.
Setelah proses jumper selesai, mesin mobil disarankan tetap menyala selama 15 hingga 30 menit. Durasi ini diperlukan agar aki mendapatkan pengisian daya yang cukup sehingga kendaraan dapat digunakan kembali tanpa kendala.
Jakarta: Aki mobil yang tiba-tiba lemah atau mati dapat menjadi situasi yang merepotkan, terutama ketika terjadi di tengah perjalanan. Dalam kondisi tersebut,
jumper aki menjadi solusi darurat yang kerap digunakan untuk menghidupkan kembali mesin kendaraan dengan memanfaatkan daya dari aki lain atau sumber listrik eksternal.
Menurut situs resmi Wuling Motors, proses jumper aki mobil tidak bisa dilakukan sembarangan. Selain teknik penyambungan yang tepat, durasi pengisian dan urutan langkah yang benar juga berperan penting untuk memastikan sistem kelistrikan mobil kembali normal dan mencegah kerusakan komponen di kemudian hari.
Jumper aki mobil merupakan metode menghidupkan mesin kendaraan dengan aki lemah atau mati menggunakan bantuan sumber listrik eksternal, seperti aki mobil lain atau power bank khusus. Proses ini menggunakan kabel jumper yang dilengkapi penjepit untuk menghubungkan kutub positif dan negatif antar aki. Karena melibatkan arus listrik, penggunaannya perlu dilakukan secara hati-hati guna menghindari korsleting maupun gangguan pada sistem kelistrikan kendaraan.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, yakni kabel jumper standar otomotif serta aki donor dalam kondisi prima. Aki donor sebaiknya memiliki voltase normal dan mampu menyuplai arus listrik secara stabil. Penggunaan aki dengan tipe atau kelas yang sama lebih disarankan untuk meminimalkan risiko perbedaan daya yang berpotensi memengaruhi komponen elektronik mobil.
Baca Juga:
Mengenal Perbedaan Kelistrikan AC dan DC pada Sepeda Motor
Setelah peralatan siap, kedua kendaraan perlu diposisikan sedekat mungkin agar kabel jumper dapat terhubung dengan aman. Pastikan mobil manual berada pada posisi gigi netral, sementara mobil otomatis berada di posisi parkir. Rem tangan harus diaktifkan, dan seluruh sistem kelistrikan seperti lampu, AC, serta radio dalam keadaan mati. Selanjutnya, buka kap mesin dan identifikasi dengan benar kutub positif dan negatif pada masing-masing aki.
Penyambungan kabel jumper harus dilakukan secara berurutan. Kabel merah dihubungkan ke kutub positif aki donor, lalu ke kutub positif aki yang lemah. Setelah itu, kabel hitam disambungkan ke kutub negatif aki donor, sementara ujung kabel hitam lainnya dijepitkan ke bagian logam bodi mobil dengan aki soak sebagai grounding. Metode ini lebih aman dibandingkan langsung menghubungkannya ke kutub negatif aki yang bermasalah.
Setelah kabel terpasang dengan benar, nyalakan mesin mobil donor terlebih dahulu dan biarkan menyala selama beberapa menit agar arus listrik mulai mengalir ke aki yang lemah. Selanjutnya, coba nyalakan mesin mobil yang bermasalah. Jika mesin berhasil hidup, biarkan kendaraan tetap menyala untuk memastikan sistem pengisian daya bekerja optimal melalui alternator.
Tahap terakhir adalah melepas kabel jumper dengan urutan yang benar. Lepaskan terlebih dahulu kabel hitam dari grounding, kemudian kabel hitam dari kutub negatif aki donor. Setelah itu, lepaskan kabel merah dari kutub positif aki yang sebelumnya soak, dan terakhir kabel merah dari kutub positif aki donor. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi percikan listrik.
Setelah proses jumper selesai, mesin mobil disarankan tetap menyala selama 15 hingga 30 menit. Durasi ini diperlukan agar aki mendapatkan pengisian daya yang cukup sehingga kendaraan dapat digunakan kembali tanpa kendala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)