Kendaraan melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak parah di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. MI/Immanuel
Kendaraan melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak parah di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. MI/Immanuel

Safety Riding

Teknik Mengendarai Sepeda Motor Melewati Jalanan Rusak

Ekawan Raharja • 14 Juni 2022 16:00
Semarang: Para pengendara sepeda motor kerap menemui jalan yang rusak ketika sedang melakukan perjalanan. Kondisi jalan yang tidak mulus ini tentu harus diimbangi juga dengan teknik berkendara yang tepat agar tidak celaka dan tetap aman.
 
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto, menegaskan bila melintasi permukaan jalan rusak dan sulit dilalui dengan kecepatan rendah, disarankan menggunakan teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri. 
 
Oke kemudian menjelaskan lebih lanjut tekniknya; 
 
1. Tetap mengurangi kecepatan kendaraan tanpa mengganggu keamanan (angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi). Mengurangi kecepatan secara wajar menggunakan hanya rem belakang saja atau dibantu kombinasi dengan rem depan jika jarak sudah dekat, hindari kecepatan turun secara drastis.
 
2. Angkat badan berfungsi untuk mencegah goncangan dari motor karena melalui jalan yang tidak rata diteruskan ke badan pengendara yang berdampak mengganggu konsentrasi berkendara. Pastikan tangan tetap lincah menguasai gerak stang ke kanan dan kiri. Pedoman postur ini adalah saat berdiri beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki di footstep/ floor step), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan. Pastikan seluruh jemari memegang stang dan juga mudah meraih tuas – tuas.
 
3. Arahkan pandangan tetap kedepan (tidak menunduk) sekaligus memperhatikan permukaan yang bakal dilalui dan tetap tenang.
 
4. Pastikan bukaan gas selalu konstan dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas), alihkan kekuatan memegang stang dengan jemari kiri. Pilih gigi persneling yang menghasilkan tenaga paling kuat dan tidak membuat mesin mati di kecepatan yang digunakan, ini berfungsi agar jemari tidak memegang kopling. Motor Matic lebih praktis karena sudah otomatis harus memilih gigi persneling. Namun perlu diketahui bahwa respon mesin matik lebih lambat dibanding motor kopling, demikian sebaliknya. Motor Sport (berkopling) akan responsif jika gas mendadak terbuka gerakan motor bisa berubah mendadak.
 
5. Jaga kecepatan saat melalui rintangan, kuasai roda depan dan gunakan rem belakang jika membutuhkan pengurangan kecepatan dan boleh tambah gas jika perlu kesimbangan. 
 
Berbeda halnya saat akan melintasi polisi tidur, melintasi polisi tidur perlu menggunakan kecepatan ekstra rendah dengan menjaga motor tetap bergerak stabil tidak oleng. Fungsi polisi tidur adalah agar pengendara lebih berhati - hati dan mengurangi kecepatannya dalam berkendara demi menjaga keamanan dan ketertiban berkendara.
 

“Pastikan ketika menghadapi rintangan saat berkendara, bikers tidak panik sehingga membuat gerakan tiba–tiba yang berbahaya bagi diri dan pengendara lainnya. Upayakan juga untuk menjaga jarak aman saat berkendara untuk dapat mengantisipasi hal berbahaya didepan kita,” kata Oke dikutip dari Hondacommunity.net.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan