Mobil Pribadi Dijadikan Taksi Online? Ubah Juga Asuransinya
Jakarta: Banyak yang kini mengalihkan mobil pribadinya menjadi taksi online. Sebelum mengubah mobil tersebut menjadi sebuah taksi online, tentu tidak ada salahnya mengecek asuransi mobil yang ada terlebih dahulu.
Senior Vice President Communication, Event & Service Management Asuransi Astra, Iwan L Pranoto, menjelaskan banyak peserta asuransi kendaraan yang abai memperhatikan polis asuransinya ketika mengubah mobil pribadi untuk sehari-hari menjadi taksi online. Padahal perubahan ini berpengaruh terhadap perjanjian, dan peruntukannya sudah tidak sesuai dengan polis awalnya.
"Sering terjadi, pertamanya penggunaan pribadi tetapi ternyata buat online. Artinya ini digunakan secara komersial, kalau seperti ini tidak sama dengan perjanjiannya di awal," ujar Iwan L Pranoto di sela-sela Ngovid Forwot.
Bila hal itu terjadi, tegas Iwan, asuransi bisa saja menolak klaim peserta apabila ada kecelakaan yang menimpa mobilnya. Mengingat peserta dianggap melanggar perjanjian yang sudah dilakukan saat pertama kali pengajuan asuransi.
Cara agar asuransi bisa tetap berjalan meski mobil berubah status menjadi taksi online adalah segera melapor kepada pihak asuransi apabila ada perubahan. Pihak asuransi terbuka untuk melakukan perubahan perjanjian, dan nantinya akan ada sejumlah tambahan premi bagi peserta asuransi.
"Sebenarnya tinggal lapor ke asuransinya, nanti di-endorse. Misalnya mobil Avanza, tadinya pribadi, mau buat cari tambahan entah dijadikan rental atau untuk antar jemput sekolah, atau online dan lain sebagainya. Tinggal lapor, memang akan ada tambahan premi karena risikonya berbeda," beber Iwan.
Mobil Pribadi Dijadikan Taksi Online? Ubah Juga Asuransinya
Jakarta: Banyak yang kini mengalihkan mobil pribadinya menjadi taksi online. Sebelum mengubah mobil tersebut menjadi sebuah taksi online, tentu tidak ada salahnya mengecek asuransi mobil yang ada terlebih dahulu.
Senior Vice President Communication, Event & Service Management Asuransi Astra, Iwan L Pranoto, menjelaskan banyak peserta asuransi kendaraan yang abai memperhatikan polis asuransinya ketika mengubah mobil pribadi untuk sehari-hari menjadi taksi online. Padahal perubahan ini berpengaruh terhadap perjanjian, dan peruntukannya sudah tidak sesuai dengan polis awalnya.
"Sering terjadi, pertamanya penggunaan pribadi tetapi ternyata buat online. Artinya ini digunakan secara komersial, kalau seperti ini tidak sama dengan perjanjiannya di awal," ujar Iwan L Pranoto di sela-sela Ngovid Forwot.
Bila hal itu terjadi, tegas Iwan, asuransi bisa saja menolak klaim peserta apabila ada kecelakaan yang menimpa mobilnya. Mengingat peserta dianggap melanggar perjanjian yang sudah dilakukan saat pertama kali pengajuan asuransi.
Cara agar asuransi bisa tetap berjalan meski mobil berubah status menjadi taksi online adalah segera melapor kepada pihak asuransi apabila ada perubahan. Pihak asuransi terbuka untuk melakukan perubahan perjanjian, dan nantinya akan ada sejumlah tambahan premi bagi peserta asuransi.
"Sebenarnya tinggal lapor ke asuransinya, nanti di-endorse. Misalnya mobil Avanza, tadinya pribadi, mau buat cari tambahan entah dijadikan rental atau untuk antar jemput sekolah, atau online dan lain sebagainya. Tinggal lapor, memang akan ada tambahan premi karena risikonya berbeda," beber Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
