Jakarta - Tidak sedikit pemilik motor mengabaikan jadwal ganti oli karena merasa motor masih berjalan normal. Padahal, kerusakan akibat oli yang sudah tidak layak pakai sering kali muncul bertahap dan tidak langsung terasa. Berikut beberapa konsekuensi yang bisa terjadi:
1. Mesin Cepat Panas (Overheating)
Oli yang sudah menurun kualitasnya tidak mampu mengurangi gesekan sebaik kondisi baru. Akibatnya, komponen mesin menghasilkan panas berlebih dan mesin menjadi lebih mudah overheat.
2. Penurunan Performa dan Akselerasi
Motor terasa lebih berat, tarikan gas tidak lagi responsif, dan suara mesin menjadi kasar. Ini terjadi karena pelumasan yang buruk membuat komponen mesin kehilangan efisiensi gerak.
3. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Gesekan yang lebih tinggi membuat mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Akibatnya, motor menjadi boros meski rute dan gaya berkendara tetap sama.
Baca Juga:
Jangan Asal Beli Mobil Bekas, Hitung juga Pajak Tahunannya!
4. Timbulnya Endapan Lumpur Mesin
Oli yang telat diganti akan menjadi kental dan penuh endapan. Endapan ini lambat laun menyumbat saluran oli, menghambat aliran pelumasan ke komponen penting.
5. Kerusakan Mesin yang Mahal
Dalam kasus berat, piston bisa macet (piston jammed), klep bengkok, atau bahkan blok mesin aus dan harus turun mesin. Biaya perbaikannya bisa mencapai jutaan rupiah—jauh lebih mahal daripada biaya ganti oli yang hanya puluhan ribu.
Jakarta - Tidak sedikit pemilik
motor mengabaikan jadwal
ganti oli karena merasa motor masih berjalan normal. Padahal, kerusakan akibat oli yang sudah tidak layak pakai sering kali muncul bertahap dan tidak langsung terasa. Berikut beberapa konsekuensi yang bisa terjadi:
1. Mesin Cepat Panas (Overheating)
Oli yang sudah menurun kualitasnya tidak mampu mengurangi gesekan sebaik kondisi baru. Akibatnya, komponen mesin menghasilkan panas berlebih dan mesin menjadi lebih mudah overheat.
2. Penurunan Performa dan Akselerasi
Motor terasa lebih berat, tarikan gas tidak lagi responsif, dan suara mesin menjadi kasar. Ini terjadi karena pelumasan yang buruk membuat komponen mesin kehilangan efisiensi gerak.
3. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Gesekan yang lebih tinggi membuat mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Akibatnya, motor menjadi boros meski rute dan gaya berkendara tetap sama.
4. Timbulnya Endapan Lumpur Mesin
Oli yang telat diganti akan menjadi kental dan penuh endapan. Endapan ini lambat laun menyumbat saluran oli, menghambat aliran pelumasan ke komponen penting.
5. Kerusakan Mesin yang Mahal
Dalam kasus berat, piston bisa macet (piston jammed), klep bengkok, atau bahkan blok mesin aus dan harus turun mesin. Biaya perbaikannya bisa mencapai jutaan rupiah—jauh lebih mahal daripada biaya ganti oli yang hanya puluhan ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)