Jakarta: Mobil listrik bukan hanya berbeda pada sumber tenaga dan cara kerjanya, tetapi juga pada komponennya termasuk ban. Hyundai Motor Company mengungkapkan ban mobil listrik memiliki desain dan material khusus untuk menyesuaikan karakteristik unik kendaraan listrik, seperti bobot yang lebih berat dan torsi instan.
“Secara khusus, dampak ban pada pengendalian dan pengereman mencapai lebih dari 50 persen. Dengan kata lain, kemampuan berkendara mobil bervariasi tergantung pada bannya,” ujar Peneliti senior pada Tire Design Team di Hyundai Motor Company, Seong?su Kim, yang dikutip dari situs Hyundai Mobil Indonesia.
Meski tampak serupa secara fisik, ban mobil listrik memiliki struktur internal yang berbeda dibandingkan ban mobil berbahan bakar bensin.
Hal ini dikarenakan mobil listrik menghasilkan daya sesaat (instan torque) yang harus ditopang oleh ban dengan daya cengkeram dan ketahanan yang lebih tinggi.
Selain itu, baterai yang besar membuat mobil listrik lebih berat, sehingga ban harus mampu menahan beban tambahan ini sambil tetap awet dan efisien.
Faktanya, ban mobil listrik mengalami keausan 20 persen lebih cepat dibanding ban mobil konvensional. Oleh sebab itu, pengembangan ban EV fokus pada peningkatan ketahanan abrasi. Inovasi terbaru Hyundai bahkan meningkatkan ketahanan aus ban EV hingga 30 persen dibanding ban mobil berbahan bakar fosil.
Namun, tantangan terbesar adalah menciptakan ban yang efisien tanpa mengorbankan performa. Ban yang memiliki hambatan gulir rendah umumnya mengurangi cengkeraman, dan sebaliknya, ban dengan daya cengkeram tinggi bisa menurunkan efisiensi energi.
Jakarta: Mobil listrik bukan hanya berbeda pada sumber tenaga dan cara kerjanya, tetapi juga pada komponennya termasuk ban.
Hyundai Motor Company mengungkapkan ban mobil listrik memiliki desain dan material khusus untuk menyesuaikan karakteristik unik kendaraan listrik, seperti bobot yang lebih berat dan torsi instan.
“Secara khusus, dampak ban pada pengendalian dan pengereman mencapai lebih dari 50 persen. Dengan kata lain, kemampuan berkendara mobil bervariasi tergantung pada bannya,” ujar Peneliti senior pada Tire Design Team di Hyundai Motor Company, Seong?su Kim, yang dikutip dari situs Hyundai Mobil Indonesia.
Meski tampak serupa secara fisik, ban mobil listrik memiliki struktur internal yang berbeda dibandingkan ban mobil berbahan bakar bensin.
Hal ini dikarenakan mobil listrik menghasilkan daya sesaat (instan torque) yang harus ditopang oleh ban dengan daya cengkeram dan ketahanan yang lebih tinggi.
Selain itu, baterai yang besar membuat mobil listrik lebih berat, sehingga ban harus mampu menahan beban tambahan ini sambil tetap awet dan efisien.
Faktanya, ban mobil listrik mengalami keausan 20 persen lebih cepat dibanding ban mobil konvensional. Oleh sebab itu, pengembangan ban EV fokus pada peningkatan ketahanan abrasi. Inovasi terbaru Hyundai bahkan meningkatkan ketahanan aus ban EV hingga 30 persen dibanding ban mobil berbahan bakar fosil.
Namun, tantangan terbesar adalah menciptakan ban yang efisien tanpa mengorbankan performa. Ban yang memiliki hambatan gulir rendah umumnya mengurangi cengkeraman, dan sebaliknya, ban dengan daya cengkeram tinggi bisa menurunkan efisiensi energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)