Yogyakarta: Penggemar motor kustom, perlahan bergerak menjadi sebuah industri. Meski belum ada apa-apanya dibandingkan perkembangan industri kustom kultur dunia, namun ajnag ini konsistem membawa hal-hal baru dalam pelaksanaan event mereka.
Tahun ini beragam hal baru mereka hadirkan seperti memajang satu mesin pesawat klasik yang selama ini berada di museum. Mesin pesawat ini diproduksi oleh salah satu pembuat mobil ternama asal Inggris yaitu Rolls-Royce dan disinyalir mengundang daya tarik tersendiri dari para engine freak yang datang ke Kustomfest.
"Kami senang, karena Kustomfest ini sangat konsisten membawa dunia motor kustom ke level yang lebih baik dari tahun ke tahun. Paling tidak ini turut membantu pariwisata di Yogyakarta bisa meningkat dari tahun ke tahun," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Ygyakarta, Roni Primanto Hari usai meresmikan Kustomfest 2019 hari ini, Sabtu (5/10/2019).
Hal baru lain yang hadir di acara ini adalah flat track race yang disinyalir menjadi penarik penonton. Ini adalah kali pertama pameran tersebut melaksanakan event balap. Meski terlihat santai dan levelnya masih terlihat seperti club event, namun regulasi yang mereka terapkan cukup serius.
"Ya kita harus tetap menjaga hal-hal yang memungkinkan balapan ini berlangsung menyenangkan. Meski banyak juga yang ingin balapan serius, namun banyak juga yang hanya ingin merasakan atmosfir dalam berkompetisi menggunakan motor kustom. Makanya kami kami siapkan tempatnya, regulasinya dibikin agak longgar, namun untuk aturan keamanan tetap kami perhatikan secara serius," ujar Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi di momentum yang sama.
Selain para buider nasional di ajang ini, Kustomfest juga mengundang beberapa penggiat industri kustom internasional. Di antaranya Toshiyuki Osawa atau yang terkenal dengan sebutan 'Cheetah' – Cheetah Custom Cycles dari Jepang. Kemudian ada juga Shinya Kimura dari Chabott Engineering yang cukup tercengang melihat pesatnya perkembangan industri kustom di Indonesia.
"Ekspektasi awal saya terhadap industri kustom di Indonesia itu tidak terlalu besar. Tapi ketika datang ke sini dan melihat langsung motor-motor yang ada di sini, saya tercengang. Lantaran kualitasnya, pengerjaannya serta detailnya sangat apik. Saya berharap builder di sini tidak membandingkan karyanya dengan builder lain secara internasional, agar orisinalitas ide bisa keluar dan lebih banyak," timpal Kimura San.
Banyaknya item acara yang baru, ternyata tak membuat konten acara yang ada selama ini dikurangi. Kustom Bike Show, Hot Rod & Kustom Car Show, Pinstripe Carnival, Body Art Show, Art Island, Kustom Bicycle, Diecast Show, Photo Kontest, Stuntrider, BMX Arena, Junkyard dan Paint Battle, zona makanan, dan beberapa zona lainnya tetap mereka hadirkan. Sehingga ini menjadi sangat menarik.
Yogyakarta: Penggemar motor kustom, perlahan bergerak menjadi sebuah industri. Meski belum ada apa-apanya dibandingkan perkembangan industri kustom kultur dunia, namun ajnag ini konsistem membawa hal-hal baru dalam pelaksanaan event mereka.
Tahun ini beragam hal baru mereka hadirkan seperti memajang satu mesin pesawat klasik yang selama ini berada di museum. Mesin pesawat ini diproduksi oleh salah satu pembuat mobil ternama asal Inggris yaitu Rolls-Royce dan disinyalir mengundang daya tarik tersendiri dari para engine freak yang datang ke Kustomfest.
"Kami senang, karena Kustomfest ini sangat konsisten membawa dunia motor kustom ke level yang lebih baik dari tahun ke tahun. Paling tidak ini turut membantu pariwisata di Yogyakarta bisa meningkat dari tahun ke tahun," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Ygyakarta, Roni Primanto Hari usai meresmikan Kustomfest 2019 hari ini, Sabtu (5/10/2019).
Hal baru lain yang hadir di acara ini adalah flat track race yang disinyalir menjadi penarik penonton. Ini adalah kali pertama pameran tersebut melaksanakan event balap. Meski terlihat santai dan levelnya masih terlihat seperti club event, namun regulasi yang mereka terapkan cukup serius.
"Ya kita harus tetap menjaga hal-hal yang memungkinkan balapan ini berlangsung menyenangkan. Meski banyak juga yang ingin balapan serius, namun banyak juga yang hanya ingin merasakan atmosfir dalam berkompetisi menggunakan motor kustom. Makanya kami kami siapkan tempatnya, regulasinya dibikin agak longgar, namun untuk aturan keamanan tetap kami perhatikan secara serius," ujar Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi di momentum yang sama.
Selain para buider nasional di ajang ini, Kustomfest juga mengundang beberapa penggiat industri kustom internasional. Di antaranya Toshiyuki Osawa atau yang terkenal dengan sebutan 'Cheetah' – Cheetah Custom Cycles dari Jepang. Kemudian ada juga Shinya Kimura dari Chabott Engineering yang cukup tercengang melihat pesatnya perkembangan industri kustom di Indonesia.
"Ekspektasi awal saya terhadap industri kustom di Indonesia itu tidak terlalu besar. Tapi ketika datang ke sini dan melihat langsung motor-motor yang ada di sini, saya tercengang. Lantaran kualitasnya, pengerjaannya serta detailnya sangat apik. Saya berharap builder di sini tidak membandingkan karyanya dengan builder lain secara internasional, agar orisinalitas ide bisa keluar dan lebih banyak," timpal Kimura San.
Banyaknya item acara yang baru, ternyata tak membuat konten acara yang ada selama ini dikurangi. Kustom Bike Show, Hot Rod & Kustom Car Show, Pinstripe Carnival, Body Art Show, Art Island, Kustom Bicycle, Diecast Show, Photo Kontest, Stuntrider, BMX Arena, Junkyard dan Paint Battle, zona makanan, dan beberapa zona lainnya tetap mereka hadirkan. Sehingga ini menjadi sangat menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)