medcom.id, Losail: Sejak era Casey Stoner, Ducati selalu mampu tampil apik di sirkuit dengan tipe seperti Losail, Qatar. Hingga kini, Ducati selalu terlihat lebih kuat di sirkuit tersebut kendati di sirkuit lainnya. Hal ini coba dibongkar oleh jurnalis senior dan juga analis teknis di MotoGP yaitu Mat Oxley.
Ia mengatakan bahwa kompetitifitas Ducati desmosedici di tipe sirkuit seperti Qatar, tak lepas dari kelemahan mereka selama ini yaitu tak mampu tampil apik di pertengahan tikungan. Itu karena masalah bagian depan motor mereka belum ada solusi tepatnya. Kendati sudah melakukan banyak hal, ujung masalahnya tetap sama, lemah di pertengahan tikungan. Sementara tim pabrikan lain sangat sempurna di bagian ini.
"Namun di tipe sirkuit seperti Losail, jadi pengecualian. Dari kumpulan data yang kami pelajari, bahwa sirkuit ini punya pengecualian. Jarang digunakan, membuat permukaannya jad sangat kotor dengan debu gurun pasir. Ducati yang memang lemah di pertengahan tikungan, cukup terbantu, karena tim lain juga jadi mengalami masalah yang sama," klaim Oxley.
Alasan Oxley mengatakan tim lain juga jadi mengalami hal yang sama adalah karena kondisi permukaan sirkuit yang kotor tadi. Hal yang membuat Ducati untung adalah mereka sangat sempurna di corner exit atau zona keluar tikungan. "Ketika motor lain masih menahan putaran mesin, Ducati sudah menarik tuas gas dan berakselerasi lebih duluan. Mereka juga didukung dengan karakter grip roda belakang yang sempurna."
Itulah sebabnya mengapa Ducati selalu mampu mengeksplorasi Sirkuit Losail lebih baik dari pada sirkuit lain. Di sisi lain, performa sempurna mesinnya di trek lurus juga jadi kunci. Bisa dibilang, kalau zona akselerasi Ducati selalu mampu menyusul satu pembalap di depannya dengan baik.
Ini dibuktikan dengan terdapatnya tiga pembalap Ducati di 5 besar sesi tes selama 3 hari di sirkuit tersebut. Tentunya akan menarik jika memperhatikan kesempatan Jorge Lorenzo meraih kemenangan perdananya bersama Ducati.
medcom.id, Losail: Sejak era Casey Stoner, Ducati selalu mampu tampil apik di sirkuit dengan tipe seperti Losail, Qatar. Hingga kini, Ducati selalu terlihat lebih kuat di sirkuit tersebut kendati di sirkuit lainnya. Hal ini coba dibongkar oleh jurnalis senior dan juga analis teknis di MotoGP yaitu Mat Oxley.
Ia mengatakan bahwa kompetitifitas Ducati desmosedici di tipe sirkuit seperti Qatar, tak lepas dari kelemahan mereka selama ini yaitu tak mampu tampil apik di pertengahan tikungan. Itu karena masalah bagian depan motor mereka belum ada solusi tepatnya. Kendati sudah melakukan banyak hal, ujung masalahnya tetap sama, lemah di pertengahan tikungan. Sementara tim pabrikan lain sangat sempurna di bagian ini.
"Namun di tipe sirkuit seperti Losail, jadi pengecualian. Dari kumpulan data yang kami pelajari, bahwa sirkuit ini punya pengecualian. Jarang digunakan, membuat permukaannya jad sangat kotor dengan debu gurun pasir. Ducati yang memang lemah di pertengahan tikungan, cukup terbantu, karena tim lain juga jadi mengalami masalah yang sama," klaim Oxley.
Alasan Oxley mengatakan tim lain juga jadi mengalami hal yang sama adalah karena kondisi permukaan sirkuit yang kotor tadi. Hal yang membuat Ducati untung adalah mereka sangat sempurna di corner exit atau zona keluar tikungan. "Ketika motor lain masih menahan putaran mesin, Ducati sudah menarik tuas gas dan berakselerasi lebih duluan. Mereka juga didukung dengan karakter grip roda belakang yang sempurna."
Itulah sebabnya mengapa Ducati selalu mampu mengeksplorasi Sirkuit Losail lebih baik dari pada sirkuit lain. Di sisi lain, performa sempurna mesinnya di trek lurus juga jadi kunci. Bisa dibilang, kalau zona akselerasi Ducati selalu mampu menyusul satu pembalap di depannya dengan baik.
Ini dibuktikan dengan terdapatnya tiga pembalap Ducati di 5 besar sesi tes selama 3 hari di sirkuit tersebut. Tentunya akan menarik jika memperhatikan kesempatan Jorge Lorenzo meraih kemenangan perdananya bersama Ducati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(GUS)
