Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sedang melihat becak listrik. AntaraFoto/Hendra N.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sedang melihat becak listrik. AntaraFoto/Hendra N.

Sultan Ingin Becak Di Yogyakarta Disuntik Teknologi Hybrid

Ekawan Raharja • 24 Maret 2023 11:00
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, ingin tetap melestarikan becak sebagai salah satu transportasi dan wisata didaerahnya. Oleh sebab itu, dia inginkan inovasi dengan menyematkan teknologi hybrid untuk becak-becak yang beroperasi di Yogyakarta.
 
Sri Sultan ingin mengurangi beban pengemudi becak kayuh di wilayahnya dengan menambahkan tenaga penguat berupa motor penggerak listrik pada moda transportasi tradisional itu.
 
"Kami ingin mengurangi beban itu lebih ringan untuk genjotnya gitu karena ada motor penggerak yang membantu mengurangi beban tukangnya," kata Sultan HB X dikutip dari Antara.

Menurut Sultan, modifikasi becak kayuh diperlukan menyesuaikan kondisi struktur kemiringan dan ketinggian jalan di kawasan perkotaan di DIY. Ia mencontohkan untuk jalur wisata dari Keraton Yogyakarta menuju Tugu Pal Putih terdapat perbedaan ketinggian yang cukup signifikan, yaitu sekitar 35 sampai 40 meter hanya dalam jarak 2 km saja.
 
Dengan ditambahkan dinamo di becak, ia berharap kendati tetap dikayuh, akan jauh mengurangi beban tenaga para pengemudinya. "Kalau itu (becak bertenaga penguat) bisa cocok untuk mereka, harapan saya ada perubahan, kalau sekarang kan ngayuh sampe sana sudah langsung keringatan," ucap Sultan.
 
Meski telah lolos uji dari Tim Penguji Kelayakan Listrik, menurut Sultan, sejumlah purwarupa becak bertenaga penguat yang dihadirkan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY masih perlu penyempurnaan.
 
"Perlu diperbaiki karena bagi wanita mungkin punya problem dengan terlalu pendek (jarak antara tempat kaki dan pembatasnya). Terus untuk orang yang tinggi juga itu jadi masalah. Kurang dalam sedikit gitu, terlalu pendek sepertinya jadi kalau ngerem mendadak khawatir juga kalau enggak pakai sabuk pengaman bisa tersungkur," kata Sri Sultan.
 
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menuturkan becak bertenaga penguat yang dihadirkan di halaman Kepatihan Yogyakarta itu akan proyek percontohan.
 
Dia pun sudah membawa 5 dari 17 purwarupa becak bertenaga penguat yang dibuat Dinas Perhubungan DIY bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), dan Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta. Selain telah diuji para ahli, Made memastikan standar teknis becak kayu bertenaga penguat itu berpedoman pada SE Dirjen Perhubungan Darat.
 
Ia menargetkan becak tersebut dapat beroperasi pada 2024 disertai produksi massal sebanyak 50 unit becak bertenaga penguat dan charging station di Beskalan Yogyakarta. "Kami ingin melestarikan becak. Namun saat ini melihat pengayuh yang sudah renta, orang cenderung sungkan karena kasihan. Ini yang coba kami fasilitasi," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan