Jakarta: Pertumbuhan sepeda motor di Indonesia terus berlangsung secara signifikan. Kendaraan bermotor roda dua rupanya masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia dalam mendukung aktivitasnya sehari-hari.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Hari Budianto, menyebut Indonesia masih ke dalam negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Sehingga masyarakat melakukan kegiatan ekonomi guna meningkatkan status hidupnya.
"Kegiatan ekonomi sama dengan mobilitas barang dan jasa. Di sini lah, karena kalau mau ekonominya tumbuh, dia harus bisa mobilitas lebih cepat karena turnover. Sehingga kendaraan bermotor itu dibutuhkan," kata Hari di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Dia menyebutkan sepeda motor kemudian menjadi pilihan masyarakat. Alasannya karena harga terjangkau dan mudah untuk mobilitas.
"Parkirnya juga. Kalau di Indonesia murah, ya. Hampir gratis. Beda di negara lain seperti Jepang yang mungkin setahun parkirnya lebih mahal daripada motornya" ujar Hari.
Selain itu, jarak rumah yang semakin jauh dari perkantoran juga menjadi faktor pemilihan sepeda motor sebagai kendaraan bermobilitas.
Hari juga menyebutkan data Korlantas mencatat jumlah sepeda motor di Indonesia ada 128 juta unit. "Jumlah sepeda motor 128 juta kalau di ERI (Electronic Registration Identification) punyanya Polri. Ini masih bisa bertumbuh," kata Hari.
Ia lalu mengatakan bila penjualan motor 10 tahun terakhir dihitung secara moderat, akan muncul angka 60 juta penjualan motor telah terjadi. Apabila dibandingkan dengan total penduduk Indonesia, angkanya masih sekitar satu banding empat.
"Sebenarnya kalau kita hitung pakai moderat gitu, ya, pakai last ten year sales, rata-rata itu marketnya sebelum covid 6 juta, ya. Nah, 6 juta kalau 10 tahun terakhir aja rata-rata yang beredar kira-kira 60 jutaan."
"Penduduk kita ada 267 juta. Nah, ini penjualan baru 60 jutaan. Masih ada sekitar empat kali lagi. Masih ada satu banding empat. Setiap empat penduduk baru punya satu motor lah yang beredar. Nah, itu belum mature" lugasnya.
Jakarta: Pertumbuhan sepeda motor di Indonesia terus berlangsung secara signifikan. Kendaraan bermotor roda dua rupanya masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia dalam mendukung aktivitasnya sehari-hari.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Hari Budianto, menyebut Indonesia masih ke dalam negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Sehingga masyarakat melakukan kegiatan ekonomi guna meningkatkan status hidupnya.
"Kegiatan ekonomi sama dengan mobilitas barang dan jasa. Di sini lah, karena kalau mau ekonominya tumbuh, dia harus bisa mobilitas lebih cepat karena turnover. Sehingga kendaraan bermotor itu dibutuhkan," kata Hari di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Dia menyebutkan sepeda motor kemudian menjadi pilihan masyarakat. Alasannya karena harga terjangkau dan mudah untuk mobilitas.
"Parkirnya juga. Kalau di Indonesia murah, ya. Hampir gratis. Beda di negara lain seperti Jepang yang mungkin setahun parkirnya lebih mahal daripada motornya" ujar Hari.
Selain itu, jarak rumah yang semakin jauh dari perkantoran juga menjadi faktor pemilihan sepeda motor sebagai kendaraan bermobilitas.
Hari juga menyebutkan data Korlantas mencatat jumlah sepeda motor di Indonesia ada 128 juta unit. "Jumlah sepeda motor 128 juta kalau di ERI (Electronic Registration Identification) punyanya Polri. Ini masih bisa bertumbuh," kata Hari.
Ia lalu mengatakan bila penjualan motor 10 tahun terakhir dihitung secara moderat, akan muncul angka 60 juta penjualan motor telah terjadi. Apabila dibandingkan dengan total penduduk Indonesia, angkanya masih sekitar satu banding empat.
"Sebenarnya kalau kita hitung pakai moderat gitu, ya, pakai last ten year sales, rata-rata itu marketnya sebelum covid 6 juta, ya. Nah, 6 juta kalau 10 tahun terakhir aja rata-rata yang beredar kira-kira 60 jutaan."
"Penduduk kita ada 267 juta. Nah, ini penjualan baru 60 jutaan. Masih ada sekitar empat kali lagi. Masih ada satu banding empat. Setiap empat penduduk baru punya satu motor lah yang beredar. Nah, itu belum mature" lugasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)