medcom.id, Jakarta: Pada gelaran International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip atau INAPA di Kemayoran, Jakarta 18-21 Maret, tak banyak diikuti produsen-produsen asal Indonesia. Hanya ada beberapa, salah satunya adalah Deschino Sport (DS).
Mungkin belum banyak yang tahu dengan DS, padahal merek ini sudah berdiri sejak 15 Agustus 2007 dengan memproduksi sarung tangan. Kantor pusatnya berada di Cakung, Jakarta Timur. Sementara pabriknya berlokasi di Yogyakarta.
"Belum pernah dengar ya, karena kita lebih fokus pada penjualan partai besar, bukan retail," kata Tino Wiryo Taruno, selaku pemilik DS. "Sarung tangan buatan kita pakai bahan kulit asli, yang didatangkan dari Bogor, Cirebon dan Jogja," sambungnya.
Saat ini DS telah bekerja sama dengan Daytona dan Yamaha, untuk memproduksi sarung tangan mereka. "Untuk Daytona sudah jalan lima tahun ini dan kita ekspor ke Jepang. Kalau dengan Yamaha baru mulai tahun kemarin untuk sarung tangan R Concept. Disusul dengan Givi tahun ini," katanya.
Saat ini produk yang dibuat oleh DS hanya sarung tangan untuk penggunaan harian dan turing. Perbandingannya 50:50 untuk kedua jenis sarung tangan tersebut. Sedangkan untuk spesifikasi, DS akan menyesuaikan permintaan yang di inginkan klien.
Meski begitu, Tino tak menampik bahwa dirinya tengah menjajaki pasar retail dengan merek Sporty dan tengah mencari distributor yang serius. Mengenai spesifikasi sarung tangannya, tentu saja ada yang mirip dengan pesanan kliennya, tapi tetap dibedakan untuk menjaga etika bisnis.
Tino pun menerima pemesanan sarung tangan untuk klub atau komunitas sepeda motor. Untuk harganya, ada dikisaran Rp35 ribu hingga Rp250 ribu. Jika ingin melihat-lihat profil dan produknya, bisa kunjungi website DS di www.deschinosport.co.id.
medcom.id, Jakarta: Pada gelaran International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip atau INAPA di Kemayoran, Jakarta 18-21 Maret, tak banyak diikuti produsen-produsen asal Indonesia. Hanya ada beberapa, salah satunya adalah Deschino Sport (DS).
Mungkin belum banyak yang tahu dengan DS, padahal merek ini sudah berdiri sejak 15 Agustus 2007 dengan memproduksi sarung tangan. Kantor pusatnya berada di Cakung, Jakarta Timur. Sementara pabriknya berlokasi di Yogyakarta.
"Belum pernah dengar ya, karena kita lebih fokus pada penjualan partai besar, bukan retail," kata Tino Wiryo Taruno, selaku pemilik DS. "Sarung tangan buatan kita pakai bahan kulit asli, yang didatangkan dari Bogor, Cirebon dan Jogja," sambungnya.
Saat ini DS telah bekerja sama dengan Daytona dan Yamaha, untuk memproduksi sarung tangan mereka. "Untuk Daytona sudah jalan lima tahun ini dan kita ekspor ke Jepang. Kalau dengan Yamaha baru mulai tahun kemarin untuk sarung tangan R Concept. Disusul dengan Givi tahun ini," katanya.
Saat ini produk yang dibuat oleh DS hanya sarung tangan untuk penggunaan harian dan turing. Perbandingannya 50:50 untuk kedua jenis sarung tangan tersebut. Sedangkan untuk spesifikasi, DS akan menyesuaikan permintaan yang di inginkan klien.
Meski begitu, Tino tak menampik bahwa dirinya tengah menjajaki pasar retail dengan merek Sporty dan tengah mencari distributor yang serius. Mengenai spesifikasi sarung tangannya, tentu saja ada yang mirip dengan pesanan kliennya, tapi tetap dibedakan untuk menjaga etika bisnis.
Tino pun menerima pemesanan sarung tangan untuk klub atau komunitas sepeda motor. Untuk harganya, ada dikisaran Rp35 ribu hingga Rp250 ribu. Jika ingin melihat-lihat profil dan produknya, bisa kunjungi website DS di www.deschinosport.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
